Reportase Liqa’ Syawal 1443 H SMPIT Insantama; Perpisahan itu Pilu, namun Ajarkan Rindu

0
508

Reportase Liqa’ Syawal 1443 H SMPIT Insantama; Perpisahan itu Pilu, namun Ajarkan Rindu

Penulis: Irfah Zaidah

Liqa’ Syawal atau Halal bi Halal atau apa pun ‘judul’ acaranya, yang pasti syukur alhamdulillah telah digelar di Masjid Pendidikan Insantama (MPI) sebuah acara dengan 2 target; Tasyakkur Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan saling bermaafan atas segala khilaf. Acara berlangsung khusyu’ penuh hikmah dan insyaa Allah berkah diikuti oleh civitas academica SMPIT Insantama, Rabu 11/05/22. Moment ini, Sekaligus mengawali (hari pertama) masuk sekolah para siswa, sebakda libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

“Anak-anak, Ramadhan bulan yang penuh berkah baru saja berlalu, tentu menyisakan pilu. Namun, perpisahan itu mengajarkan rindu.” Pak Fajar memukau para siswa dengan prolog yang menyentuh qalbu. Ada pesan mendalam dibalik prolog itu, “Ramadhan boleh berlalu, namun antum harus semangat ibadah selalu”. Pak Fajar mempertegas penjelasan. “Ramadhan berlalu, namun jangan ‘Move On’ dari semangat Ramadhan, nak !”. Pesan Pak Fajar menutup prolog beliau. Sedetik berlalu, disusul kalam ilahi pun mengalun, dilantun merdu oleh Raihan Gantira Guntara siswa kelas 7. Hadirin pun menyimak dengan hikmat Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Bapak Hasan ‘Cinta’ Kepala Sekolah SMPIT Insantama pun telah hadir, duduk membaur diantara siswa ikhwan hampir-hampir beliau tidak dikenali. Saking akrabnya dengan para siswa ikhwan.
“Ibadah Ramadhan antum, jangan berhenti sebatas Ramadhan. Lanjutkan nak !” demikian nasihat beliau di hadapan para siswa ikhwan dan akhwat.

“Sadari nak, ternyata Ramadhan telah menyingkap berbagai kehebatan kita: Kita mampu qiyamul layl, menahan lapar dan dahaga, shalat dhuha, tilawah dan berbagai biah shalihah lainnya nak. Semangaaat naaak !. Setelah Ramadhan, justru tingkatkan nak !”. Motivasi dari Pak Fajar menghantar 3 perwakilan Angkatan; kelas 9 (Ghazior), kelas 8 (Floumax), kelas 7 (Jaisyan) menyampaikan kata sambutan; Ghazior Speaker; Althav menyampaikan “Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini ibadah-ibadah kita terasa semakin semangat dan meningkat. Angkatan ‘Ghazior’ insyaa Allah akan terus semangat dan tingkatkan ibadah setelah Ramadhan!”. Tak kalah antusias ‘Floumax’ Speaker menyampaikan; “Setiap Ramadhan, sangat berkesan buat ana. Kita semuanya rajin beribadah; Tarawih, tilawah dan ibadah yang lain”. Angkatan adik kelas pun hebat menghangatkan suasana; ‘Jaisyan’ Speaker, Syahid; “Ibadah Ramadhan harus terus kita lanjutkan di luar Ramadhan dan tetap semangat !”

Selain kata sambutan, para perwakilan Angkatan ini pun menyampaikan Pesan dan Kesan mereka masing-masing;
“Jadikan Ramadhan moment pengasah kekuatan iman kita, sehingga kita semakin taat !” ‘Ghazior’ menukas. Disusul ‘Floumax’ mempersembahkan puisi yang sangat menyentuh, intinya Ramadhan harus menjadi moment yang bisa meningkatkan ketakwaan kita. Sehingga menjadikan kita insan yang lebih taat pada Allah SWT (hablum minallah) dan lebih peduli kepada sesama (hablum minannaas). “Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang bertakwa, mohon maaf lahir dan batin”. Harapan ‘Jaisyan’.

Jelang Talk Show berakhir, Pak Fajar mendaulat Pak Ponco Nugroho selaku Ketua FOSIS SMPIT Insantama untuk memberikan tips agar semangat ibadah Ramadhan tetap menyala dan istiqamah selepas Ramadhan. Gayung bersambut, Pak Ponco pun sigap berbagi tips.
“Anak-anak; Satu. Bertekatlah, segala bentuk ibadah kita persembahkan untuk menjadi ibadah yang terbaik ikhlas karena Allah SWT.” Beliau menukas kembali “Dua. Selalu ingat kematian (dzikrul maut), sehingga kita selalu optimalkan dan sempurnakan amal ibadah kita”. Tips masih berlanjut “Jadikan sahabat antum dan segala fasilitas untuk kebaikan; Sahabat terbaik adalah sahabat sesurga mau mengoreksi saat antum berbuat salah dan maksiat. Jadilah antum sahabat-sahabat terbaik diantara teman-teman antum. Jadikan guru-guru antum gudang ilmu dan sahabat-sahabat terbaik antum !”. Tukas beliau di tips ke tiga

“Agar ibadah Ramadhan antum bisa terus istiqamah dan terus meningkat semangatnya di luar Ramadhan; Antum harus dengan ikhlas dan senang melakukannya !”. Pak Ponco menambahkan sebuah penegasan untuk memungkasi ketiga tips di atas.

Acara mengalir ke akhir, saling bermaafan dengan mushafahah infishal ikhwan dengan ikhwan, akhwat dengan akhwat, guru juga siswa. Shalawat atas nabi pun mendayu disuarakan syahdu Pak Arifurrahman menggema hingga ke seluruh area MPI lantai 2 tersebut. Closing paling pamungkas, sweet and cool pun menutup rangkaian seluruh acara; Berbagi snack lebaran, menikmati ice cream, doa dan Ikrar Siswa SMPIT Insantama. Sesi ini bertempat di ruang makan siswa Insantama; Ikhwan di lantai 2, akhwat lantai 3.

Ramadhan 1443 H, memang telah berlalu, namun ‘tempaan’ dan ‘cahaya’ nya selalu saja membuat rindu. Sungguh perpisahan ini pilu, namun mengajarkan rindu. Ya, ‘Rindu Ramadhan’. Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba yang bertakwa dan izinkan bertemu Ramadhan lagi di tahun depan. Aamiin …
—–

ليس العيد لمن لبس الجديد و لكنّ العيد لمن تقوئه يزيد

”Hari raya Idul fitri bukan bagi orang-orang yang mengenakan baju baru, tetapi bagi orang-orang yang takwanya bertambah”.[]