Ana Berani Minum Obat

0
159

Dalam rangka program pemberian obat kecacingan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor, UPTD Puskesmas Pasir Mulya kepada siswa dan siswi SDIT Insantama Bogor. Maka pada hari Senin dan Selasa tanggal 6 dan 7 Maret 2023, telah dilakukan pemberian obat Kecacingan bagi kelas 1-6.

Merupakan sebuah tantangan bagi siswa kelas rendah khususnya kelas 1, untuk bisa mengonsumsi obat tanpa pedampingan orang tua. Menurut bu Tresna selaku guru kelas 1F, “Pemberian obat kecacingan ini diberikan secara serentak setiap 6 bulan sekali. Hal ini menjadi tantangan bagi guru dan siswa, karena sebelumnya mereka selalu dalam pendampingan orang tua. Akan tetapi sebelumnya kami sudah melakukan pemberitahuan kepada orang tua terkait program ini. Jika ada orang tua yang tidak setuju, atau ananda sudah diberi obat cacing dan belum memasuki 6 bulan, maka boleh disampaikan kepada wali kelas masing-masing, dan tidak akan kami berikan” Paparnya kepada kami.

Obat cacing dibagikan kepada setiap kelas dalam bentuk paket sejumlah siswa di kelas. Setiap wali kelas memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan obat kecacingan, dan jika yang tidak diperkenankan untuk dikonsumsi di sekolah oleh orang tua, maka boleh untuk dibawa pulang.

Siswa dipersiapkan untuk membawa botol minum masing-masing. Wali kelas menyampaikan agar tidak perlu takut mengonsumsi obat kecacingan ini, karena obatnya tidak terasa pahit dan bisa dikunyah seperti permen.

Ada siswa yang menjilat-jilat terlebih dahulu, sebagai pembuktian bahwa rasanya tidak pahit. “Bu rasanya manis” Haykal menyampaikan. Hal ini membuat teman-teman yang lainnya berani juga mencoba. “Ibu, rasanya seperti permen dan bisa dikunyah.” Seru Lubna menyampaikan sambil membuka mulutnya yang telah kosong dari obat kecacingan.

Begitu pula Bunda Hanin menyampaikan, bahwa sedikit khawatir anaknya tidak bisa makan obat kecacingan, karena tidak terbiasa mengonsumsi obat berbentuk pil. “Alhamdulillah, jika bisa minum obatnya, lihat temannya juga mungkin ya bu? Yang lain bisa minum obatnya.” Papar Bunda Hanin.

Semua proses pemberian obat kecacingan didokumentasikan sebagai wujud kepedulian dan kerjasama yang baik antara sekolah dengan dinas kesehatan untuk menjadikan Indonesia bebas dari cacingan.[]