Tak Putus Harapan meski BDR Kembali Datang

0
374

Tak Putus Harapan meski BDR Kembali Datang

Penulis: Sonny Lazuardi

Pandemi kapankah kau berakhir? Oh… kami rindu ke sekolah! Bertemu langsung dengan guru dan siswa. Melakukan kegiatan di sana. Lama kami tunggu. Suasana yang sudah lama kami bayangkan.

Banyak siswa atau guru yang berharap BDR (Belajar Di Rumah) segera usai. Bahkan tak sedikit orang tua yang ingin segera anaknya kembali ke sekolah. Dengan syarat pandeminya sudah sirna.

Namun, BDR lanjut kembali (Senin 11/01/21), pandemi belum juga kelar. Dan semuanya harus tetap berjalan. Sekalipun kondisi tak ideal tetaplah ini bukan suatu pilihan. Qadha Allah SWT berkata lain, manusia hanya menerimanya. BDR diberlakukan kembali namun bukan saja di Sekolah Islam Terpadu Insantama, tapi juga di seluruh negeri ini.

Memasuki semester baru, anandas SMAIT insantama selalu disambut hangat oleh guru-gurunya. Di hari pertama masuk, siswa selalu dihibur dengan acara menarik yang membuat mereka senang bahkan tertawa. Ini tradisi sekolah kami yang diberi nama “acara penyambutan siswa.”

Sekalipun tak bersua, kami melakukan secara virtual melalui “dunia maya”, dan aplikasi zoom sebagai medianya.

Selain itu, motivasi kepada siswa pun diberikan. Diawali oleh kepala sekolah yang secara umum memberikan arahan dan dorongan kepada seluruh siswa. Agar anandas semangatnya menyala kembali, setelah sekian lama menikmati liburan. Perlu dipompa semangatnya kembali. Disambung oleh gurunya memberikan arahan di kelasnya masing-masing.

Kami berharap di semester baru ini siswa mempunyai “spirit” baru. Yang membuat anandas siap menghadapi medan pertempuran dalam mengahadapi pembelajaran kedepannya. Menyadari bahwa menuntut ilmu itu wajib.

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)

Tentu perlu dukungan dari berbagai pihak. Dari mulai siswanya itu sendiri, orang tua, lingkungan rumah, guru-guru, serta sekolah dengan program atau sistemnya.

Dari unit SMA, kami mempunyai langkah baru, yaitu penggunaan zoom yang diberikan pada seluruh kelas (breakout) dengan penggunaan yang unlimited. Untuk memudahkan KBM antara siswa dan guru. Tanpa menggunakan akun guru lagi.
Yang dapat digunakan seharian penuh selama KBM. Semoga ini dapat menjadi kehangatan dalam belajar antara siswa dan gurunya. Anggap saja ini tatap muka meski dilakukan secara virtual dengan daringnya.

Kemudian, guru-guru sudah menyiapkan bahan ajar dan rencana kegiatan. Jauh-jauh hari sudah dipersiapkan ketika liburan sekolah. Dari pra-raker (rapat kerja) hingga raker bahkan berlanjut sampai semester berakhir. Perbaikan terus dilakukan.

Anandas beradaptasi kembali ketika lama libur BDR. Sekarang diharapkan siap menghadapi pembelajaran kembali yang menjadi amanahnya.

Tim BK (Bimbingan Konseling) mencoba membantu keberlangsungan belajar anandas. Terutama dengan pemberian motivasi, arahan maupun bimbingan. Seluruh siswa dipahamkan tentang kondisi pandemi dan BDR-nya. Dari awal masuk di semester baru sampai dengan pengawalan mingguan di kelas-kelasnya.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.” (QS. al-Buruj, 85:11)

Kami berharap, sesuatu yang dianggap buruk pun menjadi kebaikan.

Di sinilah pembelajaran kemandirian anandas akan dirasakan, masalah tanggungjawab dan kedisiplinannya akan diasah oleh kesadaran dirinya. Karena harus menjalani BDR dan mengurusi masalahnya tanpa bertemu guru.

Sesuatu yang dirasa pahit dapat menjadi kebaikan, tatkala mau menjadikannya sebagai pelajaran atas segala yang terjadi. Tak ada yang sia-sia meski sesuatu itu tak sesuai harapan. Semuanya agar selalu ingat pada Allah. Melakukan perbaikan, dan menjadi ketaatan.

Semoga siswa Insantama dimanapun berada mampu memahami kondisi yang tidak ideal ini dengan tetap bersemangat BDR, dengan landasan: Menuntut ilmu adalah ibadah yang akan menyelamatkan dunia dan akhiratnya.