Raker SMPIT Insantama Bogor Day #1: Be A Superteam, Not Just A Superman!

0
552

“Alhamdulillah, kinerja tim SIT Insantama secara umum bagus begitu pula per unitnya. Namun, pada kesempatan kali ini kita akan fokuskan pada hal-hal yang masih kurang sebagai bahan evaluasi Bagian Kesiswaan. Untuk perbaikan ke depannya”. Ustadz Karebet mengarahkan forum Raker (Rapat kerja SMPIT Insantama Senin, 2/1/2023 jam 08.15 WIB) sembari menunjuk bagian paling bawah grafik batang yang berwarna oranye, pada tampilan power point dari hasil kuesioner yang sudah diproses oleh lembaga survei terpercaya.

Ustadz Karebet pun mengingatkan kepada semua yang hadir, hendaknya berbagai capaian keberhasilan dan prestasi membanggakan yang telah diraih tidak lantas membuat para guru dan manajemen sekolah cepat puas sehingga stagnant nantinya.

Pada sesi tanya jawab, pak Dodong bertanya: “Di SMPIT Insantama kita memiliki jargon ‘We are Superteam, not just Superman’, bagaimana caranya agar Superteam ini kinerjanya tidak membebani orang per orang (man) tetapi tetap menjadi kepedulian dan tanggung jawab bersama (team)?”. Ustadz Karebet menjawab dengan menjabarkan, bahwa dalam hal ini sangat diperlukan soliditas tim, kinerja yang profesional, amanah. Meluruskan niat itu utama dan memberikan kesempatan berproses secara merata bagi setiap personal tim.

Peran guru SIT Insantama termasuk di dalamnya SMPIT Insantama dalam rangka mempersiapkan generasi Calon Pemimpin -sesuai kredonya-, tak sekadar mengajar mata pelajaran tetapi lebih dari itu mampu berperan K2M (Keteladanan, Motivator, Mentor); Keteladanan, mampu mewujudkan satunya kata dan perbuatan. Motivator, selalu memberi pengaruh positif sehingga mendorong kebaikan dan kemajuan bagi siswa. Mentor, pendampingan saat siswa berproses untuk menjadi lebih baik lagi.

Zaman terus berkembang, kemajuan pun terus menantang. Para guru harus berani melakukan terobosan-terobosan baru, inovasi dan siap menghadapi tantangan di masa depan dengan selalu learning by doing.

Segala keberhasilan SMPIT Insantama hingga tiba di titik yang sekarang ini, insyaa Allah membuat para pendidik sadar bahwa semua nikmat ini bi ‘idznillah wa bi nashrillah. Oleh karena itu, ibarat tanaman padi semakin berisi hendaknya semakin merunduk. Alhamdulillah.[]