Harumnya Aroma Roti Bakar, Nikmatnya Yummyy

0
396

Pagi yang cerah, Jum’at 4 November 2022 digelar Ekspresi Cooking kelas 1 SDIT Insantama Bogor, kali ini memasak roti bakar dengan toping coklat meses dan keju parut. Wah, belum dimasak pun aroma menggoda dari kejunya sudah tercium. Sudah tak sabar ananda untuk melakukan kegiatan cooking kali ini. Dengan telatennya para PAK menjelaskan apa saja bahan yang akan dipakai hari ini dan bagaimana cara membuatnya.

Tepat pukul 07.45 WIB, para siswa berhamburan menuju PAK mereka masing-masing, senyum manis tersungging di bibir mungil para ananda Sang Juara, riuh suaranya memecah keheningan di Lapangan tengah gedung 2 SDIT Insantama. Disana telah terpasang kompor dan tabung gas yang sengaja dibuat paralel agar menghemat penggunaan tabung gas saat ekspresi cooking berlangsung, teflon dan fun grill pun sudah bertengger rapi di atas dudukan kompor, ditemani capitan dan spatula beserta bahan-bahan yang akan dimasak hari ini.

Bu Nur Aisyah, beliau adalah salah satu PAK cooking. Sebelum memasak, Bu Euis -panggilan untuk bu Nur Aisyah- membagikan potongan roti tawar terlebih dahulu kepada anak-anak, tak lupa alas berupa kertas nasi pun diberikan kepada para ananda, agar roti tetap higienis ketika akan dibakar. Kemudian Bu Euis mempraktikkan bagaimana caranya membuat roti bakar di hadapan siswa.

Pertama-tama roti dioles dengan margarin, lalu diberi susu kental manis, meses, keju parut, lalu dilipat dan dioles lagi dengan margarin, kemudian roti siap di bakar diatas teflon dengan menggunakan api kecil, hal itu bertujuan agar roti tidak gosong saat dipanggang. Setelah selesai mempraktikkan di depan ananda, merekapun langsung praktik sebagaimana yang telah dicontohkan.

Harumnya aroma dari lelehan cokelat dan keju membuat perut siapa pun menjadi keroncongan dan ingin segera mencicipi. Hmmm…yummyyy… lezatnya rasa roti bakar karya siswa, dibuat dengan sepenuh hati.

Ini adalah pengalaman kedua ananda kelas 1 belajar memasak bersama guru tercinta. Pengalaman indah yang tidak akan terlupakan, menjadi moment belajar dalam mengasah kemampuan dasar dan life skill ananda sebagai generasi Sang Juara, sesuai kredo ‘Sekolah Para Juara’.[]