Sinergi Mencetak Generasi Pemimpin Umat Sejati

0
236

Sinergi Mencetak Generasi Pemimpin Umat Sejati

* Guru BK Online, Sapa Siswa hingga ke Qatar

Penulis: Sonny Lazuardi

Sudah tiga hari seorang siswa tidak menampakkan diri di layar Zoom. Pertanda kami harus menyapa secara pribadi, ada kendala apa gerangan, hingga absen dalam belajar virtual. Begitulah tugas kami, guru BK selama pandemi.

Sudah setahun lebih kami bekerja online, sebagaimana guru lainnya. Ini tantangan untuk bekerja dengan baik. Pernah kami harus menghubungi siswa terjauh yaitu di Qatar. Sebagaimana kondisi WFH (Work From Home) karena pandemi, BK menghubungi dengan virtual zoom. Mencari info, jika siswa tiga hari berturut-turut tak nampak di layar virtual.

Suka duka saat berkomunikasi ke tempat jauh, terkadang sinyal tidak lancar, sekalipun di negeri sendiri. Semisal guru BK ber-Zoom dengan siswa di Ternate, apa yang terjadi? Sinyal putus nyambung dan dalam waktu lama. Kondisi ini memang kerap terjadi saat ananda BDR setiap hari, yaitu sinyal sering bermasalah. Akhirnya kami bisa mengerti dan memaklumi, bila ananda sering izin. Memang tidak mustahil, ada daerah-daerah tertentu yang sulit sinyal. Kami harus memaklumi.

Di sisi lain, kami memberi dukungan jika satu kelas kehadiran siswanya 100 persen selama seminggu penuh. Ada reward sejumlah uang yang dimasukkan ke nomor rekening kelasnya. Atau bisa pula disimpan di wali kelasnya, tergantung kesepakatan para siswa. Dengan cara ini, diharapkan siswa berlomba untuk menjaga kehadiran di kelasnya. Suasana pandemi memang perlu dukungan untuk tetap semangat.

Tak hanya itu, untuk menyemarakkan suasana BDR agar tetap bersemangat, BK membuat meme yang di-share ke semua kelas, termasuk ke orang tua siswa. Setiap hari kami kirimkan. Meme quote diambil dari Ayat Qur’an, Hadist, perkataan sahabat, atau ulama. Kami harap dapat memotivasi anandas untuk tetap semangat berbuat kebaikan dalam ibadah, kepada dirinya sendiri, dan sesama. Kontennya tentang nafsiyah maupun hikmah.

Selain itu, tak kalah pentingnya BK pun mengeluarkan tulisan motivasi berupa artikel yang di-share kepada siswa dan orang tua. Ini diterbitkan seminggu sekali. Mengulas kondisi mingguan tentang situasi dan kondisi yang dialami siswa. Semuanya adalah pelayanan jarak jauh yang diberikan oleh BK. Kami anggap ini cocok pada situasi pandemi yang tak kunjung mereda.

Namun, orang tua sangat diperlukan dalam BDR anandas yang kondisinya mau tak mau sementara ini kurang ideal. Kondisi belajar di rumah dalam waktu cukup panjang, membuat siswa mudah jenuh, sedih, bahkan depresi. Perlu perhatian dan pengawasan orang tua. Orang tua sebagai sahabat di rumah, yang memberikan arahan dan motivasi.

Kekhawatiran lain, anak bisa jadi malah asyik bermain gadget dan tidak fokus BDR. Di sinilah kerjasama dengan orang tua sangat diharapkan untuk keberlangsungan BDR yang lebih baik. Tentu saja, mengandalkan penuh pihak sekolah adalah hal yang tidak memungkinkan.

Karena itu kami dari Tim Guru BK merasa tak lengkap, bila orang tua tidak diajak bicara dan dilibatkan terkait penanganan siswa. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut, kami mengadakan seminar dengan konsep Talk Show khusus orang tua. Pembahasannya tentang bagaimana orang tua menjadi sahabat bagi anandas di kala BDR. Adapula seminar masalah gadget, mengundang konsultan psikologi Insantama, Ibu Dra. (Psi) Zulia Ilmawati.

Setiap bulan, BK juga mengadakan pertemuan komunal seluruh siswa dalam satu forum Zoom. Membahas materi motivasi pilihan yang langsung dapat diterapkan dalam keseharian. Ini dilakukan untuk menjaga anandas agar semangatnya tetap menyala. Dalam pertemuan itu biasanya ada tampilan video yang menarik sekaligus memotivasi. Belajar bersama BK tidaklah sama dengan guru mata pelajaran. BK arahnya pada perubahan sikap, pembentukan karakter, pemberian saran dan motivasi.

Ketika di akhir semester, BK merekap absensi selama satu semester untuk melaporkannya kepada pada wali kelas. Akan tampak jumlah kehadiran siswa, apakah anandas ada masalah kehadiran atau lancar. Bila ada, maka BK memberikan surat komitmen kepada orang tua terkait masalah kehadiran, agar ke depan mampu mengupayakan menjaga kehadiran. Lagi-lagi peran orang tua dalam mengawasi BDR anak sangat diperlukan.

Dari pengalaman yang ditemukan, bermasalahnya kehadiran siswa itu dikarenakan pengawasan yang kurang dari orang tua. Anak asyik bermain gadget dan melalaikan BDR. Ada pula yang meninggalkan rumah dan lebih memilih bermain dengan teman-temannya. Juga, ada yang melakukan hal lainnya dan tidak mempedulikan BDR.

Sinergi antara anak, orang tua, dan sekolah harus berjalan menjadi tanggung jawab bersama. Tidak bisa meninggalkan salah satunya, atau mengandalkan salah satunya. Dengan bersinergi, kami selaku guru BK siap membantu mencetak generasi pemimpin masa depan umat. Insyaallah.[]