Luncurkan Tema “Berkata Dan Berbuat Santun” Pada Gelaran Pekan Ta’aruf Tahun 2019

0
1402

“Penampilan guru-guru ok, kostumnya bagus. Ana jadi ingin pinjam yang pahlawan batman, supaya ana bisa terbang.” Demikian komentar ananda Ihsan saat ditanya tentang bagaimana tampilan para guru di acara penyambutan siswa pada hari pertama masuk sekolah, pada hari Rabu, 17 Juli 2019 di SDIT Insantama.

Ananda Ihsan yang bernama lengkap Muhammad Ihsan Nursyauqi adalah siswa yang baru naik ke kelas 3 itu, termangu-mangu sambil sekali-kali menjinjitkan kakinya, berusaha untuk melihat tampilan guru-guru karena merasa terhalangi oleh teman-temannya yang sudah berdiri di depannya. Sepertinya dia menikmati adegan demi adegan yang disuguhkan para guru.

Acara yang dipusatkan di lapangan tengah SDIT Insantama itu merupakan acara puncak hari pertama kegiatan Pekan Ta’aruf bagi semua siswa kelas 1 hingga kelas 6. Acara yang dipandu dengan sangat apik oleh 2 De, sebutan untuk MC yang bernama lengkap Pak Dedi Soneta dan Pak Deni Kusuma. Di awal pembukaan, kedua MC mengingatkan pada siswa-siswa kelas 2 hingga kelas 6 bahwa mulai tahun pelajaran 2019/2020 ini mereka mempunyai adik-adik baru, yaitu para siswa kelas 1 yang harus dijaga dengan baik. “Dengan cara apa?”, teriak 2 De memancing siswa-siswa untuk memberi jawaban. Sambil berusaha menenangkan situasi yang mulai ramai, 2 MC itu akhirnya memberi jawaban. “Yaitu dengan cara memberikan contoh atau keteladanan yang baik dan santun kepada adik-adik kelas, terutama dalam hal berkata dan berbuat”.

Benar, “Berkata dan Berbuat Santun” adalah tema besar yang diangkat pada gelaran Pekan Ta’aruf tahun ini. Menurut Pak Ari Susanto, selaku Wakasek bidang kesiswaan, tema ini menjadi ajang untuk semakin menguatkan akhlaq siswa terutama dalam berkata-kata dan bersikap atau berbuat. “Kami ingin semua siswa akan semakin santun dalam berkata dan berbuat dengan membiasakan diri mengucapkan 3 kata sakti, yakni “Maaf, Tolong, dan Terima Kasih”, sambung Pak Ari menjelaskan alasan menggulirkan program ini. “Terlihat sepele tapi sangat ampuh. Dengan ke-3 kata sakti itu akan semakin membuat anak-anak terbiasa dalam berbuat baik dan santun”, imbuh Pak Ari.

Acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan Pak Adi Fadjar Nugroho, selaku kepala sekolah. Di awal sambutan, beliau menanyakan kabar pada semua siswa dan juga ucapan hamdallah sebagai wujud syukur atas karunia Allah Swt yang telah memberi kesempatan kepada semua siswa untuk menuntut ilmu, belajar, dan bermain kembali di SDIT Insantama bersama bapak ibu guru. Beliau juga berharap bahwa tahun ini bersekolah semoga akan semakin menyenangkan dengan bertemu dengan adik-adik kelas baru, lapangan baru, dan juga kegiatan-kegiatan baru lainnya. Di kesempatan tersebut, kepala sekolah juga menyampaikan pesan pada semua siswa untuk semakin berbuat baik, santun, dan shalih. Karena hal ini merupakan bagian dari perintah Allah Swt untuk membuat kita bisa saling menyanyangi. Dan, dengan mengucapkan basmallah, beliau membuka Kegiatan Pekan Ta’aruf Tahun Pelajaran 2019/2020 ini. Suara gemuruh tepuk tangan hadirin pun menggema di lapangan.

