REPORTASE KHAS LMT-3 PLUS FLOUMAX BEDAH DESA 2022 Hari Kedua

0
297

REPORTASE KHAS LMT-3 PLUS
FLOUMAX BEDAH DESA 2022
Hari Kedua (Selasa, 29/03/2022); Back On Track

Penulis: Nur Fajarudin

Jarum jam berhenti di angka dua, ketika anandas ikhwan dibangunkan dari tendanya. Tak lama kemudian, binatang-binatang malam dikejutkan oleh langkah-langkah kaki mereka. Hanya diterangi lilin yang anandas genggam, dengan bersemangat mereka mengikuti acara Positive Mental Exercise. Menjelajah area perkemahan di saat puncak gelap dini hari, konon ini bukan hanya untuk melatih keberanian, tapi juga melatih panca indera hingga ke level maksimal.

Api unggun dinyalakan, menerangi malam, dipimpin oleh pak Ageng, anandas diajak untuk muhasabah diri. Anandas kemudian melanjutkan dengan qiyamul lail hingga adzan shubuh berkumandang. Sholat shubuh berjamaah dilaksanakan dan doa dipanjatkan, agar anandas semua sukses melaksanakan agenda hari ini.

Hari ini anandas akan melaksanakan bedah desa; terjun ke masyarakat, melakukan wawancara, menganalisisnya, lalu menpresentasikannya di depan dewan pembina LMT-3 (pak Muslim dan bu Choty). Hari ini ibaratnya anandas “back to track”, kembali ke jalur utama LMT-3.

Maka dimulailah tugas tersebut dengan penuh semangat oleh anandas. Mereka dengan antusias mewawancarai masyarakat Pasir Eurih. Anandas mendengar secara langsung kisah jatuh bangunnya industri sepatu-sandal akibat pandemi. Anandas juga menyimak bagaimana bercocok tanam bunga hias mampu mengangkat taraf ekonomi masyarakat. Juga bagaimana masyarakat khususnya ibu-ibu berjibaku melawan pandemi dengan membuat usaha makanan. Anandas juga mewawancarai tokoh setempat yang mengembangkan peternakan kambing. Bahkan beberapa anandas dengan penuh semangat mewawancarai para pelajar yang sebaya dengan mereka.

Panas semakin terik, namun tak surut langkah mereka untuk menggali informasi dari berbagai macam narasumber. Akhirnya, aktivitas wawancara harus diakhiri bersamaan dengan berkumandangnya adzan dhuhur. Setelah ishoma, anandas kemudian berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk menyusun analisa bedah desa menggunakan teori analisis SWOT.

Aula Villa Edwin, kala malam menjelang, riuh suara anandas memaparkan hasil analisanya di depan pak Muslim dan bu Choty. Beberapa anandas dengan sigap dan cerkas melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan. Namun tidak sedikit, karena dijerang kantuk, menyampaikan dengan terbata-bata dan terkadang gagap ketika menjawab pertanyaan.

Akhirnya, terpilihlah Kelompok 1 sebagai wakil ikhwan dan kelompok 10 sebagai wakil akhwat, sebagai kelompok dengan presentasi terbaik dan esok hari akan menyajikan presentasinya di depan wakil masyarakat Pasir Eurih.[]