Jarak yang Mendewasakan Cinta, dan Keridhaan Orang Tua untuk Avenzore

0
289

Pagi itu, langit agak sendu sebelum matahari tegak pada terik siang. Ada yang berbeda di Plaza Insantama kali ini, terlihat Putri, salah satu siswi kelas 9D yang sedang berpelukan dengan ibundanya. Pelukan ini memang merupakan pelukan perpisahan, karena ananda akan melakukan rihlah ilmiah dalam agenda LMT-4 menuju Pare.

Putri adalah satu dari seluruh angkatan Avenzore yang saat ini sedang berada di Pare. Yang saya ingat saat saya mendekati mereka berdua adalah saat Sang Ibu menempelkan pipinya pada pipi putri kecilnya. “Minta ridha-nya,” kata saya kepada Putri.

Di sudut lain, ada Afifah, salah satu siswi kelas 9E. Dia sedang berswafoto dengan ibunda tercintanya. Saya katakan, “Sini biar Ibu yang foto,” sambil menekan tombol kamera di HP. Kami sempat berdiskusi beberapa menit, “Ini pertama kali, Bu, mohon doanya,” kata Sang Bunda dengan mata yang berkaca-kaca.

Tak lama kemudian, beliau katakan, “Ibu, saya khawatir nanti saya menangis kalau lama-lama di sini.” Masya Allah, saya, Afifah, dan Naura pun mengantarkan beliau untuk pulang.

Di Auditorium SIT Insantama, saat acara pelepasan Avenzore ke Pare oleh adik-adik kelasnya kelas 7 dan 8, saya menyaksikan langsung bagaimana Sofi, salah satu siswi kelas 9D, dipeluk dan dicium oleh ibundanya. Ada rasa yang mengharu biru, keberangkatan mereka ke Pare dalam perjalanan ilmiah ini menyiratkan harapan dan rindu. Harapan keberkahan perjalanan dan rindu yang semoga menjadi wasilah untuk mendewasakan cinta.

Dari ketiga orang tua ananda, saya belajar bahwa memang tak mudah melepaskan ananda. Kalau bukan karena kepercayaan, manalah mungkin semua anak-anak hebat ini dilepaskan. Inilah kemudian yang menjadi ajang untuk men-challenge kemandirian ananda saat dia berjarak dengan orang tuanya.

Dalam LMT-4 ini, mereka akan membuat banyak mata terpana karena kemandirian, kedisiplinan, dan praktik dari ilmu yang dipelajari. Inilah bentuk pendidikan yang menggabungkan antara ilmu, tsaqafah, dan pembentukan kepribadian Islam. Masya Allah, luar biasa.

Putri, Afifah, Sofi, dan Naura, bersama teman-teman seangkatannya adalah aset bagi peradaban yang baik di masa depan. Mereka sebagaimana petikan slogan angkatannya, “Give the solution”. Allah mudahkan, Allah ridhai, Allah lapangkan jalannya sebagai generasi emas umat ini dalam mewujudkan kontribusi terbaik untuk peradaban Islam. Insyaa Allah.[]