Memperbaiki Bacaan Al Quran Mendekatkan Diri Pada Illahi

0
368

Memperbaiki Bacaan Al Quran Mendekatkan Diri Pada Illahi

Penulis: Ahdati WP

“Barang siapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Ibnu Majah & Abu Dawud)

Masa pendemi tidak menyurutkan ide guru untuk memberikan yang terbaik untuk seluruh siswa – siswi SMAIT Insantama. Hari Kamis (17/06/21) siswa-siswi SMAIT Insantama memperoleh Training Tahsin Al Qur’an. Sebuah program yang disusun oleh kurikulum untuk memperbaiki bacaan Al Qur’an siswa. Senada dengan yang disampaikan oleh Winda Widyastuti, S.Si. “Training ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan bagi seluruh siswa yang duduk di kelas X dan XI SMAIT Insantama. Kita menemukan beberapa siswa yang bermasalah dalam hal Kemampuan Baca Al Qur’an untuk itu kami membuat Training ini. Hal ini dilakukan agar seluruh siswa memiliki kemampuan membaca Al Qur’an sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW,” tutur Bu Guru yang mengajar mata pelajaran Kimia.

Saat pemberian training Ustadz Drs. Tatang Muchtar dengan cermat menyampaikan ke seluruh siswa, bahwa membaca Al Qur’an harus sesuai dengan tartilnya, tajwid, makhraj huruf serta pemakaian irama yang selaras. “Apa sih tahsin tilawah Al Qur’an? Tahsin Tilawah Al Qur’an itu memperbaiki atau memperindah bacaan Al Qur’an kita sehingga bacaan kita sesuai dengan bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni; mengeluarkan huruf dari makhraj-nya, memenuhi sifatnya dan memperhatikan hukum bacaannya atau dengan kata lain memperindah bacaan agar sesuai tajwid,” kata ustadz Tatang

“Belajar Tahsin bagusnya secara langsung di tempat yang sama-sama disepakati. Jika dilakukan secara berjauhan ini kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah, seperti jaringan sehingga siaran putus-putus, volume suara yang tidak sesuai, serta tidak memperoleh ekspresi yang tidak tepat dari setiap huruf yang dibacakan,” ungkap ustadz yang juga mengajar mapel PJOK.

Surat Al Qur’an yang akan menjadi patokan proses training adalah surat Al Fatihah. Ustadz Tatang dengan jelas memperagakan membaca ta’awudz, kemudian lanjut membaca bismillah. Setiap kata yang dibaca dijelaskan secara rinci bagaimana cara membaca huruf secara tepat dan benar. Beliau juga mengarahkan bagaimana bentuk mulut saat mengucapkan haruf-haruf yang dibaca. “Salah membaca huruf maka akan berakibat beda arti. Jadi belajarlah supaya huruf yang kita baca tidak salah, supaya kita tidak berdosa.” tutur ulama yang masih sangat aktif berdakwah.

Di akhir sesi, diberikan tes pada peserta training. Karena keterbatasan waktu maka diminta perwakilan masing-masing kelas. “Berdasarkan tes yang telah dilakukan pada siswa yang mengikuti tes, diperoleh beberapa catatan. Pertama, cara membacanya sudah cukup bagus. Kedua, irama yang digunakan tinggal disesuaikan dengan yang telah dipelajari. Ketiga, dilakukan pemolesan pada beberapa bagian yang akan semakin menyempurnakan hasil bacaan. Antum sudah bisa menjadi Imam Shalat. Selanjutnya tinggal memperbanyak hapalan surat-surat dalam Al Qur’an, “ tutur Ustadz Tatang menutup training di hari ini.

Syaikhul Islam Imam Al Ghazali juga berpesan kepada seluruh generasi Islam, “Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan.”[]