Ringkasan Khutbah Jum’at
K.H. Muhyiddin Junaidi
Jum’at, 21 Rajab 1445 H/2 Februari 2024
Memilih pemimpin adalah bagian muamalah dan umur ijtihadah (pen. masalah ijtihad). Namun Demikian persyaratan pemimpin terikat dengan hukum syariat (al Quran dan Hadits Nabi SAW) sebagaimana para ulama telah membahas perkara ini sejak dahulu.
Majlis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2009 dan 2010 telah mengeluarkan kretria terkait pemimpin. Karena pemimpin dengan karakter, sikap dan sepak terjangnya akan diikuti oleh rakyatnya dan pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Sebagaimana sabda Nabi SAW:
إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]
Setidaknya ada 3 kriteria pemimpin yang layak kita dukung, yaitu:
Pertama, pemimpin yang memiliki kualitas iman dan taqwa terbaik. Iman dan taqwa ini bagai dua sisi dari satu mata uang (two sides of coin). Bagian depan adalah keimanan sedang bagian belakangnya adalah pengawasan.
Sehingga manusia akan selalu merasa diawasi dalam hidupnya. Bukan hanya saat kita berada di masjid, tapi kapan saja diawasi oleh Allah SWT. Be monitor and supervised all time. Seorang pemimpin harus merasa itu. Secara inhern merasa diawasi oleh malaikat yang selalu mendampinginya.
Pemimpin yang mampu menularkan sikapnya yang baik kepada rakyatnya. Kalau dia bersikap tidak baik maka akan mudah ditiru oleh rakyatnya. Namun perilaku yang baik, ini biasanya susah ditiru.
Syarat kedua pemimpin adalah jujur (sidiq). Banyak kita jumpai pemimin yang begitu aktif, baik di dalam dan luar negeri namun tidak jujur. Hebat dari sisi akademisi namun sisi kejujurannya bermasalah. Karena kejujuran itu adalah pangkal kesuksesan, dunia dan akhirat. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. [HR Muslim]
Nabi Muhammad SAW adalah role model bagi kita. Beliau ingatkan umatnya agar jangan bohong karena perilaku bohong akan mengantarkan Anda kepada dosa dan dosa ini yang menghantarkan ke neraka.
Pemimpin yang jujur insya Allah akan membawa rakyatnya hidup tenang, damai, harmonis, bebas dari konflik horizontal dan bebas dari kemelaratan serta ancaman.
Di negara maju kita dapati beberapa pemimpin yang memiliki sifat jujur namun mereka bukan muslim. Mengapa ini bisa terjadi? Karena sistem lingkungan yang sudah membentuk kepribadian mereka menjadi orang-orang jujur. Sebaliknya di negara-negara Islam banyak kita temukan para pemimpin yang tidak jujur. Mereka memiliki jabatan tapi disalahgunakan. Diberikan kesempatan mengelola usaha namun khianat.
Lihatlah Rasul SAW karena kejujurannya beliau disegani oleh kawan dan lawan. Karena kejujurannya Sayidah Khadijah bersedia menikah dengan beliau. Maka Anda sebagai pelajarpun harus sejak dini menbudayakan perilaku jujur. Jujur di rumah, di jalan, di sekolah, jujur dimanapun Anda berada.
Hati-hati jika sekali saja Anda tidak jujur maka ini akan menghalangi Anda untuk melihat kebenaran. Dan menghalangi Anda dapat merasakan nikmatnya al haq.
Yang ketiga, syarat pemimpin adalah amanah (al amin). Terlebih Indonesia adalah negeri yang sangat kaya-raya akan sumberdaya alam. Baru-baru ini ditemukan deposit gas alam dan minyak bumi dengan kapasitas diperkirakan paling besar di sekitar 100 km dari wilayah Aceh. Konon dikabarkan besaran deposit itu sekitar 468 milyar barel. Jika ini benar, maka Indinesia akan menjadi negara dengan deposit minyak terbesar yang mengalahkan Venezuela dan Saudi.
Itu baru minyak belum kekayaan alam yang lain. Sumberdaya alam yang besar ini jika tidak dikelola oleh pemimpin yang amanah maka akan menyebabkan bencana bagi negara dan masyarakat. [eac]