Ramadhan Momentum Perubahan; Fasting and Mastering Habit

0
254

Taklim Jumat Pagi (7/4/2023) kali ini berlipat keistimewaan; Pembicara istimewa, disampaikan di momen istimewa; Ramadhan, temanya istimewa dan dihadiri oleh hadirin yang istimewa pula; Jika biasanya acara ini hanya dihadiri santri boarding, pada kesempatan ini semua siswa, beserta para guru SMPIT dan SMAIT Insantama Bogor hadir memenuhi lantai 2 untuk jamaah ikhwan, dan lantai 3 untuk jamaah akhwat, bertempat di MPI (Masjid Pendidikan Insantama) Bogor.

Ir. M. Ismail Yusanto, MM tampil sebagai pembicara, suatu keistimewaan bagi hadirin karena apa yang beliau sampaikan mulai dari awal hingga akhir runtut, sistematis dan terstruktur, ‘daging’ semua, menambah ilmu dan hikmah buat siapa pun yang memperhatikan dengan seksama.

Ustadz Ismail -demikian sapaan akrab beliau- mengangkat tema yang istimewa ‘Fasting and Mastering Habit’:
“Pertama, habit, itu wilayah ikhtiari yaitu pilihan manusia. Dan kedua habit, itu kunci sukses”. Ustadz Ismail menekankan pada 2 hal penting.

“Anytime you see someone more successful than you are, they are doing something you aren’t (Malcolm X).”
Setiap kali anda melihat seseorang yang lebih sukses dari anda, (itu karena) mereka melakukan sesuatu yang tidak anda lakukan. (Malcolm X). Ustadz Ismail menyitir quote dari salah satu tokoh muslim berdarah Afrika, aktifis yang memperjuangkan hak-hak ras kulit hitam.

“Habit harus dibentuk, karena dalam kendali kita maka diperlukan sikap tegas kemudian eksekusi!”. Ustadz Ismail menegaskan. “Cara membentuk habits, rumusannya; Practice makes right, repetition makes perfect. Pertama, latihan terus. Kedua, pengulangan terus. Dua hal tersebut adalah kunci pembentukan habit”. Ustadz Ismail merumuskan.

Interaktif pun terjadi antara Ustadz Ismail dengan hadirin. “Antum punya cita-cita apa?”. Tanya Ustadz Ismail kepada M. Faqih Habiburrahman 9B. “Ana ingin menjadi ahli fisika”. Kemudian pertanyaan Ustadz Ismail dilontarkan kepada Fairuz Arkan Ibrahim 9B, “Habit apa yang ingin antum miliki?”. “Ana ingin memiliki habit selalu gemar dan giat membaca Al-Qur’an setiap hari sepanjang hidup ana”. Tekat Fairuz penuh optimis. Ustadz Ismail pun mendoakan serta memberikan nasihat berharga;
“Tak dapat dipungkiri, memulai to take action itu memang sulit. Tapi bukan berarti mustahil. Oleh karena itu, setiap diri yang memang bersungguh-sungguh ingin berubah lebih baik dan meraih kesuksesan, ia harus kembali ke mindset, ia harus memiliki strong why? yakni suatu alasan yang kuat, yang menjadi pendorong mengapa ia harus berubah”. Ustadz Ismail mengurai penjelasan.

Spirit Ramadhan adalah spirit pembentukan the best habit, untuk menjadi pribadi dan umat yang bangkit dan berjaya. Dan memang terbukti, banyak hal ternyata bisa kita lejitkan saat Ramadhan; Menahan makan dan minum meskipun itu halal, menahan hawa nafsu, giat tilawah bahkan bisa khatam sampai berkali-kali, qiyamul layl, zakat, infak, sedekah dan berbagai amal shalih lainnya. Itu semua bukti bahwa Ramadhan momen pembentuk the best habit. Semoga istiqamah berlanjut 11 bulan di luar Ramadhan. Aamiin.[]