LKMA SMAIT INSANTAMA: Study Banding Ketahanan Pangan hingga ke Turki

0
785

LKMA SMAIT INSANTAMA: Study Banding Ketahanan Pangan hingga ke Turki

Penulis: Irfah Zaidah

“Acara Kajian Akbar ini merupakan pembekalan Pra LKMA, sebagai ‘maklumat tsabiqah‘ (informasi awal) yaitu bekal anandas sebelum berangkat ke Turki. Acara ini bertema ‘Sejarah Islam di Turki’ bertujuan untuk memperkenalkan kepada anandas bahwa Islam pernah berjaya di Turki sehingga nantinya anandas termotivasi untuk memperjuangkan kembali (kejayaan) Islam. Dan juga jika sudah sampai di Turki, anandas mampu menganalisa fakta yang ada di sana dengan menggunakan analisis SWOT terkait masa lalu, masa kini dan masa depan Turki”.
(Ibu Tya Miftahul Khoiriyah, Pembina LKMA ‘Flourish to Turkiye’)

Acara yang diungkap oleh ibu Tya di atas dilaksanakan pada hari Kamis 11 November 2021 bertempat di MPI (Masjid Pendidikan Insantama) 08.00-15.00 WIB.

Tiga pembicara menyampaikan pemaparan materi secara berkesinambungan: Sesi pagi oleh Ustadz Husain Assadi dengan fokus Bisyarah Rasulullah Muhammad SAW dan Ditaklukkannya Konstantinopel, dilanjutkan sesi siang oleh Ustadz Nicko Pandawa dengan fokus Hubungan Kekhilafan Turki Utsmani dengan Kesultanan-Kesultanan di Nusantara, dan yang terakhir oleh Ustadz Felix Siauw dengan fokus Peran Pemuda Islam dalam Mewujudkan Kebangkitan Islam. Tiga pembicara keren dan famous di kalangan ‘Anak Muda’ Zaman Kiwari tersebut, mampu menyajikan pemaparan ‘bergizi’ dan ‘kriuk’ jadi tidak membuat bete hadirin yang merupakan Generasi Z. Acara tersebut dikhususkan untuk kelas 12 Angkatan Azimuth, namun menghadirkan pula adik-adik kelas dari kelas 10 dan 11 bahkan sebagian adik kelas dari SMPIT INSANTAMA. Mereka hadir untuk memberikan dukungan terhadap kakak kelas Angkatan Azimuth, mendapatkan ilmu dan mengambil ibrah dari pemaparan 3 nara sumber. Tempat duduk peserta ikhwan dan akhwat infishal (terpisah), sehingga forum terkondisi secara syar’i.

“Kami di Turki melakukan Visiting (kunjungan) dan Observasi ke berbagai institusi untuk mendapatkan data-data, kemudian dikumpulkan untuk dianalisa dengan analisis SWOT mengukur sejauh mana Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) berbagai potensi di Turki. Hasil dari analisa SWOT tersebut akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia melalui MPR”. Ibu Tya -yang juga mengajar mata pelajaran Fisika di kelas 11 SMAIT INSANTAMA- melanjutkan pemaparannya.

“Jadi, tugas LKMA setelah kembali ke Indonesia pun belum selesai yaitu memasuki tahap pelaporan dalam bentuk Comparative Study (Studi Banding), dengan tema yang diangkat pada LKMA tahun ini adalah ‘Ketahanan Pangan’ oleh karena itu kami akan datang ke Kementrian Ketabahan Pangan yang ada di Turki. Jadi obyek yang akan dianalisa dengan analisis SWOT berfokus pada 2 hal: Ketahanan Pangan di Turki dan Turki secara Global” papar bu Tya dengan lugas.

Ada yang istimewa pada delegasi LKMA tahun ini, meskipun di masa pandemi namun jumlah pesertanya terbanyak sepanjang pelaksanaan LKMA yaitu total 156 orang. Terdiri dari 141 siswa ikhwan dan akhwat, 15 tim pembina, pendamping siswa dan 3 diantaranya dari FOSIS yaitu perwakilan komite orang tua siswa.

Program LKMA merupakan program pamungkas dari rangkaian program kesiswaan SMAIT INSANTAMA, dimulai dari LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menengah), hingga yang terakhir LKMA. Semua program tersebut dipersiapkan agar para Calon Pemimpin ini bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada, mampu melepaskan diri dari ‘Rantai Gajah’, juga bisa memposisikan diri siap memimpin dan dipimpin pada saat mereka berproses untuk mewujudkan ‘Mimpi Besar’ mereka di masa depan. Hal ini tentu sejalan dengan kredo SMAIT INSANTAMA ‘Sekolah Calon Pemimpin’.

“Siswa dibebaskan melakukan fundraising secara mandiri, namun harus dengan cara-cara yang sesuai syari’at. Mereka melakukan presentasi kepada para donatur, jualan berbagai produk, bahkan ada tokopedia khusus LKMA. Memang mereka melaksanakan LKMA ini sekitar 7 hari -plus pra dan pasca LKMA 2 hari- namun perjuangan mereka telah ditempuh jauh-jauh hari sebelumnya, sekitar 1 tahun sebelumnya” Ibu Tya melanjutkan penjelasan.

Delegasi LKMA Flourish to Turkiye berangkat dari Kota Bogor di tanggal 20/11/21, take off at midnight dan sampai di Turki 21/11/21 dan insyaa Allah safety landing di Indonesia 28/11/21. Semoga ilmu yang didapat penuh berkah, memantapkan lahirnya ‘Calon Pemimpin Sejati Ansharullah’ dan delegasi sehat selamat semuanya. Aamiin.[]