Motivasi Untuk Meraih Cita Tertinggi

0
194

Reportase Satu Insantama

Motivasi Untuk Meraih Cita Tertinggi

Penulis: Nur Fajarudin

“Jujur selama pandemi, saya saja sampai bosan main game terus. Sampai males kalau lihat aplikasi game.” kata Kak Mursyidan Fanani atau yang akrab dipanggil kak Zidan ketika mengisahkan pengalamannya belajar saat pandemi.

Kak Zidan bersama kak Fahmi Ihsan dan kak Faqih Zuhdi diundang secara khusus dalam sesi talkshow dengan alumni pada hari ini (13/07/2021). Obrolan ringan dan santai tersaji kepada ananda kelas 7, 8, dan 9 dari para alumni yang mengisahkan bagaimana pengalaman mereka belajar selama pandemi.

Kisah pertama disampaikan oleh kak Faqih Zuhdi yang sekarang berkuliah di UPN Veteran Jakarta. Alumni SMPIT Insantama angkatan 8 (Insight) ini mengisahkan bagaimana pandemi melanda menjelang beliau lulus SMA. Sempat tergoda untuk bersantai-santai ria karena dipaksa belajar di rumah, kak Faqih akhirnya termotivasi untuk kembali fokus belajar karena beliau menyadari bahwa jalan yang ditempuh untuk meraih cita-cita masih lumayan panjang.

“Kalian harus menjadikan belajar sebagai suatu hal yang menyenangkan dan penting” kurang lebih begitu pesan beliau kepada adik-adik kelasnya.

Kondisi yang sama juga dialami oleh kak Fahmi Ihsan dan kak Mursyidan. Kedua alumni SMPIT Insantama angkatan 9 (Neutron) yang sama-sama baru saja diterima di IPB ini mengaku sempat bosan belajar di rumah. Mereka menjalani belajar di rumah setahun penuh selama kelas XII SMA. Rasa bosan dan ingin mengalihkan ke hal lain seperti main game atau tidur seharian sempat muncul dalam benak mereka selama masa belajar di rumah. Namun pada akhirnya dari kebosanan tersebut memicu mereka kembali fokus untuk meraih cita-cita yang mereka impikan. Kak Fahmi mengaku berlatih menata jadwal sehari-hari dan mengubah pola belajarnya agar tak tergoda kebosanan. Sedangkan kak Mursyidan ketika hendak menentukan tujuan kuliah mencoba untuk menemukan berbagai peluang dan tidak terfokus pada satu jurusan di perguruan tinggi. Beliau juga melakukan hobi-hobi baru yang positif setiap akan memulai belajar, seperti joging, bersepeda atau menyeduh kopi.

Pesan kak Fahmi pada adik-adiknya adalah dengan mengajak untuk berikhtiar secara cerdas. Sedangkan kak Mursyidan memberikan tips untuk mencari berkah dan doa sebanyak-banyaknya dari para guru.[]