Nuzulul Qur’an SDIT Insantama Rangkas; Al-Qur’an Kecintaanku, Al-Qur’an Pedoman Hidupku

0
186

Hujan mengguyur kota Rangkas, pada pagi hari Senin 10 April 2023. Namun hal itu tidak menyurutkan langkah siswa-siswi SDIT Insantama untuk datang ke acara Nuzulul Quran yang sudah diagendakan sebelumnya.

Acara yang identik dengan khataman Al-Qur’an ini, memiliki tujuan agar Al-Qur’an tidak semata dibaca, melainkan menjadikannya pedoman, dengan menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Sebagaimana tema yang diangkat yaitu, “Membangun Generasi yang Mencintai Al-Qur’an dan Menjadikannya Pedoman dalam Kehidupan.”

Tema menarik ini dikupas oleh seorang mubaligh Rangkas, yang juga merupakan orang tua dari kelas 1 dan 3, yaitu Ahla dan Adwa. Beliau adalah KH. Ending Mushlihuddin, L.C (Pimpinan Majelis Taim At-Taubah Kaum Rangkasbitung). Pada awal penyampaian beliau menjelaskan tentang Nuzulul Quran bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah Saw melalui perantara malaikat Jibril. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, sebagai pedoman hidup manusia.

Kyai Ending, sapaan beliau menambahkan bahwa orang yang dekat dengan Al-Qur’an diumpamakan seperti buah utrujah yang baunya harum dan rasanya enak. Hadis Rasulullah SAW: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak wangi dan rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti buah raihanah, baunya enak dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang yang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hanzalah, tidak beraroma dan rasanya pahit.”

Beliau menambahkan bahwa orang mukmin, yang membaca Al-Qur’an berarti bukan hanya semata dibaca tetapi mengamalkan isi Al-Qur’an, yang diumpamakan buah harum dan manis. Beliau pun memotivasi siswa-siswi dan para ustaz-ustazah untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an, sehingga menjadi orang yang beruntung.

Karena bukan hanya kebaikannya dirasakan oleh diri sendiri, tetapi juga akan menjadi penolong bagi kedua orang tua.

Pahala dalam membaca Al-Qur’an hitungannya per huruf, satu huruf dibalas 10 kebaikan. “Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf”. (HR At-Tirmidzi).

Sabda Nabi SAW:

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).[]