ISM 2021: “Menjadi Ansharullah”

0
1018

ISM 2021:
“Menjadi Ansharullah”

Penulis: Ahdati WP

Siswa kelas XII SMAIT Insantama Bogor dan telah dinyatakan lulus dan mengikuti Prosesi Wisuda pada acara Insantama Spesial Moment (ISM) di hari Rabu dan Kamis (23-24 Juni 2021). Acara special ini dilaksanakan di aula SIT Insantama Bogor. Seperti yang disampaikan oleh ketua pelaksana ISM, “ISM merupakan acara terakhir yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII dan telah dinyatakan lulus dari kelas XII. Tahun ini SMAIT Insantam meluluskan 140 wisudawan/wisudawati. ISM merupakan sebuah acara kelulusan dan penyelesaian proses akademik yang telah dilakukan selama tiga tahun,” tutur Shalihuddin Al Adzuhri, S.E.I.

Kepala Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT ) Insantama Bogor, S.M Pertiwiguno, S.Pi menegaskan bahwa acara ISM ini sudah memperoleh izin dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor. “Kita sudah mengurus surat izin terlaksananya acara ISM. Kemaren (20/06/2021) surat rekomendasi yang bernomor 5232/ STPC19/Kt.Bgr/VI/2021 penanda kegiatan ini sudah memperoleh izin dari satgas Covid-19 Kota Bogor. Kita sebagai pelaksana kegiatan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mematuhi seluruh protokol kesehatan yang disampaikan satgas Covod-19 tersebut.”

Dalam pelaksanaannya acara dibagi dalam dua hari, yaitu hari Rabu dan Kamis. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh ketua pelaksana ISM. “Acara akan berlangsung secara offline dan online. Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu hari Rabu dan Kamis, dibagi menjadi tiga sesi. Dimana pada hari Rabu akan ada dua sesi sedangkan di hari Kamis hanya satu sesi. Wisudawan dan wisudawati yang tidak bisa mengikuti kegiatan secara offline akan mengikuti secara online, prosesinya akan disatukan dengan yang offline,” tutur ketua pelaksana.

Acara yang berlangsung khidmat ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan saritilawah. Pembacaan Al Qur’an dilakukan oleh ananda M. Wildan Al Kautsar Izzulhaq Fakhruddin (kelas X) dengan membacakan surat Ali Imran: 110 dan Luqman: 17 serta sari tilawah dibacakan oleh ananda M. Haikal As-Shiddiqiy (kelas X).

Dalam amanahnya Bapak S.M. Pertiwiguno, S.Pi menyampaikan bahwa,“Jadilah generasi yang mampu bergerak bersama untuk melakukan perubahan di tengah-tengah umat.

Ketua Forum Orang Tua Siswa Insantama (FOSIS) Ir. Ivan Selairy menuturkan, “Selamat dan berkah kepada seluruh angkatan Alhazen yang telah merampungkan pendidikan di SMAIT Insantama. Insyaallah kalian telah memperoleh ilmu keislaman dan ilmu kehidupan yang cukup sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Raihlah ilmu yang berkah dimanapun kalian berada yang akan membawa kalian tetap berada di jalanNya. Selain itu, tetaplah istiqamah memegang syariat Allah Swt dimanapun kita berada sehingga memperoleh kehidupan yang berkah.”

Direktur Pelaksana SIT Insantama, Ir. Adhi Maretnas Harapan menyampaikan. “Alhamdulillah, kita dianugerahi anak-anak yang luar biasa. Dari 140 siswa yang sekarang diluluskan tercatat sekitar 18 orang siswa telah diterima di perguruan tinggi negeri. Ke 18 siswa yang telah diterima di perguruan tinggi tersebut diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ataupun melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selamat buat antum yang sudah diterima, dan bagi yang belum diterima masih banyak jalur-jalur yang bisa dimanfaatkan agar bisa menimba ilmu di perguruan tinggi ataupun mengikuti pendidikan di jalur pesantren untuk menekuni ilmu agama secara spesifik,” ujar Ustad Adhi.

