Pesantren Ramadhan SMPIT Insantama; Praktik Shalat yang Baik dan Benar Serentak

0
338

Pesantren Ramadhan SMPIT Insantama; Praktik Shalat yang Baik dan Benar Serentak

Penulis: Irfah Zaidah

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، …
(رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ)

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi …” (HR. Tirmidzi)

Dari hadits di atas, dapat disimpulkan 3 garis besar; shalat amalan utama, muslim yang shalatnya baik maka dia beruntung dan berhasil (sukses), muslim yang shalatnya fasad (rusak) maka dia gagal dan merugi. Institusi pendidikan yang bertagline #Sekolah Calon Pemimpin ini, menghelat acara ‘Penilaian Praktik Shalat’ seiring dengan 3 garis besar hadits tersebut di atas.

Acara ini merupakan salah satu dari sederet rangkaian acara dalam Pesantren Ramadhan SMPIT Insantama, yang memiliki nama iconic ‘KRISTAL’ untuk kegiatan Ramadhan siswa yang dihelat per tahun. KRISTAL akronim dari Kegiatan Remaja Insantama dekat dengan Al-Qur’an, dan pada tahun ini bertajuk ‘Raih Ramadhan Terbaik Bersama Insantama’.

Sejak hari Kamis, 7 April 2022 siswa mendapatkan buku panduan shalat, untuk dipelajari terlebih dahulu termasuk menghafalkan doa setelah shalat. Hal ini diharapkan, para siswa sudah lancar saat tampil di hari Jumat, 8 April 2022. Acara berlangsung dari pukul 07.30 hingga 08.50 WIB.

Pemandangan yang membuat hati terenyuh dan mata berkaca-kaca, namun tak pelak bibir pun tersenyum tanda lega dan bahagia menyaksikan 2 pihak yang sama-sama aktif dan menyibukkan diri di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah ini. Para guru terlihat bersemangat memasuki kelas masing-masing sebagaimana yang diamanahkan oleh Pak M. Iqbal Maulidi selaku PJ Acara. Nampak dari setiap kelas; Ibu Waddah Arrahmani menjelaskan point-point penilaian, dibantu oleh ibu Zenita Oktanti melaksanakan penilaian kepada siswa untuk praktik shalat dengan menghadap kiblat, di teras kelas terlihat ibu Herlin Dewi Karlina sedang melakukan penilaian tahiyat dan doa setelah shalat.

“Antum kurang tepat takbiratul ihramnya nak, begini seharusnya tangan antum” terdengar ibu Santi memberi arahan dengan ramah dan lembut kepada siswa, sambil memraktikkan gerakan takbiratul ihram yang tepat. Demikian pula dengan ibu Ririn “Nak, saat rukuk punggung antum harus rata dan membentuk sudut 90 derajat ya” demikian ibu Ririn menjelaskan sambil memraktikkan gerakan rukuk yang benar kepada siswa di teras kelas. Terlihat pula totalitas mengajar dan langsung memberikan arahan serta penilaian tata cara shalat yang baik dan benar kepada siswa dari guru-guru yang lain; Pak Tri, Pak Fajar, Pak Iqbal, Bu Euis, Bu Lisna, Pak Ahdiyat, Pak Solikan Pak Muslim, Bu Farah, Bu Cory, Bu Yuli, Pak Cahyadi, Pak Arif, Pak Dodong, Bu Vita dan Bu Hesti. “Perhatikan posisi tangan antum serta kaki. Dan dahi antum nempel langsung ke lantai atau sajadah antum” ibu Lisna memperhatikan gerakan sujud siswa sambil membetulkan posisi kaki siswa dengan sabar dan telaten.

Terlihat juga antusias para siswa mengikuti acara ini, ada yang saling cek bacaan shalat, bacaan do’a bahkan saling cek posisi rukuk dan sujud. “Begini sudah bener gak ?” tanya Gisel ke Anisah saat saling cek dan recek gerakan shalat di kelas 8D. “Tolong dengerin bacaan doa setelah shalat ana dong” pinta Najma kepada Khalisa. Mereka saling cek bacaan doa di kelas 7D. Hal yang sama pun terjadi di kelas siswa ikhwan.

Semoga dengan acara ‘Penilaian Praktik Shalat’ ini membuat para siswa semakin khusyu’. shalatnya. Semoga bagi para guru terlimpah ridha Allah SWT dan pahala jariyah. Aamiin.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (QS. Al Baqarah: 45).[]