Pendidikan Bukanlah Gedung yang Megah dan Nyaman, Tetapi ‘Character Building’

0
460

Reportase Satu Insantama Hari ke 4

Pendidikan Bukanlah Gedung yang Megah dan Nyaman, Tetapi ‘Character Building’

Penulis: Irfah Zaidah

Tahun Ajaran Baru 2021/2022 telah tiba, namun pandemi tak jua berakhir bahkan jika mencermati informasi yang beredar terjadi lonjakan yang ke 2 di range waktu Juni-Juli 2021. But, Life Must Go On ! Let’s Go to School Tour !

SMPIT INSANTAMA telah memasuki hari ke 4 acara masa ta’aruf siswa yang disebut pula ‘SATU INSANTAMA’ masih secara daring. Kamis, 15/07/21 kurang dari jam 07.15 WIB wali kelas sudah menyapa, mengabsen serta berdoa bersama siswa hingga kondusif di WAG kelas dan siap bergabung Link Zoom pada jam 07.30 WIB.

Sesi pertama ‘Insantama School Tour’ pengenalan lingkungan sekolah. Siswa diajak berkeliling area sekolah secara virtual, untuk melihat kelas-kelas, kantor kepala sekolah)TU, ruang guru dan mengenal tempat-tempat penting lainnya di Insantama. Mulai dari Front Office, Perpustakaan, Masjid Pendidikan Insantama dan lain-lain.

Alhamdulillah, kini Insantama semakin “cantik” dan semakin lengkap fasilitasnya.
Dan memang tak dapat dipungkiri gedung yang megah dan nyaman itu penting untuk menunjang proses pendidikan, akan tetapi ‘Character Building’ jauh lebih penting. Karena hakikat dari proses pendidikan itu adalah pembentukan karakter. Hal-hal yang urgent dari pembentukan karakter siswa adalah penanaman tauhidullah, menjadikan Rasul SAW sebagai uswatun hasanah, menjadi sahabat Al Quran, birrul walidayn, sikap takdzim terhadap guru, disiplin dalam belajar dan lain-lain.
Semua itu diperlukan proses, proses membutuhkan kesabaran, keistiqamahan. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kerjasama yang baik antara guru dan siswa. In syaa Allah, semua proses itu terus berlangsung di Insantama. Oleh karena itu, agar proses keberlangsungan pendidikan bisa mencapai seperti yang diinginkan maka perlu dijelaskan kepada para siswa bagaimana aturan belajar yang harus dipatuhi. Semua civitas academica berkomitmen untuk menerapkan secara ahsanu ‘amala terkait aturan BDR atau PJJ. Selain itu diperlukan juga pengenalan kegiatan kesiswaan, agar terbentuk gambaran awal dan menyeluruh sehingga siswa lebih siap baik fisik maupun psikis serta antusias mengikuti. Mulai dari kegiatan LMT (Leadership and Management Training) 1, 2, 3 dan 4. Penjelasan berlanjut tentang SKU/SKK (Standar Kecakapan Umum/Standar Kecakapan Khusus) dan lain-lain. Semuanya dipandu dan dijelaskan oleh ibu Choti selaku tim kesiswaan.

Acara pun memasuki sesi ke dua yaitu penjelasan tentang Metode Qiraati. Pada penjelasan ini, tentu tidak terlepas dari proses pembentukan karakter ‘Menjadi Sahabat Al Quran’. Dimana, dalam keseharian siswa selalu dekat dan berinteraksi dengan Al Quran.

Di Insantama metode belajar membaca Al Quran-nya menggunakan Metode Qiraati. Qiraati maknanya ‘Bacaanku’, dan Metode Qiraati adalah cara mengajarkan Al Quran dengan baik dan benar sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Filosofi Metode Qiraati “Jangan mengajarkan bacaan yang salah karena yang benar itu mudah” (KH. Dachlan Salim Zarkasyi-Penemu Metode Qiraati).

عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ » رواه البخاري
Dari Usman bin Affan RA, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.”
[HR. Tirmidzi].

“Dalam membaca maupun menghafal Al Quran yang baik harus memenuhi 2 target yaitu tartil dan mujawwad” demikian papar Bu Hj. Rosyidah, beliau selaku Koordinator Qiroati Insantama.

“Jadi apa pun antum nanti, harus semangat belajar Al Quran dan bertekat menjadi hafidz dan hafidzah. Belajar Al Quran harus diutamakan juga bahkan wajib dan antum harus berinisiatif, jangan menunggu disuruh ya ! Karena belajar Al Quran dan menerapkannya akan mendapat Ridha Allah SWT dan membawa keselamatan dunia – akhirat.” lanjut Bu Hj. Rosyidah.

Sebagai pamungkas, dibuka sesi tanya-jawab. Diantaranya pertanyaan dari Pedro kelas 7: “Bagaimana caranya agar cepat menghafal Al Quran ?” Ustadz Fuad menjawab “Jangan terburu-buru saat menghafal, karena saat antum berproses menghafal, sadari bahwa antum sedang berada di ‘TAMAN SURGA’ tentu antum ingin berlama-lama di dalamnya”. Nikmati saja prosesnya. Laksanakan Muraja’ah dengan sabar, diulang dan diulang terus. Kuatkan hati dengan terus husnudzan dan terus berdoa kepada Allah SWT” Ustadz Fu’ad menjawab. Acara pun berakhir tepat jam 10.40 WIB.

Semoga para siswa dan kita semua tidak sekedar mampu membaca Al Quran dengan merdu, tetapi mampu pula mempelajari hingga faham maknanya, menerapkannya dan mendakwahkannya.[]