INDAHNYA KEBERSAMAAN, DI KELAS BARU BERSAMA GURU BARU

0
429

INDAHNYA KEBERSAMAAN, DI KELAS BARU BERSAMA GURU BARU

Penulis: Nono Hartono

“Semoga Antum semua semakin shalih di kelas barunya, semakin bersemangat belajarnya, semakin meningkat biah shalihahnya, semakin bersahabat dengan Al Qurannya, dan semakin giat mengejar ridha Allah dengan mencari ridha Umi dan Abi Antum karena insya Allah ridha orangtua akan menyertai ridha Allah Swt.” Pesan Pak Nono yang disampaikan kepada para siswa kelas V C yang akan segera berpindah ke kelas VI barunya.

Hari ketiga pelaksanaan kegiatan Pekan Ta’aruf yang bertepatan dengan hari Rabu, 20 Juli 2022 ini secara umum berlangsung mengharu biru, walaupun ada juga sesi bersuka citanya. Acara hari ini memang di setting dengan suasana sedih karena bagi siswa kelas II – VI mereka harus berpisah dengan teman dan sahabatnya yang sudah menguat rasa ukhuwahnya, rasa kebersamaan yang sudah mereka pupuk bahkan dari 3 tahun yang lalu. Rasa ukhuwah itu sudah terbentuk semenjak wabah Covid-19 menghampiri, utamanya bagi siswa kelas IV – VI baru. Mereka senantiasa ‘terjebak’ dalam 1 kelas karena proses perpindahan kelas berlangsung secara bersamaan dalam 1 kelasnya. Bahasa kerennya, bermigrasi dalam 1 kelas secara berbarengan ke kelas barunya.

Di masa yang sudah offline ini, perpindahan kelas dilakukan menggunakan pola lama sebagaimana aturan sebelum masa pandemi. Siswa-siswa dalam 1 kelasnya akan dipecah ke beberapa kelas sesuai dengan jumlah kelas di angkatannya. Sebagai contoh, bila dalam 1 angkatan ada 5 kelas, siswa-siswa di kelasnya akan dipecah ke 5 kelas di kelas berikutnya dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan itu diantaranya adalah kemampuan akademik siswa, kemampuan sosialisasi, tipikal gaya belajar, kesamaan nama, dan juga beberapa pertimbangan lainnya. Penyebaran siswa ini menggunakan prinsip yang sama di tiap kelas barunya. Sehingga bisa dipastikan tiap kelasnya akan mendapatkan pola dan karakteristik siswa yang hampir sama.

Sebagaimana di hari sebelumnya, semua siswa masih bersama dengan guru lamanya, kecuali kelas II yang bersama dengan guru kelas VI karena guru kelas I sudah harus berjibaku dengan siswa-siswa kelas I. Acara didahului dengan shalat dhuha dan penyampaian Bina Syakhsiyyah Islam (BSI) dengan materi utama pesan-pesan dari guru kelas lama kepada para siswanya yang akan masuk ke kelas baru.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf bila selama kita berinteraksi ada hal-hal yang kurang berkenan, baik ucapan maupun tingkah laku. Semoga setelah ini di antara kita tidak ada lagi ikatan dosa. Pak Nono juga berpesan, bila nanti di surgaNya Allah Swt. Antum tidak menemui Pak Nono semoga Antum segera mencari Pak Nono dan kemudian menarik Pak Nono menuju surgaNya Allah.” Pak Nono, pagi itu berkenan menyampaikan pesan-pesannya.

Sontak beberapa siswa terlihat berkaca-kaca dan bahkan ada yang menangis. Secara umum di kelas lainnya juga begitu. Mereka merasa berat harus berpisah. Ikatan emosional yang selama ini sudah terbentuk terasa berat harus dilepaskan. Tapi, perjalanan hidup harus terus berjalan. Insya Allah setelah mendapatkan teman baru, guru baru, dan lingkungan belajar yang baru, rasa itu lambat laun akan memudar.

