MUHARAM MOMENTUM MENELADANI RASUL DALAM MENJAGA AQIDAH

0
150

MUHARAM MOMENTUM MENELADANI RASUL DALAM MENJAGA AQIDAH

Penulis: Nono Hartono

Satu Muharam adalah momen yang sangat penting bagi umat Islam. Di momen inilah Rasulullah Muhammad Saw. bersama para pengikutnya melakukan perjalanan panjang dan melelahkan, dari Makkah menuju Madinah. Di momen ini pula, pijakan panji tauhid untuk pertama kalinya berkibar.

Memahami betapa pentingnya momen datangnya 1 Muharam tersebut, SDIT Insantama Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan Tarhib Muharam yang berlangsung pada hari Jum’at, 29 Juli 2022 yang bertepatan dengan tanggal 30 Dzulhijjah 1443 H.

Untuk mengoptimalkan kegiatan Tarhib Muharam, panitia sudah membuat rangkaian acara, utamanya dengan kegiatan literasi dari H -4. Tema yang di usung di antaranya adalah latar belakang terjadinya hijrah, mengenal persaudaraan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sejarah penanggalan hijriah, dan mengapa harus penanggalan hijriah. Materi-materi yang tersampaikan pada para siswa ini menjadi alasan panitia menjadwalkan kegiatan literasi berbasis BSI ini.

“Harapannya para siswa mendapatkan tsaqafah dan pemahaman yang kuat berkaitan dengan hadirnya tahun baru Islam. Para siswa bisa memahami bahwa umat Islam mempunyai kalender sendiri yang khas, yaitu Kalender Hijriah yang seringkali dinomorduakan, bahkan oleh umat Islam sendiri,” ucap Pak Muhammad Arif Slamet Raharjo yang didapuk menjadi koordinator acara kegiatan Tarhib Muharam ini.

Di acara puncak kegiatan Tarhib Muharam ini, semua siswa dikumpulkan di lapangan depan sekolah untuk mengikuti apel pembukaan Tarhib Muharam. Di apel ini para siswa mendapatkan motivasi dan ajakan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. “ Satu Muharam adalah momen untuk memompa semangat baru, keimanan baru, ketaatan baru, dan ketaqwaan yang baru kepada Allah Swt.,” jelas Pak Marsambas yang ditunjuk menjadi orator pada apel tersebut. Semuanya bersemangat dan tidak sabar untuk segera mengikuti Pawai Muharam.

Secara umum perjalanan pawai Muharam dibagi menjadi dua. Siswa kelas III, V, dan VI menyusuri rute yang relatif agak jauh. Jalur yang harus ditempuh para siswa adalah rute jalur Hegarmanah III, kemudian belok kiri mengikuti jalan utama Hegarmanah hingga menuju Komplek Perumahan Kehutanan Selakopi, dan berputar kembali hingga menuju jalur hegarmanah IV untuk kembali ke sekolah. Sementara siswa kelas I dan II menempuh perjalanan yang lebih pendek, menyusuri jalur Hegarmanah III, belok kanan berlanjut ke jalan utama Hegarmanah dan kemudian meneruskan perjalanan melalui jalur Hegarmanah IV untuk kembali ke sekolah kembali.

Yang menjadi surprise bagi siswa adalah kedatangan mereka disambut oleh nasyid Thala’al Badru ‘Alayna yang dilantunkan oleh para siswa kelas IV yang sudah berdiri memanjang dari pintu gerbang menuju ke teras utama gedung SDIT Insantama dengan diiringi oleh tim marawis para guru ikhwan qiraati. “Ada perasaan syahdu yang membuat merinding, seolah-olah kita turut merasakan bagaimana suasana saat Rasulullah waktu itu disambut di Madinah oleh kaum Anshar,” ungkap Pak Setyanto sebagai pendamping siswa kelas VI saat diminta komentarnya begitu tiba dari perjalanan pawai Muharam. “Rasa lelah yang ada setelah menempuh perjalanan jauh menjadi hilang dengan disambut seperti ini,” imbuh Pak Setyanto.

“Ana merasa lelah dan capek. Perjalanan lumayan jauh, mana panas lagi. Tapi seru sich…,” kata Ananda Ihsan Alif Siddiq, siswa kelas VA, saat ditanya kesan-kesannya setelah mengikuti jalan kaki Pawai Muharam. “Kita jadi ngerti betapa sulit dan melelahkannya saat Nabi Muhammad melakukan hijrah,” tambah Ananda Ihsan.

Hal ini sejalan dengan apa yang diinginkan panitia. “Agar siswa dapat merasakan dan menghikmahi atsar (jejak) hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dengan melakukan jalan kaki berupa Pawai Tarhib Muharam,” jelas Pak Muhammad Arif saat ditanya tujuan spesifik acara sebelum kegiatan Tarhib Muharam berlangsung.

Kegiatan yang mengasyikkan tentu akan membekas di dalam diri para siswa. Semoga dengan kegiatan Pawai Muharam ini para siswa semakin memahami peristiwa-peristiwa penting di masa lalu yang akan semakin menguatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah Swt. Di akhir sesi, para siswa masih mendapatkan suguhan materi literasi berkaitan dengan tema Mengapa harus Memperingati Tahun Baru Hijriah. Materi yang insya Alah semakin menguatkan rasa cinta mereka kepada Islam karena perjuangan Rasul dan para sahabatnya yang demikian luar biasanya dalam mengemban dakwah Islam.

“Semoga para siswa dapat merasakan kisah epic-nya Rasulullah saat berhijrah bersama kaum muslim dalam upaya untuk menjaga aqidah dan menyongsong kewajiban dakwah dalam suasana yang lebih mendukung,” harapan Pak Muhammad Arif di penghujung kegiatan Tarhib Muharam. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin… [].