Sidang Tahfidz, Upaya Memupuk Cinta dan Kedekatan dengan Al-Qur’an

0
367

Sidang Tahfidz, Upaya Memupuk Cinta dan Kedekatan dengan Al-Qur’an

Penulis: Mila Sari

Alhamdulillah ala kulli hal, sudah selayaknyalah kita bersyukur atas setiap nikmat yang Allah Swt anugerahkan. Baik itu nikmat sehat, nikmat iman dan nikmat apapun yang akan mengantarkan kita pada kedekatan kepada-Nya, termasuk nikmat cinta dan dekat dengan Al-qur’an yang mulia.

Ya, hari ini tepatnya Sabtu, 05 Maret 2021 pada pukul 08 15 wib agenda sidang tahfidz kembali dilangsungkan secara hibrid. Seperti biasa, agenda yang luar biasa ini diselenggarakan oleh SIT (Sekolah Islam Terpadu) Insantama dengan menggait peserta dari siswa SD, SMP dan SMA Insantama, baik boarding atau pun non boarding yang sebelumnya sudah lulus pengetesan juz yang akan disidangkan hari ini. Adapun yang menjadi juri sekaligus penguji sidang tahfidz adalah para guru tahfidz, baik dari guru qira’ati maupun Muaddib Muaddibah.

Agenda sidang tahfidz ini diadakan dalam rangka menguji hafalan para siswa atau santri SIT Insantama terkait dengan target hafalan mereka di semester ini. Maka dari itu, juz yang diujikan pun beragam, mulai dari juz 30, juz 29, juz 1, juz 2, juz 3, juz 4, juz 5 dan ayat-ayat pilihan.

Seperti biasa, demi mengharap keberkahan Allah Swt dan kesuksesan agenda ini, maka diawali dengan pembacaan surat alfatihah dan
Pembacaan al-qur’an yang dibawakan oleh ananda Nandang Fathurahman.

Setelah pembukaan oleh MC dan pembacaan Al-Qur’an, tak terlewat ustadz Fuad selaku penanggung jawab sidang tahfidz mengajak kita semua yang hadir untuk selalu bersyukur atas nikmat Islam dan kedekatan dengan Al-Qur’an. Karena dengan kedua nikmat itulah yang telah menggerakkan hati kita untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an. Baik itu membaca, menghafal, mengamalkan bahkan mendakwahkannya. Tanpa adanya kedua nikmat tersebut, tentu hati kita jauh dari Kalam yang mulia ini dan tentu kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah Swt yang merugi.

“Semoga dengan menjadi penghafal Al-Qur’an yang tak pernah jauh dari firman-firman Allah Swt, maka kita termasuk ke dalam golongan ahli Al-Qur’an dan juga ahli Allah Swt!” Harapan dan do’a beliau kepada para peserta sidang tahfidz agar keberkahan hidup dunia akhirat kelak akan didapat

Tausiah dan pembukaan agenda tausiah ini secara resmi disampaikan oleh Ustadz Muhammad Rahmad Kurnia. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa pentingnya berinteraksi dengan Al-Qur’an ini hampir sama pentingnya dengan
Shalat yang dengan mengerjakan ibadah shalat disetarakan dengan mendirikan agama karena shalat merupakan tiang agama.

“Maknanya, apapun yang datang dari Allah Swt dan Rasul saw mesti kita taati!” Tutur beliau

“Para ananda sekalian, menunaikan perintah Allah yang sangat penting, termasuk mempelajari Al-Qur’an. Bila ada kesulitan dalam menghafal, berarti itu ujian dari Allah Swt. Yang terpenting adalah terus berinteraksi dengan alquran, sebagai Kalamullah yang dengan cara itu firman-firman Allah Swt akan masuk ke hati dan pikiran dan beredar bersama aliran darah dalam tubuh yang akan menjadi keberkahan dalam diri.” Jelas beliau

“Selanjutnya, adapun ikhtiar menghafal Alquran merupakan salah satu hal yang luar biasa yang biasanya tak cukup dari dalam diri saja tapi ada yang terus mengontrol dan memotivasi, maka ucapan terima kasih kepada para ustadzah dan ustadz yang telah yang telah melakukan semua itu dengan baik bagi para ananda untuk mengikuti sidang tahfidz ini. Semoga menjadi amal baik di sisi Allah Swt.” Do’a beliau untuk para guru tahfidz

Setelah pembukaan secara resmi oleh ustadz Muhammad Rahmad Kurnia, maka prosesi sidang tahfidz berlangsung selama kurang lebih dari dua jam. Yaitu dari pukul 08 30 – 10 27. Para peserta masuk ke majlis masing-masing yang sudah disiapkan.

Alhamdulillah agenda sidang tahfidz hari ini berjalan lancar sampai penutupan oleh ustadzah Nur Aisyah dengan bersama seluruh yang hadir untuk membaca do’a khatmul Qur’an dan do’a penutup majlis.

Salah seorang peserta sidang tahfidz berkomentar bahwa, “Menjadi seorang penghafal Al-Qur’an itu merupakan suatu keharusan, layaknya seorang penghutang yang harus membayar hutang-hutangnya. Maka Al-Qur’an pun mesti dihafalkan, karena kita muslim. Untuk itu butuh persiapan yang serius terlebih saat menjelang sidang tahfidz.” (Safira Azalia Fathma, kelas X.3 SMAIT Insantama)

Ananda Safira juga berpesan untuk tidak takut mengujikan hafalan al-qur’annya.

“Jangan takut untuk mengujikan hafalan, karena insya Allah kita bisa kok, sebab sudah ngafalin dari awal. Tapi dalam menghafal itu harus dengan kemauan sendiri biar bisa lebih sungguh-sungguh lagi!” Ungkap ananda Safira

Semoga dengan adanya agenda sidang tahfidz secara berkala ini, dapat semakin memupuk kecintaan para santri terhadap Al-Qur’an, semakin sering berinteraksi dengan Al-Qur’an dan menjadikan Kalam Allah Swt yang mulia ini sebagai solusi atas setiap perkara yang mereka hadapi.