Kristal Ramadhan: Qur’anku Sahabatku, Qur’anku Inspirasiku

0
981

Kristal Ramadhan: Qur’anku Sahabatku, Qur’anku Inspirasiku

Penulis: Cut Putri Cory

“Kristal Ramadhan 2021, Qur’anku sahabatku, Qur’anku inspirasiku,” bunyi yel-yel yang dipandu oleh Pak Ageng Budiansyah disambut antusias oleh seluruh siswa dalam agenda Tarhib Ramadhan yang sekaligus tim SMPIT Insantama Bogor me-launching program Kristal Ramadhan, Jumat (9/4/2021) via zoom meeting.

Kristal Ramadhan adalah sebutan untuk serangkaian agenda di bulan Ramadhan nanti yang khusus diadakan oleh tim SMPIT Insantama dan seluruh siswa, di antaranya baksos ke beberapa pesantren, berbagi takjil, tausiyah, dan lain-lain.

Ananda Wintoadhi Kurnia Lathif kemudian melantunkan kalam Allah, suaranya menggema sehingga atmosfer Ramadhan seketika menyeruak menambah rindu. Kemudian acara beranjak ke agenda launching akun Instagram @smpitinsantama dan seluruh peserta diajak oleh Pak Ageng untuk mem-follow akun tersebut.

Semakin khidmat terasa, saat Buya Muhibuddin hadir memberikan tausiyahnya, “Bulan Ramadhan itu adalah bulan yang penuh berkah, berkah adalah ziyadatul khair atau langgengnya kebaikan,” Buya Muhibuddin mengingatkan pada sesi inspirasi tarhib Ramadhan (Intan).

“Barakah erat kaitannya dengan amal shalih. Apa bedanya istidraj dengan keberkahan? Kalau istidraj, terlihat baik tapi berujung petaka,” Buya menjelaskan bahwa banyak para ahli maksiat yang mendapatkan istidraj.

“Allah bersumpah di dalam Al-Quran, barang siapa yang beramal shalih pasti Allah akan memberikan kehidupan yang baik. Jadi kehidupan yang baik sangat berkaitan dengan amal shalih. Itu kaitannya. Makanya kita harus hati-hati,” nasihat Buya.

Buya lalu menegaskan bahwa manusia itu nanti akan dibangkitkan oleh Allah sebagaimana kondisi saat dia mati. “Seseorang itu akan mati dalam keadaan bagaimana dia hidup, dan nanti akan dibangkitkan oleh Allah sebagaimana dia matinya. Jadi ada korelasi, hati-hati. Nah, Anak-anak, saat ini kita harus betul-betul benahi kehidupan kita. Waktunya tak lama,” tambahnya.

“Kita jadikan Ramdhan ajang untuk berbenah diri, sehingga kita keluar dari bulan Ramadhan menjadi orang yang bertaqwa.” Buya lalu mengutip hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang seseorang yang rugi ketika bertemu Ramadhan karena dia bergelimang kesia-siaan.

Buya menjelaskan bahwa upaya kita dalam beramal shalih akan membawa kita pada penghujung akhir hayat kita yang baik. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba, maka Allah akan membuat dia beramal shalih. Allah memberikan petunjuk kepadanya, dan orang itu memeluk petunjuk itu, kemudian Allah akan mengambilnya dalam keadannya yang baik itu. “Jangan pernah merasa aman dari azab Allah. Kalau ada orang yang merasa aman, maka rugi dia,” tegasnya.

Buya lalu menerangkan bahwa Ramadhan adalah muara ampunan. Semua pahala mudah sekali untuk didapatkan. Namun ada pada bulan itu, kata Buya, yang berpuasa tak sempurna pahalanya karena maksiat yang tak ditinggalkannya, seperti berbohong, ghibah, dan lainnya. Sehingga seluruh peserta dimotivasi oleh Buya untuk menjadikan Ramadhan ini tetap produktif berkualitas.

Kemudian seluruh peserta diajak untuk melangkah ke sesi selanjutnya yaitu cucurak (bahasa Sunda) atau makan bareng menyambut Ramadhan. Setiap perserta, termasuk para guru menampakkan makanannya dan bergembira sambil menyantapnya.

Agenda ini akhirnya ditutup dengan doa oleh Ustaz Sanudin. Seluruh peserta terlihat khidmat berdoa baik di ruang zoom ikhwan maupun akhwat yang terpisah. Alhamdulillah, telah selesai agenda hari ini sebagai pembuka beragam amal shalih di bulan Ramadhan nanti, semoga Allah sukseskan Kristal Ramadhan 2021 dan menjadi amal shalih kita semua.[]