Acara semakin meriah tatkala guru-guru mulai tampil ke arena pertunjukan. Diawali dengan hadirnya Pak Agus Hilman yang berperan sebagai dalang pertunjukan. Maklum, acara yang dikemas menyerupai acara OVJ di tayangan TV itu membutuhkan penjelasan agar pesan bisa ditangkap para siswa. Pak Agus menggambarkan prolog acara. Dilanjutkan dengan munculnya tokoh ayah dan anak shalih yang diperankan oleh Pak Muhammad Shodik Permana dan Pak Ayung Sunandar. Tokoh anak kemudian berpamitan pergi ke sekolah, yang kemudian diikuti dengan kehadiran tokoh siswa-siswa baik dan shalih lainnya, yang diperankan oleh Pak Hasanudin dan Pak Abdul Basith. Hadir pula tokoh guru yang diperankan oleh Pak Chandra Gumelar. Mereka menyimulasikan bagaimana berbuat baik kepada teman dan para gurunya.

Suasana semakin heboh tatkala hadirnya tokoh-tokoh siswa yang seringkali berbuat keonaran. Tokoh yg dengan sangat apik diperankan oleh Pak Ibnu Hakim, Pak Aris Setyonugroho, dan Pak Wawan Rediatna ini, mulai mengacak-acak arena pertunjukan dengan berbuat seenaknya. Semuanya menjadi kacau. Apalagi kemudian diperkuat dengan tampilnya para monster. Pak Sunardi, Pak Yusef Syamsul Bahri, Pak Widodo, dan Pak Suryana Muharom yang berperan sebagai monster itu mulai memprovokasi para siswa pembuat onar untuk semakin membuat kegaduhan. Untunglah kemudian muncul tokoh ksatriatama yang mirip dengan tokoh anime Kamen Rider (diperankan Pak Achmad Ibnou Sena) dan Batman (diperankan Pak Abdurohman), yang semakin membuat suasana menjadi hiruk pikuk. Semua siswa berupaya mendekat agar bisa menyaksikan tokoh terkenal itu. Dan, pertarungan pun tak terelakkan. Para monster dan ksatriatama terlibat duel seru. Kedua tokoh yang menggambarkan sifat buruk dan sifat baik itu terus bertarung untuk memperebutkan kemenangan. Sunnatullahnya, kebaikan akhirnya memenangkan pertarungan atas keburukan.

Menurut Pak Muhammad Arif Slamet Raharjo yang berperan sebagai sutradara drama ini menyampaikan bahwa: “Filosofi dasar ditampilkannya acara drama pendidikan ini memang ingin menguatkan pemahaman kepada seluruh siswa bahwa di manapun berada, insya Allah kebaikan akhirnya akan selalu mengalahkan keburukan. Harapannya, para siswa dapat semakin terinspirasi untuk senantiasa berbuat kebaikan dalam kehidupan di keseharian mereka”. Beliau menegaskan juga bahwa tampilan drama pendidikan ini juga sebagai wujud internalisasi nilai-nilai sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah, maupun di lingkungan masyarakat.

Tampilan drama pendidikan pun berakhir. Banyak siswa yang akhirnya mengabadikan untuk foto bersama dengan para tokoh, apalagi dengan tokoh anime kesukaan mereka. Sepertinya semua hadirin terpuaskan dengan acara pada hari ini, baik guru, siswa, maupun para orangtua yang menyaksikan.

“Masya Allah… memang paling bisa guru-guru insantama bikin kejutan di awal tahun ajaran. Paling bisa bikin hepi anak-anak,” ujar Ibu Melly Melani Dewi, wali siswa mengomentari tayangan pertunjukan drama pendidikan di Insantama. Komentar serupa juga disampaikan wali siswa Ibu Melawati, “Oh, ini rupanya yang bikin anak saya tidur lebih cepat dan bangun subuh dengan semangat. Selalu ada kejutan di hari pertama sekolah di Insantama.”

Semoga para guru Insantama akan selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi para anak didiknya, utamanya dalam menyiapkan mereka menjadi generasi penerus Islam kebanggan umat. Allahu akbar! (NH. Tono)