Pesantren Wisuda SMPIT INSANTAMA Valuable Advice #2

0
336

Pesantren Wisuda
SMPIT INSANTAMA
Valuable Advice #2

“Being The Best You Can !”

Penulis: Irfah Zaidah

Satu demi satu acara Pesantren Wisuda mengalir dengan lancar sesuai dengan rundown, sehingga menjadi satu rangkaian yang menghantarkan pada acara malam bakda isya’ di MPI (Masjid Pendidikan Insantama) Ahad, 13/06/21 jam 19.30-21.00 WIB.

Memang malam ini, langit tidak bertabur bintang. Bahkan sore tadi pun gerimis tipis mengguyur lembut Insantama dan sekitar. Namun kehadiran Ustadz M. Rahmat Kurnia menjadikan malam bertabur ilmu.

Sedangkan ilmu adalah cahaya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Syafi’i rahimahullah:

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى
لعاصي
“Aku mengadu kepada guruku (Imam Wakii’) kenapa hapalanku menjadi buruk, lalu beliau mengajarkan aku agar senantiasa meninggalkan maksiat karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada para pelaku maksiat.”
(I’anatuth Thalibin, 2: 190)

Alhamdulillah, MPI pun menjadi terasa semakin terang – benderang bertabur cahaya ilmu yang tentu saja lebih terang daripada sekedar cahaya lampu.

“Ustadz Rahmat” demikian kami menyapa beliau, menyajikan materi dengan judul “Menjadi yang Terbaik”. Beliau mengawali dengan pemaparan dengan mengajak calon wisudawan/wati angkatan 12 “ZAVIARIZ” untuk flashback dalam rangka merenungkan kembali tapak demi tapak langkah hingga mencapai 3 tahun perjalanan menempuh study di SMPIT INSANTAMA. Semua itu berjalan melalui proses, lengkap dengan perjuangan dan pengorbanan yang telah dicurahkan di dalamnya.

Proses itu merupakan keterpaduan yang saling mendukung terkait 3 hal: Iman, Ilmu dan Amal.

Hubungan Iman dan Ilmu

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.

Dengan ilmu, keimanan akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat
sombong, hasad, dengki dan menyalahgunakan ilmunya untuk hal-hal yang bertentangan dengan syariat atau berbuat kejahatan dan kerusakan.

Hubungan Iman dan Amal

Amal shalih merupakan wujud dari keimanan seseoraga. Artinya orang yang beriman kepada Allah SWT, pasti akan tercermin dalam tingkah lakunya dalam bentuk amal shalih.

Iman tanpa amal shalih juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”
[HR. Ath-Thabrani].

Untuk memperkuat keimanan, ditempuh dengan cara intens meng-kaji Islam.

Untuk meningkatkan ilmu yang didapat, ditempuh dengan belajar. Sedangkan belajar yang berkualitas, sehingga membuat semakin membuat cerdas ada “kuncinya” yaitu (1). Membaca, (2). Menulis, (3). Mengajar, (4). Aktif Bertanya.

Jadi iman adalah landasan bagi seorang muslim terhadap segala aktifitasnya, termasuk landasan dalam menuntut ilmu. Ilmu yang telah didapat harus menjadi ilmu yang berkah. Caranya: Praktikkan atau amalkan ilmu secara ahsanu ‘amala dan istiqamah hingga akhir hayat. Yang diperlukan adalah (1). Kemauan yang keras untuk selalu mengamalkan ilmu. (Etos). (2).Bersikap amanah terhadap ilmu yang telah didapat, sehingga seorang muslim itu merasa bertanggungjawab untuk mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah untuk menjadi yang terbaik:
1. Tanamkan komitmen
2. Selalu berupaya untuk istiqamah dalam ihsanul ‘amal: “Being The Best You Can !”
3. Jika ada kesalahan, jangan berputus asa. Tetapi adanya kesalahan harus diperbaiki agar tidak berbuat kesalahan yang sama: “Continuous Improvement !”

Berputus asa bukan sikap seorang mukmin:

Surat Yusuf Ayat 87
وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
‘…. dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.

Ustadz Rahmat, benar-benar membuat forum ini tidak membosankan, tidak membuat ngantuk, dan memicu tantangan untuk sharing, bertanya, berfikir dan memecahkan masalah bagi calon wisudawan/wati angkatan 12 “Zaviariz” ini. Ustadz Rahmat juga banyak memberikan tips dan kisah nyata beliau dalam menaklukkan kesulitan belajar yang pernah dialami, hingga mampu meraih kesuksesan.

Di awal pertemuan ustadz Rahmat melontarkan pertanyaan kepada angkatan Zaviariz ini: “Apa yang antum dapatkan setelah 3 tahum bersekolah di SMPIT Insantama ?”
Ini jawaban mereka …..
1. Nadila 9D
Memiliki kepribadian yang lebih baik
2. Nadindra 9D
Lebih memahami Islam
3. Nabila 9D
Mendapatkan skill lebih tertata
4. Dimas Awliya
Lebih berani, walau masih takut
5. Harits
Bisa beradaptasi, sebelum dan saat pandemi COVID-19.

Siswa bertanya, sebaya menjawab:
Harits:
Bagaimana caranya agar kita termotivasi untuk semangat melakukan suatu kebaikan ?

Fariz:
Lebih niat, dan mindset-nya dirubah.

Menanggapi hal ini ibu Diani Ambarawati bunda Zaskia Fakhira menanggapi via WAG orang tua Zaviariz:
“Maa syaa Allah anandas Zaviariz TOP banget ! Calon pemimpin masa depan !”[].