Ketua Yayasan Insantama Cendekia, Ir. Muhammad Ismail Yusanto, M.M menyampaikan amanat untuk Al- Hazen agar ananda menjadi generasi ansharullah, generasi yang berani menyatakan diri sebagai generasi yang akan menolong agama Allah Swt. Seperti yang ditegaskan beliau, “Kalian ditempa di sini karena kalian adalah tunas-tunas penerus generasi umat terbaik. Sadar akan dirinya memiliki tanggungjawab sebagai seorang muslim. Satu tugas yang amat besar buat kalian, lebih sekedar hanya membawa diri. Kalian dipanggil oleh Allah sebagai Ansharullah. Maka bersikaplah seperti kaum hawariyyun. “Kami penolong agama Allah”. Kalian boleh menjadi apapun selama itu diridloi Allah Swt. Tapi apapun itu, kalian harus menjadi Ansharullah. Dan itu akan sangat membahagiakan kami. Itulah nilai dari anak shalih dan shalihah,” tutur Ustadz Ismail.

“Mau ke perguruan tinggi mana setelah ini adalah pilihan kalian. Tapi ada satu hal yang menjadi keharusan, bukan pilihan. Yakni, di manapun akan melanjutkan sekolah, tetaplah menjadi seorang muslim sejati sampai akhir hayat nanti. Muslim sejati adalah muslim yang bertaqwa dengan taqwa yang sebenarnya. Pemberian terbaik dari seorang anak pada orangtua adalah menghadirkan diri kita sebagai anak yang shalih dan shalihah. Ciri muslim sejati adalah terus berpikir dan bertindak atas ajaran Islam. Maka, mau tidak mau kalian harus terus belajar, membarakan semangat untuk belajar,” tutur beliau.

Di akhir amanatnya Ustadz Ismail memberikan hadiah pantun buat seluruh wisudawan/wati:
“Bunga mawar bunga melati…
Alhazen selalu di hati…”

Wali kelas (walas) XII – 1 yang selama ini aktif mendampingi ananda, Andi Rizal, S.T menyampaikan bahwa mendidik calon pemimpin itu ibarat melakukan maintenance kendaraan. Kita butuh pengecekan dan perawatan pada setiap bagian demi bagian sistemnya. Karena masing-masing memiliki fungsi dan karakter yang berbeda, butuh ketelatenan dan kesabaran dalam melakukannya. Jika semua baik dan bersinergis, serta berfungsi maka kendaraan kita akan melaju dengan aman dan nyaman. Begitupun ananda, Insyaallah nanti akan berhasil mandiri dan bersikap taat kepada Allah Swt sesuai harapan kita semuanya, Allahu Akbar,” tutur guru yang juga mengajar mata pelajaran Fisika ini.

“Alhamdulillah Barakallah. Kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf lahir batin atas segala khilaf dan salah yang kami lakukan baik sengaja atau tidak selama menjadi kekuarga besar Insantama. Kami selaku orangtua dari ananda Muhammad Dhafin Akbar mengucapkan jazakumullah khayran katsiir atas arahan, bimbingan, kesabaran dan ketelatenan bapak ibu guru selama ini kepada Muhammad Dhafin Akbar. Semoga keluarga besar Insantama sehat wal’afiyat dan senantiasa dalam lindungan Allah Swt. Mohon doa untuk anandas semua agar mereka menjadi orang yang berguna untuk Islam dan umat ini serta kedua orangtuanya. Kami tidak bisa membalas seluruh dan segenap kebaikan dari bapak dan ibu guru. Semoga apa yang dilakukan jadi catatan amal shaleh para guru, cukup Allah Swt yang akan membalas semua kebaikan bapak ibu guru.” tutur salah satu orang tua wisudawan.[]