ISTIGHOTSAH JAM’IYAH LASKAR PENDIDIK INSANTAMA

0
321

YA ALLAH DI PENGHUJUNG JUM’ATMU KAMI BERSIMPUH

ISTIGHOTSAH JAM’IYAH LASKAR PENDIDIK INSANTAMA

Penulis: Eko Agung Cahyono

“Ya Allah, di penghujung hari Jum’at yang mulia ini kami bermunajat dan bermohon kepadaMu… Terimalah doa dan harapan kami…” Lantunan doa yang mengalir dari lisan bapak Dirlak YIC (Direktur Pelaksana Harian Yayasan Insantama Cendekia) Al Ustadz M. Adhi Maretnas Harapan. Petikan kalimat dari doa yang cukup panjang pada Jum’at sore, 28 Dzulqa’dah 1442 H.

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar. [HR. Abu Dawud]

Ibnul Qayyim berkata:
وهذه الساعة هي آخر ساعة بعد العصر، يُعَظِّمُها جميع أهل الملل
“Waktu ini adalah akhir waktu ‘Ashar dan diagungkan oleh semua orang yang beragama” [Zadul Ma’ad 1/384]

Inilah yang melatarbelakangi undangan yang dishare oleh Bapak Dirlak delapan jam sebelum acara dimulai. Di saat para guru sedang sibuk melaksanakan Rapat Kerja (Raker) untuk mempersiapkan tahun ajaran baru yang tinggal beberapa hari.

“Dalam rangka membuka rahmat dan pertolongan Allah SWT melengkapi ikhtiar kita semua dalam menghadapi pandemi ini, Seluruh Guru dan Karyawan SIT Insantama agar menghadiri acara : Istighosah Online Tim Insantama ….” Demikianlah kalimat pembuka pada chat undangan yang menyebar di ruang smartphone guru dan staf, setelah para kepala sekolah dan pimpinan unit mem-viralkan di Whatsap Group mereka.
Acara ini dadakan, namun berjalan begitu khidmat nan syahdu. Di dalamnya dilantunkan bacaan Quran, dzikir, sholawat, doa dan nasihat.

Acara dipandu oleh Pak Agung yang kemudian mempersilakan kepada Ustadz Choirul Anas (Mudir Tanfidzi IBS) untuk memimpin pembacaan Surat Yasin, Tahlil dan disempurnakan dengan pembacaan Sholawat Thibbil Qulub.

Bersambung setelahnya adalah pesan-pesan dari Bapak Dirlak SIT Insantama. Dengan kalimat lugas beliau berpesan beberapa hal antara lain: Penegasan agar para guru dan staf menghindari bahaya di masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan hidup sehat. Karena para guru dan staf adalah sumber daya yang sangat berarti dan mahal bagi keberlangsungan pendidikan ke depan.

Pak Dirlak juga menandaskan bahwa tidak cukup dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga namun juga tak kalah pentingnya menjaga ‘kesehatan jama’ah’. “Kesehatan tim kita harus tetap solid….”, demikian seru beliau.

Memang benar bahwa SDM Insantama harus saling menjaga sesama dan saling bantu karena dengan semakin bertambahnya person guru atau staf yang terpapar COVID-19, sangat tidak mungkin penanganannya dihandle semua oleh sekolah.
Dengan terus meningkatnya korban terpapar COVID varian Delta yang pada hari itu (9 Juli 2021) angka kematian mencapai 871 orang, bahkan dua hari sebelumnya berada pada angka 1.040 orang meninggal di negeri tercinta ini (statistik vaksin COVID). Maka wajib bagi setiap orang yang berakal sehat waspada dan menjauhkan diri dari bahaya.

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki jumlah SDM lebih dari 250 orang, SIT Insantama sangat serius memperhatikan kesehatan para guru dan stafnya. Sejauh ini sekolah telah melakukan banyak hal untuk membantu guru dan staf yang bergejala dan sakit. Mulai dari pembentukan satgas COVID-19, penambahan tim riayah (yang mengurusi) plus dengan sarana transportasi roda dua, penyediaan dan distribusi prebiotik, pengadaan oxygen medis, penyediaan layanan mobil dan driver bagi kebutuhan pencegahan maupun pengobatan, penyediaan rumah isolasi darurat hingga bantuan loan untuk support penguatan imun keluarga.

Ya Allah berkahilah kami ….

“Maka Bapak-Ibu, kita harus TETAP SEHAT, TETAP TAAT DAN TETAP SEMANGAT!” seru Pak Dirlak sebelum mengajak hadirin berdoa, mengulang yel-yel yang pernah dilontarkan Bapak Ketua YIC.

Sore itu para staf, guru, pengurus YIC, tak ketinggalan pula Ibu-ibu RnD berkumpul di majlis virtual untuk melaksanakan dzikir dan doa bersama. Terekap sejumlah 162 partisipan pada room Zoom saat itu.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Adhi dengan doa yang cukup panjang dan diaminkan oleh hadirin. Sholawat Thibbil Qulub pun menjadi penyempurna.

Ya Allah, berikanlah rahmat kepada baginda kami Nabi Muhammad SAW.
Berkat beliau (Nabi Muhammad SAW) Engkau menyembuhkan hati
Dan menyehatkan tubuh serta menjadi penawar
Mengaruniai cahaya penglihatan serta memberikan kesembuhan penyakit.
Dan karuniakanlah rahmat kesejahteraan atas keluarga dan sahabat beliau.[]