Bahagia Itu Sederhana dan Sekaligus Istimewa

0
590

Bahagia Itu Sederhana dan Sekaligus Istimewa

Leadership Management Training 2 (LMT 2) merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan SMPIT Insantama dan wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dan 8 SMPIT Insantama pada tiap tahunnya. Dan peristiwa yang telah menjadi memori indah ini, terjadi pada bulan September 2019. Saat itu saya masih duduk di kelas 8 dan tentu saja sebelum adanya wabah COVID-19. Dan setiap siswa SMPIT Insantama pasti ingat akan acara ini, karena acara ini sudah pasti melekat di memori setiap siswa.

Bagaimana tidak? Sebutan untuk acara ini saja “Taklukkan Bogor !”, kami berjalan mengitari Kota Hujan kesayangan kami, Kota Bogor. Hal itu tentu tidak akan terlupakan begitu saja bagi seluruh siswa SMPIT Insantama. Lelah? Tentu saja, bahkan beberapa dari kami kambuh akan penyakit bawaannya. Pegal? Sudah pasti, bahkan krim pereda nyeri yang semula masih terbungkus rapi kini hanya tersisa bungkusnya yang sudah tak berisi. Tetapi dibalik itu semua, ada kebahagiaan yang kami rasakan. Ya kebahagiaan yang mungkin terlihat sangat sederhana di mata orang-orang, tetapi istimewa di mata kami.

Dua buah pisang ambon, dua butir telur rebus, dua botol air yang dicampur madu, dua botol air mineral, serta beberapa keping gula merah merupakan perbekalan yang kami bawa saat melangkah mengitari “Kota Seribu Angkot” ini. Mungkin perbekalan yang kami bawa tidak semewah makanan-makanan yang ada di restoran, tetapi percayalah bahwa bekal yang kami bawa ini lebih terasa nikmat dan lezat di lidah kami.

Dua butir telur rebus yang kami bawa lebih terasa nikmat dibandingkan dengan nasi goreng tek-tek di perempatan. Dua buah pisang ambon mengalahkan rasa Appetizer yang biasa disajikan sebelum makan. Beberapa keping gula merah lebih terasa manis dan lembut dibandingkan dengan Dessert yang biasa ada di restoran-restoran.

Bahkan dua botol air mineral serta dua botol air yang dicampur madu terasa sangat menyegarkan dan bermanfaat untuk menambah stamina kami. Kebahagiaan kami sederhana bukan? Tetapi bagi kami peristiwa itu sangatlah istimewa.

Kami telah menebar jejak kaki kami. Kami telah melangkahkan kaki kami mengitari kota kesayangan kami. Kami telah lepas dari “Rantai Gajah” yang selama ini membelenggu kami. Kami telah berhasil “Menaklukkan Kota Bogor”. Kami cinta SMPIT Insantama. Dan kami bahagia.

*Penulis : Hilal Ahmad Faiq (Siswa kelas 9 SMPIT INSANTAMA BOGOR)

Editor : Irfah Zaidah