Bersabar dalam Proses Tahfizhul Qur’an

0
240

Bersabar dalam Proses Tahfizhul Qur’an

Selasa, 31 Agustus 2021 terselenggara Daurah Tahfizh Millenial bersama Ustadz Muzammil Hasballah (Qari Internasional dan Muslimpreneur). Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini dihadiri oleh siswa SDIT, SMPIT dan SMAIT seluruh Indonesia dan orang tuanya.

“Acara ini diselenggarakan sebagai ajang untuk memotivasi santri dan kita semua untuk menghafal dan dekat dengan Al Qur’an” tutur MC, Ustadz Hafiz Akbar Muhammad.

Ustadz Muhammad Rahmat Kurnia dalam sambutannya mengatakan, “Insantama memang bukan sekolah tahfizhul Qur’an, tetapi Insantama sangat concern terhadap pembelajaran dan interaksi dengan Al Qur’an, baik dengan membaca maupun menghafalkannya. Yang ingin kita raih adalah bagaimana kita bisa menjadi ahli dan ashabul Qur’an.”

Mengawali talkshow yang dipandu oleh Ustadz M. Julianto, Ustadz Muzammil mengungkapkan harapan agar kelak bisa bersama-sama untuk mendapat syafa’at, “… mudah-mudahan kita terpilih menjadi umat yang akan mendapat syafa’at kelak di akhirat dan Allah membimbing lisan kak Muzammil untuk bisa menyampaikan ilmu yang bermanfaat,” ujar beliau.

Ustadz Muzammil memulai dengan kisah hidupnya, meski sebagai lulusan Fakultas Teknik namun memiliki kesempatan menghafal Al Qur’an karena sejak balita sudah belajar Al Qur’an dari keluarga. Hal ini membuktikan bahwa keluarga adalah sekolah pertama. Sebelum mengenyam pendidikan formal, setiap anak akan memperoleh pendidikan iman, adab, akhlak, dan Al Qur’an yang dimulai dari rumah. Ini adalah tahapan pendidikan yang sangat penting.

Beliau juga berkisah masa kecilnya yang sering mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an. Pelajaran yang bisa diambil adalah tilawah Al Quran bukan hanya sekedar membaca, tapi hrus mencapai level interaksi terbaik. Caranya dengan membaca, merenungkan maknanya hingga bisa mengamalkannya dalam kehidupan.

Ustadz Muzammil juga menggambarkan bahwa dalam menghafal Al Qur’an mungkin akan menemui kesulitan. Namun adanya tekad tidak menyerah dan terus mengulang dalam menghafal akan menghantarkan pada sebuah kenikmatan menghafal. Hal ini memberi pelajaran bahwa bersabar dalam proses adalah hal penting yang harus diingat. Allah pun akan menambah balasan berupa pahala pada proses kesabaran itu. Insya Allah. [Detty Intan Sari]