Acara seru berlanjut di kegiatan berikutnya. Game mencari kelas dan guru baru. Setiap kelas oleh panitia dibekali 2 buah balon. Satu balon untuk siswa ikhwan dan lainnya untuk siswa akhwat. Di dalam balon sudah tersimpan nama-nama siswa dengan kelas barunya. Pun di dalamnya lembaran nama itu juga terdapat huruf atau kata yang sengaja panitia cantumkan. Huruf-huruf atau kata itulah yang harus dirangkai untuk mendapatkan nama guru baru mereka.

Untuk mendapatkan lembaran nama-nama siswa dengan kelas baru beserta huruf/kata guru barunya, para siswa terlebih dahulu harus memecahkan balonnya. Di sinilah letak keseruannya. Dengan berbagai cara mereka mencoba untuk memecahkan balonnya. Hingga beberapa lama, ada kelompok siswa yang belum berhasil memecahkan balonnya. Suasana jadi semakin meriah. Masing-masing siswa berupaya untuk memecahkannya. Hingga akhirnya ada yang berupaya untuk memecahkan balon dengan cara mendudukinya. Masya Allah, usaha keras mereka pun berbuah manis. Sesaat setelah balon meletus, rasa kaget dengan diiringi teriakan kebahagiaan pun terpancar dari wajah-wajah mereka. Segera mereka membaca nama-nama mereka untuk mengetahui kelas baru mereka. Rasa penasaran yang sedari pagi tadi menggelayuti pikiran mereka, akhirnya terpecahkan juga. Mereka akhirnya mengetahui di kelas mana mereka akan melanjutkan perjuangan menuntut ilmunya.

Langkah berikutnya, anak-anak harus berkumpul dengan teman-temannya dari kelas lainnya yang mendapatkan kelas yang sama untuk memecahkan dan menemukan siapa nama guru kelasnya. Siswa-siswa akhwat akan menemukan nama guru akhwatnya, sementara siswa-siswa ikhwan akan menemukan nama guru ikhwannya. Perjuangan harus kembali mereka pertaruhkan. Tidak sedikit kelompok yang membutuhkan waktu yang lama untuk merangkai nama guru barunya. Akhirnya, perjuangan itu pun mendapatkan keberhasilan. Tidak hanya sampai di situ, mereka masih harus berjuang kembali, menemukan sosok guru barunya. Mereka harus berkeliling kelas dan tempat-tempat lainnya untuk bertemu dengan guru barunya. Begitu mereka menemukan, wajah-wajah ceria pun terpancar. Mereka pun bergegas dengan guru baru bersama-sama menuju kelas baru, berkenalan lebih jauh dan menjalin kedekatan emosional. Kebersamaan yang terbentuk inilah insya Allah akan menjadi kunci untuk menggapai kesuksesan di kelas yang baru.

Berikutnya, agenda berolahraga sudah menanti. Semua siswa ikhwan berkumpul di halaman depan sekolah. Sementara, siswa-siswa akhwatnya berkumpul di lapangan tengah. Bapak ibu guru sudah bersiap untuk mendampingi para siswa bersama-sama berolahraga. Sebelumnya, para siswa diarahkan untuk melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu. Musik pengiring pun mulai dibunyikan untuk menemani gerakan olahraga para siswa. Setidaknya ada 3 jenis gerakan senam olahraga yang para siswa harus ikuti, diantaranya senam kesegaran jasmani, senam ruhul jadid, dan juga senam pinguin. Berbagai teriakan dan keceriaan terpancar di wajah para siswa. Semuanya merasa bersemangat dan terhibur, badan sehat pun mereka rasakan.

Setelah beristirahat kurang lebih 30 menit, tibalah agenda penutupan hari ketiga Pekan Ta’aruf. Di momen ini, para siswa pun diberikan bekal untuk bersiap di kelas barunya, tentunya dengan semangat baru dan juga harapan positif, untuk mendapatkan curahan dan keberkahan ilmu dari para gurunya dengan berbagai kegiatan yang menarik tentunya, yang sudah menunggu di depan mata. Semoga Allah Swt. meridhai dan mengabulkan doa serta harapan kita semua, doa dan harapan para siswa, para guru, dan juga para orangtua. Amiin ya Rabbal ‘Aalamiin… [].