Visiting-Refreshing Kelas VI SDIT Insantama; Hadirkan Game dan Jalur Tracking yang Menantang

0
366

Diperlukan upaya untuk menguatkan kecakapan tanggung jawab kepemimpinan, kekompakan kerja sama dalam 1 tim, melatih kekuatan fisik serta membangun ukhuwah Islamiyah siswa satu angkatan.

Pasca terlaksananya kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Asesmen Sumatif Tingkat Akhir (ASTA) yang begitu menguras otak dan mental, siswa kelas VI memerlukan media untuk meregangkan pikiran dan ketegangan agar semua bisa tenang kembali. “Program visiting-refreshing kelas VI ini bertujuan untuk media konfirmasi keilmuwan segala jenis tumbuhan sekaligus rihlah menjelang kelulusan. Kebersamaan untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah perlu dilakukan sebelum kelulusan sehingga daya ikat mereka bisa menjadi kuat sebagai lulusan yang bersahabat,” penjelasan Bu Luluk Faridah, selaku PJ Angkatan kelas VI sekaligus ketua panitia kegiatan saat ditanya tujuan kegiatan. “Kebun Raya Cibodas atau KRC Cipanas ini menjadi destinasi yang tepat untuk kegiatan ini,” imbuh Bu Luluk.

Dengan topografi lapangannya yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian kurang lebih 1.300 hingga 1.425 meter dpl, KRC memang sangat pas menjadi tujuan destinasi kegiatan visiting-refreshing kelas VI ini. Temperatur rata-rata 20an derajat Celcius di KRC membuat suasana terasa sangat sejuk, ditambah pemandangan indah dengan berbagai deretan tanaman koleksi KRC, membuat para peserta merasa sangat menikmati. “Udaranya segar, sejuk, dengan tambahan semilir angin membuat otak benar-benar terasa rileks,” komentar Muhammad Raihan Aditya Pratama kelas VI B, salah satu peserta yang begitu terkesima dengan suasana KRC.

Tidak hanya sekedar menikmati pemandangan dan udara sejuk, para siswa kelas VI juga disuguhkan permainan menarik. Permainan tidak hanya bersifat individu tapi ada juga permainan yang mengandalkan kekuatan tim. Selepas shalat dhuha sebagai bagian dari terjaganya biah shalihah siswa, para peserta digiring menuju Taman Sakura. Keberadaan sungai yang membelah di tengah-tengah Taman Sakura menjadikan area ini sangat layak digunakan sebagai area permainan.

Suguhan permainan pertama mengharuskan setiap tim yang berbasis kelas harus mengandalkan kekompakan tim. Dengan dibekali paralon yang sengaja diberi lumayan banyak lubang dan 2 buah ember, tim harus mampu mengeluarkan bola plastik kecil yang sengaja dimasukkan ke dalam paralon. Teknik mengeluarkannya dengan cara mengisi paralon dengan air yang diambil menggunakan ember langsung dari sungai.

Begitu aba-aba dimulai, semua tim bekerja keras untuk menjadi pemenang. Dengan terbatasnya jumlah jari tangan yang menutupi lubang paralon dan tidak terlalu besarnya diameter paralon, tak hayal membuat air banyak yang tumpah saat air dalam ember dimasukkan ke dalam paralon yang akhirnya membasahi para peserta yang berada di bawah. Kondisi inilah yang membuat permainan berlangsung seru dan menyenangkan. Semua berteriak kegirangan, melupakan penat yang sebelumnya meraka rasakan saat menjalani ujian di sekolah.

Tak kalah serunya, permainan kedua mengharuskan para peserta berlomba melepaskan perahu-perahu yang sudah disiapkan dari rumah untuk mengarungi sungai yang terlihat relatif beralur tidak terlalu kencang. Tantangannya justru ada di beberapa titik arus curam yang menyerupai air terjun mini. Pemenang lomba ditentukan dengan kekuatan perahu yang mampu melampui semua rintangan hingga ke titik finish yang sudah ditentukan.

Kegiatan tracking menjadi tantangan berikutnya yang harus ditaklukkan para peserta. Dengan sudut kemiringan hampir mencapai 45 derajat membuat jalur tracking menjadi ujian berat para peserta. Mereka harus menempuh rute sepanjang kurang lebih 1.5 km hingga menuju garis finish. Segala upaya mereka lakukan untuk menaklukkan tantangan ini. “Ayo, Antum pasti bisa!” teriak Pak Setyanto, salah satu guru pendamping, memberi semangat pada para peserta.

Udara yang sejuk dengan terpaan angin semilir yang mengenai wajah-wajah para peserta yang kelelahan, ditambah dengan hijaunya pepohonan yang tertata rapi di sepanjang jalur tracking turut menjadi saksi semangat tak menyerahnya para peserta. Kebersamaan, kesabaran, dan keteguhan hati menjadi modal kuat yang menjadikan para peserta akhirnya mampu menaklukkan jalur tracking ini. Semua tampak lega, apalagi mereka disambut hamparan rumput luas nan menghijau di sekitar danau sebagai titik akhir perjalanan tracking.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 24 Mei 2025 itu menggunakan transportasi bus untuk mengangkut semua siswa peserta berikut para guru pendamping menuju lokasi KRC. Terlihat juga ibu-ibu FOSIS berperan mendukung kegiatan ini dengan luar biasa. Sesekali mereka juga memberikan support pada siswa yang sudah kelelahan. Minuman susu hangat juga menjadi hidangan yang mereka persiapkan, menjamu para peserta dan guru setelah berbasah-basah ria bermain air di sungai.

“Dari semua kegiatan, ana paling suka game paralon air dan juga lomba perahu. Sangat mengasyikkan,” jawab Arif Rahman Hakeem, siswa kelas VI B, saat ditanya kesan apa yang paling menyenangkan saat mengikuti kegiatan visiting-refreshing ini. Senada dengan Arif Rahman Hakeem, ananda Zayyan Almero Revandanon siswa kelas VI A juga mengatakan hal serupa. “Melelahkan sih, tapi ana sangat menikmati saat bermain mengisi paralon dengan air. Tim VI A terlihat bersemangat walaupun belum bisa menjadi juara,” tambahnya dengan wajah ceria.

“Memang melelahkan, tetapi kegiatan yang menguras fisik ini juga bisa menjadi media untuk membuat tubuh para siswa bisa menjadi rileks. Insya Allah para siswa juga menjadi fresh pikirannya, mengobati upaya dan kerja keras saat mereka mempersiapkan ujian akhir kemarin di sekolah,” ujar Bu Luluk memberikan ulasannya atas kegiatan ini. “Ditambah udara yang segar dengan suguhan pemandangan yang indah insya Allah juga akan kembali membuat fresh para siswa,” imbuh Bu Luluk.[]