Memutus Rantai Gajah dalam Guyuran Hujan dan Lantunan Do’a
Sejak dini hari ke 2 LMT-2 SMPIT INSANTAMA (Selasa, 14/09/21), para siswa telah membuktikan diri mampu memutus Rantai Gajah. Mengapa ? Karena mereka mampu untuk bangun pada jam 01.30 WIB, dan sedini hari itulah mereka semuanya melakukan persiapan untuk melakukan kegiatan LMT-2. Mulai dari bersih diri, mengenakan seragam olah raga Insantama lengkap dengan topi dan ransel. Tiba di halaman Masjid Nurul Amal, para peserta pun dibagikan bekal khas LMT-2 berupa telor rebus, pisang Lampung, gula merah dan madu.
Hawa dingin dan kabut pun menyergap para peserta saat berada di area PTPN 8 Gunung Mas, Cisarua Kabupaten Bogor. Dan semakin terasa dingin saat para peserta harus “bersentuhan” dengan air Gunung Mas untuk keperluan toilet dan berwudhu sebelum melaksanakan subuh berjamaah, akhwat di Aula PTPN sedangkan ikhwan di Masjid PTPN “Al Bustan”.
Selepas tilawah, kultum dan ramah-tamah dengan para PAK, para peserta melaksanakan shalat dhuha 8 rakaat setelah itu dipersilakan menyantap bekal khas LMT-2. “Makanlah dan nikmatilah bekal khas tersebut karena antum membutuhkan untuk mengonsumsi itu agar sehat dan kuat selama berjalan kaki ini berlangsung, bukan karena selera atau tidak selera !” demikian arahan dan motivasi PAK kepada setiap peserta. Para peserta pun menyantap dengan semangat.
Barisan pun melangkah dalam dengan penuh semangat, formasi “One Line” ikhwan di depan sedangkan akhwat di belakang. Kira-kira 10 menit kemudian rintik hujan pun turun dan jalan pun masih datar-datar saja jadi belum ada yang mengenakan jas hujan diantara peserta LMT-2. Kemudian peserta menemukan turunan, jalan datar berkelok, jalan lurus dan kemudian sudah terlihat tanjakan pertama. Nah, pada saat tanjakan ini para peserta sudah mengenakan jas hujan karena curah hujan semakin mengguyur deras. Dan ternyata terlihat dari puncak tanjakan, barisan terlihat nun jauh di sana lengkap dengan jas hujan berwarna “light” dan warna-warni. Di kanan dan kiri peserta terlihat hamparan “permadani” nan hijau, itulah perkebunan teh Gunung Mas. Sungguh menarik di pandang mata. Para peserta terutama para siswa bisa mengetahui tanaman teh secara langsung. Masyaa Allah !
Dari sekian panjang perjalanan sekitar 4 KM, 8000 langkah dengan track jalan mendatar, turunan, tanjakan dan berkelok ternyata tantangan pun belum berakhir yaitu menyeberangi sungai. Semuanya terkandung hikmah, demikianlah hidup dan kehidupan manusia didunia yang terkadang menanjak di saat jabatan, rezeki, prestasi dan lain-lain sedang puncak-puncaknya, kemudian jalan mendatar di situlah manusia diberikan kesempatan untuk menikmati masa-masa kejayaannya. Tetapi, manusia harus waspada bahwa tak berapa lama lagi akan menemukan jalan berkelok-kelok, jalan menurun yang curam, bahkan sungai yang mengharuskan ia menyeberang untuk “berhijrah” menemukan sisi kehidupan yang lebih baik dan lebih menyelamatkan tentunya.
Meskipun basah kuyup dan badan menggigil, para peserta tetap harus menuntaskan agenda LMT-2 kembali ke Aula PTPN 8 Perkebunan Teh Gunung Mas untuk melaksanakan biah shalihah berupa shalat Dzuhur, tilawah Al Qur’an, rehat sejenak sembari ramah-tamah, stadium general berupa penjelasan tentang PTPN Perkebunan Teh Gunung Mas, shalat Asar dan tiba kembali ke kampus INSANTAMA selepas Isya’ (20.00 WIB).
Ada hikmah yang dapat dipetik oleh para peserta LMT-2, berjalan di tengah guyuran hujan mulai dari start hingga finish. Yaitu terkabulkan do’a-do’a yang dipanjatkan. Sebagaimana hadits Rasulullah Muhammad SAW.
Esok paginya, Rabu 15/09/21 tibalah acara penutupan LMT-2. Banyak reward diberikan bagi siswa berprestasi.[]