Training Kepengurusan Jenazah

0
820

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا وَإِنْ يَكُ سِوَى ذَلِكَ فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ

“Segeralah mengurus jenazah. Karena jika jenazah itu adalah orang shalih, berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya. Dan jika jenazah tersebut selain orang shalih, berarti kalian telah meletakkan kejelekan di pundak kalian.” (HR. Bukhari no 1315 dan Muslim no 944).

Syariat Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang tidak pernah diketahui kapan waktunya. Sebagai makhluk sebaik-baik ciptaan Allah Swt dan ditempatkan pada derajat yang tinggi, maka Islam sangat menghormati orang muslim bahkan yang telah meninggal dunia. Posisi seorang muslim yang telah meninggal dunia, mendapatkan perhatian khusus dari muslim lainnya yang masih hidup.

Hukum merawat jenazah adalah fardhu kifayah bagi umat Islam. Karena pentingnya hal ini, Islamic Boarding School (IBS) Insantama mengambil tema training bulan November 2022 tentang “Kepengurusan Janazah”.

Training ini diikuti oleh kelas 7 dan 10 dengan jumlah siswa 191 yang terdiri dari 97 ikhwan dan 94 akhwat. Acara ini dilaksanakan pada Ahad 13 November 2022 yang bertepatan di Ruang Makan lantai 3. Acara dimulai tepat pukul 08 00 WIB yang dipandu ananda Salman Faris Hambali dan Ghaisan Alghifari Riyanto selaku MC, dilanjut dengan pembacaan tilawah yang dibawakan ananda Holandy Ahmad dan M. Gustafo C. Kuncoro. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustadz Tatang Muchtar.

Sebelum menyampaikan materi beliau memberikan motivasi kepada para santri tentang kematian “Anak-anak setiap dari kita adalah calon mayat, baik itu laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, cakep atau tidak. Untuk dari itu anak-anak, luruskan niat kita di sini untuk menuntut ilmu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Islam”.

Dalam pemaparan materi beliau tidak langsung menjelaskan tentang perawatan janazah, namun beliau menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara menghadapi dan menangani orang yang sedang sakaratul maut “Anak-anak sebelum seseorang itu meninggal dia pasti mengalami yang namanya sakaratul maut, ada beberapa cara yang harus kita lakukan. Mulai dari menghadapkan ke kiblat, menuntunnya dengan mengucap kalimat tauhid, dan mendatangkan orang-orang yang dicintainya”.

Setelah itu, beliau menjelaskan memandikan, mengafani dan menyalatkan.

Setelah pemaparan materi selesai pemateri meminta salah satu santri untuk maju kedepan untuk memraktikkan apa yang telah disampaikan. Kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok (2 ikhwan 2, akhwat) dan diminta untuk memmraktikkan, dengan di dampingi para ustadz ustadzah. Siswa sangat antusias memraktikkan apa yang telah disampaikan dan dicontohkan pemateri.

Setelah semua praktik selesai, acara ditutup dengan pesan dari pemateri yaitu “Ketika orang tua kita meninggal, pastikan kita orang pertama yang melakukan penanganan saat sakaratul maut, memandikan, mengkmafani dan menyalatkan”.

Acara ditutup dengan doa oleh MC.

Semoga dengan adanya training Kepengurusan Janazah ini semakin meningkatkan tsaqafah para santri IBS Insantama, yang paling penting mampu meningkatkan pemahaman dan skill di tengah-tengah masyarakat terutama ketika mereka sudah kembali ke masyarakat. Aamiin Ya Rabbal  ‘Alamin.[]