Skrining Kesehatan: Seberapa Besar Perhatian Kesehatan bagi Siswa ?

0
163

Ibarat mesin kendaraan, perlu di cek kondisinya. Kadang mesin bermasalah, tak selalu baik-baik saja. Dan perlu diketahui dimana letak permasalahannya. Manusia pun demikian, perlu di cek kesehatannya. Sehingga ia mengetahui dalam kondisi sehat atau bermasalahkah kesehatannya.

“….Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan tujuan untuk deteksi dini dan pemantauan resiko penyakit tidak menular pada remaja SMA usia 15 tahun ke atas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasir Mulya….”

Kutipan dari surat yang dilayangkan kepada SMAIT Insantama yang disusul dengan pelaksanaan skrining atau pemeriksaan kesehatan kepada siswa. Jelas, kami kedatangan petugas medis Puskesmas Pasir Mulya sebagai tindaklanjutnya pada, Kamis 6/10/2022. Pihaknya sedang menjalankan tugas, mengecek kesehatan diberbagai sekolah SMA yang ada.

Pemeriksaan dikhususkan untuk kelas X.  Kami kumpulkan terdahulu siswa di selasar kelas untuk pendataan, penimbangan, pengukuran tinggi badan, lingkar badan dan lengan. Selanjutnya, siswa masuk ke ruang  rapat manajemen untuk skrining lebih lanjut.

Berdasarkan urutan kelas dan absen dapodik, pemanggilan antrian siswa dilakukan. Dimulai dari X-1 hingga X-6 secara berkala per-10 orang siswa ini menunggu gilirannya.

Dalam pengukuran berat badan, apakah siswa mempunyai berat badan yang sudah ideal ? Atau berlebih. Bisa juga kurang. Sambil disandingkan dengan pengukuran tinggi badan, lingkar badan dan lengan. Demikian dapat diketahui termasuk golongan berat badan yang sehat atau tidak. Berdasarkan dari seluruh pengukuran tersebut.

Selanjutnya, petugas medis memeriksa kesehatan mulut dan gigi, penting dilakukan karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan secara menyuruh. Siswa membuka mulutnya kemudian disorot dengan senter.

Kemudian, pengecekan tekanan darah dilakukan kepada siswa, penting diperhatikan sebagai salah satu warning bagi kesehatan bila terjadi gangguan. Bila tekanan di atas atau di bawah normalnya, pertanda adanya masalah kesehatan pada seseorang.

Tahap selanjutnya pengecekan gula darah dilakukan dengan cara menusukkan jarum lancet pada salah satu ujung jari siswa untuk pengambilan sampel darah. Kemudian ditempelkannya strip test hingga setetes darah masuk pada strip pengukur. Tak berapa lama terlihat hasilnya. Berupa angka digital yang mengindikasikan kadar gula seseorang pada alat diabet tersebut.

Edukasi kesehatan, saran atau masukan tentang pencegahan penyakit disampaikan pihak Puskesmas. Serta pemberian suplemen penambah darah diberikan pada siswa. Semuanya dalam rangka menjaga kesehatan yang begitu mahal, namun banyak orang yang cenderung mengabaikannya. Termasuk siswa di sekolah, untuk keberlangsungan belajar mereka. Kesuksesan belajar harus ditopang dengan kesehatan yang optimal.

Tak mau ketinggalan, beberapa guru pun meminta dicek kesehatannya. Terutama masalah tensi dan gula darah, menjadi perhatian penting. Berharap kondisi kami baik semua kesehatannya. Yang akan membuat tenang bila kami dinyatakan normal oleh petugas medis, berdasarkan hasil pemeriksaan. Petugas pun memberikan saran kepada kami sekilas tentang kesehatan.

Masalah kesehatan menjadi perhatian penting, agar diperhatikan. Nikmatnya sehat ketika datangnya sakit. Ketika sehat lupa, kurangnya perhatian pada kesehatan.

“Mohonlah kepada Allah kesehatan. Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan.” (HR Ibnu Majah).[]