Langsung Dibimbing Guru, Belajar pun Cepat Paham-Nyaman dan Berjumpa Teman

0
370

Langsung Dibimbing Guru, Belajar pun Cepat Paham-Nyaman dan Berjumpa Teman

Penulis: Irfah Zaidah

“Rasanya bersyukur sekali bisa mengikuti agenda PTMT SMPIT Insantama. Ana dan teman-teman sangat senang bisa bertemu secara offline di masa pandemi ini. Ana pun merasa pelajaran mudah untuk dipahami dibanding ketika online. Kegiatan ini sangat positif karena guru-guru selalu mengingatkan kita tentang prokes, bahkan sesama teman sekalipun. Penjagaan yang ketat namun masih bisa belajar dengan nyaman.”
(Aqila Ghania Syakira, Ketua Divisi Akhwat OSIS SMPIT INSANTAMA)

PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) SMPIT INSANTAMA dimulai pada hari Senin, 04/10/21 hingga pekan ini pun tetap berlangsung dengan syar’i, tertib dan taat prokes.

Terpancar keceriaan dari mata jernih berbinar para siswa, tanda mereka happy dan antusias mengikuti PTMT meskipun sebagian wajah-wajah mereka harus tertutup masker sepanjang PTMT berlangsung, rajin cuci tangan, jaga jarak, dicek suhu dengan thermo gun 2 kali (saat tiba di gerbang sekolah dan sesaat sebelum masuk kelas), bahkan mereka rela disemprot dengan handsanitama seolah sebagai tanda “Welcome !” memasuki area Kampus SIT Insantama pukul 07.00 WIB.

Para siswa ikhwan dan akhwat tetap infishal (terpisah) duduk di Plaza Insantama sambil berjemur merasakan hangat dan sehatnya mentari pagi, bersiap untuk melaksanakan bi’ah shalihah mulai dari shalat dhuha 8 rakaat, tilawah, do’a, dzikir, membaca Asma’ul Husna, Ikrar Siswa Insantama, setelah tuntas rangkaian ini siswa sesaat dicek suhu lantas dipersilakan masuk kelas pukul 07.45 WIB dan pulang pukul 11.30 WIB. Para siswa harus diantar ke sekolah dan dijemput oleh orangtua atau wali.

“Kalau menurut ana, selama PTMT jadi lebih kerasa semangat belajarnya karena feelnya beda, lebih asik karena udah lama nggak ngerasain sekolah tatap muka. Trus juga bisa ketemu lagi sama temen-temen, bisa ngobrol-ngobrol lagi meskipun ga boleh deket-deket. Bisa belajar secara langsung sama guru-guru, bikin materinya lebih gampang masuk. Karena sekolah pagi-pagi juga jadi lebih fresh dan ga males-malesan lagi, rasanya pas masuk seneng banget akhirnya bisa balik kayak dulu lagi,” papar Azalia Danahersa Nararya kelas 9E dengan senyum kalemnya.

Ada satu titik temu dari pendapat Aqila dan Azalia di atas, bahwa mereka berdua sepakat PTMT atau belajar secara offline (BDS) dengan mendapatkan pelajaran dari guru membuat mereka lebih mudah menyerap dan memahami mata pelajaran yang sedang dikaji, jika dibandingkan dengan belajar secara online.

Hal ini seiring dengan pendapat dari pengamat pendidikan Universitas Brawijaya (UB), “Tidak hanya di Indonesia, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat. Selamanya, profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi,” kata Aulia Luqman Aziz yang juga humas di FIA UB. Beliau menyimpulkan bahwa pembelajaran terbaik adalah bertatap muka langsung, berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman. Karena ada proses pembelajaran nilai yang bisa diambil oleh siswa, seperti proses pendewasaan sosial, budaya, etika, dan moral yang hanya bisa didapatkan dengan interaksi sosial langsung di suatu area pendidikan. (disarikan dari SuryaMalang.com).[]