Ustadz Felix Siauw Membuka Tabir Flourish to Turkiye Angkatan Azimuth

0
1414

Ustadz Felix Siauw Membuka Tabir Flourish to Turkiye Angkatan Azimuth

Penulis: Sonny Lazuardi

Muhammad Al-Fatih, pemuda 21 tahun itu mampu menaklukkan Konstantinopel. Merobohkan kekuatan adi daya Kekaisaran Bizantum yang sudah berdiri ratusan abad lamanya. Pemuda itu berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban Islam. Kini menjadi negara Turki yang menjadi destinasi LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir) 2021 Angkatan Azimuth.

Bersama ustadz Felix Siauw sebagai pembicara ketiga, dalam Kajian Akbar di Masjid Pendidikan Insantama, beliau menegaskan, apa yang akan didapat di Turki?

Menjelajah Turki bukan untuk jalan-jalan, melihat pemandangan alam nan indah, dan bangunan bersejarahnya. Namun, ruh kebangkitan Islamlah yang semestinya muncul dalam benak. Akan banyak cerita di sana. Bagaimana kita menjadi lebih semangat, yakin, dan meningkat dalam berdakwah, lantaran mengunjungi negeri peradaban Islam tersebut. Paparan Ustadz Felix Siauw kepada siswa Insantama khususnya kelas XII.

Ada suatu ikatan yang kuat, yaitu ikatan akidah. Akidah Islam yang menyatukan Islam dan membakar semangat persatuan muslim dimana pun berada. Tanpa memandang suku, kelompok, organisasi, mazhab, atau lainnya. Islam pernah mengalami  kejayaan karena bersatu, namun saat ini runtuh karena bercerai-berai, serta tidak ada lagi kepemimpinan dalam Islam. Ustadz Felix Siauw menyampaikan tentang ruh ke-Islaman diiringi dengan sejarah keemasan Islam dimasa lalu. Ada dinamika dimana kaum muslimin kekuasaanya direbut kaum kafir. Namun, berhasil direbut kembali ketika bersatu. Dan hari ini bagaimana kaum muslimin diporak-porandakan oleh kaum kafir karena tidak bersatu dan tidak ada yang menyatukannya.

Perjuangan Muhammad Al Fatih, bukanlah satu generasi tapi lintas generasi. Sejarah sebelum beliau sudah ada pendahulunya, hingga sesudahnya. Terdapat jejaknya yang dapat dipelajari. Rasulullah Muhammad SAW sudah mengabarkan tentang pasukan terbaik ini. Muhammad Al Fatih seorang yang jenius, gigih pantang menyerah, berjuang dengan sengit. Ustadz Felix Siauw mengatakan, ada 3 hal yang membuat visi sosok Muhammad Al Fatih dan pengikutnya begitu heroiknya membebaskan Konstantinopel yaitu karena mereka dekat dengan Al Qur’an, ulama, dan sejarah. Inilah pembelajaran bagi kita sehingga menjadi muslim yang tangguh.

Sejalan dengan itu pembicara pertama, Ustadz Husain Assadi beliau sebagai pengamat sejarah Turki dengan gaya travellingnya
menjabarkan, bagaimana Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dengan keseriusan dan gelora jiwa yang memuncak. Dibuatnya meriam yang belum pernah dibuat sebelumnya. Menyiapkan kapal perang, dan sekitar 150 ribu pasukan dikerahkan. Perjuangan tidak langsung berhasil, berbagai cara dilakukan, ribuan pasukannya wafat dalam keadaan syahid.

Hingga ditemukan titik lemahnya, yaitu melalui Teluk Tanduk Emas yang hanya satu lapis dan pendek. Pada teluk inilah Muhammad Al Fatih menerobos benteng pertahanan musuh dengan cara menaikkan kapal  pasukannya ke Bukit Galata, sebanyak 70 kapal  berhasil menerobos benteng pertahanan Konstantinopel. Hingga Bizantium berhasil ditaklukkan.

Sementara pembicara kedua, Nicko Pandawa, beliau sutradara JKDN (Jejak Khilafah di Nusantara) yang mulai dilirik banyak orang, menyampaikan Islam di nusantara, yang saling berkaitan dengan masa kekhalifahan Turki Utsmani.

Di berbagai belahan nusantara terdapat bukti sejarah, Islam telah disebarkan pada masa kekhalifahan Turki Utsmani dengan ditemukannya bukti berupa nama tokoh, tulisan, prasasti, uang, makam, dan sebagainya. Selain menyebarkan Islam,  para tokoh nusantara yang mendapat sokongan dari kekhalifahan ini pun berjuang melawan penjajahan di bumi Nusantara.

Kajian Akbar pada Kamis, 11 November 2021, 08.00-15.00 WIB di Masjid Pendidikan Insantama memberi pencerahan kepada Angkatan Azimuth dan seluruh peserta yang hadir, bahwa Islam sebagai the way of life yang akan menjadi kekuatan besar. Bila mengamalkannya secara kaffah. Dengan LKMA 2021 Flourish to Turkiye, Angkatan Azimuth akan melihat bukti sejarah tersebut.[]