Pekan Ta’aruf SDIT Insantama Bogor: Menjadi Muslim Sejati; Santun, Beradab, dan Beretika Islami (Bagian 2)

0
686

Secara serentak, kegiatan pembukaan Pekan Ta’aruf dipusatkan di halaman depan SDIT Insantama (Senin, 9/1/2023). Semua siswa berbaris rapi berdasarkan angkatan kelas masing-masing. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, menyanyikan secara bersamaan nasyid ‘Bingkai Kehidupan’ dan ‘Mars Insantama’, mendengarkan lantunan pembacaan Ayat Suci Al Quran, dan bershalawat oleh tim guru Qiraati ikhwan.

“Siapkah Antum bersekolah kembali dengan penuh semangat di semester 2 ini?” teriak Pak Adi Fadjar Nugroho selaku kepala sekolah SDIT Insantama saat memberikan sambutan. “Siiiaaap…!” jawab para siswa serentak dengan penuh semangat.

Berikutnya, para siswa pun dihibur oleh ‘Senam Sarung’ yang dibawakan oleh beberapa guru ikhwan. Sejenak para siswa dan hadirin terhibur, terlihat dari senyum dan tawa yang mereka tampakkan. Dan, yang tak kalah serunya adalah tampilan drama yang dibawakan oleh beberapa orang guru ikhwan. Dalam drama tersebut seolah-olah panitia ingin memberikan simulasi bagaimana penerapan beberapa adab keseharian yang salah dan yang betul.

“Dengan simulasi seperti ini para siswa akan lebih mudah menangkap materi yang kami sampaikan. Harapannya, materi akan juga mudah diserap dan juga diamalkan dalam keseharian para siswa. Mereka pun tahu mana adab yang kurang ahsan dan mana adab yang lebih ahsan,” jawaban Pak Muhammad Arif Slamet Raharjo, selaku PJ acara Pekan Ta’aruf, saat ditanyakan apa maksud tampilan drama tersebut.

Agar para siswa lebih mencerna, bisa langsung praktik, dan bersenang-senang, beberapa agenda berikutnya diarahkan menuju ke sana. Ada shalat dhuha yang dilanjutkan dengan tahfidz dan penyampaian materi BSI yang menguatkan tema Pekan Ta’aruf. Kegiatan beberapa games selanjutnya diupayakan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih gembira dan menyenangkan.

Di akhir acara kegiatan Pekan Ta’aruf hari pertama ini, siswa diarahkan secara berkelompok untuk menempelkan beberapa kalimat adab dalam keseharian di kertas manila kemudian mengharuskan mereka untuk berkeliling mencari guru yang akan membubuhkan tanda tangannya setelah para siswa mempraktikkan beberapa adab dengan benar. Harapannya, para siswa mampu mempraktikkan adab dengan benar untuk kemudian dilanjutkan dan diamalkan dalam praktik keseharian, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah.

Alhamdulillah, para siswa merasa senang akan kegiatan Pekan Ta’aruf hari pertama ini. Setidaknya jawaban salah satu murid berikut bisa menjadi indikatornya. “Ana merasa senang karena bisa masuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman lagi. Kalau acara di pembukaan Pekan Ta’aruf tadi lucu saat bapak-bapak guru menampilkan senam sarung dan jadi lebih mengerti bagaimana cara beradab yang benar saat tampilan drama,” jawaban ananda Rafasyah Fathir Azzamy, yang biasa dipanggil Rafa, siswa kelas 5A saat ditanyakan bagaimana perasaannya hari ini dan tanggapannya atas acara pembukaan Pekan Ta’aruf.

Dan, yang lebih menggembirakan, para siswa sudah mulai terlihat mempraktikkan dan membiasakan kebiasaan adab yang menjadi fokus materi hari ini, sebagaimana yang dirasakan Pak Hamas, guru yang menokohkan peran guru saat drama di pembukaan Pekan Ta’aruf. “Masya Allah, saya duduk di aula. Anak-anak satu per satu berdatangan kemudian mengucapkan salam dan salim, dengan cara yang baik dan benar, seperti yang tadi kita contohkan di drama Pekan Ta’aruf,” papar Pak Hamas, menggambarkan bagaimana proses pembelajaran itu sudah mulai menuai hasil. Alhamdulillah…[NH. Tono]