“Bunda, Tolong Bantu Ingatkan Ana untuk Bisa Lebih Santun”

0
544

“Bunda, Tolong Bantu Ingatkan Ana untuk Bisa Lebih Santun”

Oleh: Bunda Aqila Ghania (Kelas 8E) dan Cut Putri Cory

Berawal dari background ananda yang bukan merupakan alumni dari SDIT Insantama merupakan suatu hal yang sungguh di luar dari bayangan kami sebagai orang tua, mengingat biaya masuk yang cukup mahal bagi kami. Tak terpikir awalnya apakah bisa menyekolahkan anak ke sana. Namun Alhamdulillah dengan niat dan tekad yang tulus karena ingin ananda mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka Allah pun memudahkannya buat kami.

Momen pertemuan orang tua siswa (PARENTAMA) yang luar biasa membuat terkagum kami sebagai orang tua ananda, kemudian melewati masa Satu Insantama selama 3 bulan. Masya Allah, kesan pertama begitu menggoda. Baru beberapa hari ananda sudah menunjukkan perubahan yang sangat baik. Ketika pulang dari program Satu Insantama, ananda langsung memeluk saya dan mengucapkan permohonan maaf, sontak matanya berkaca-kaca tak kuasa menahan air yang mengalir deras turun membasahi kedua pipinya.

Hari demi hari ananda begitu banyak perubahan. Mulai dari perilaku yang lebih santun, dimana ketika pergi dan pulang selalu mencium tangan, meminta doa dan memohon maaf atas segala kesalahan. Bahkan perubahan atas interaksi antara ikhwan dan akhwat pun terasa sekali. Suatu waktu, saya menjemput ananda menggunakan motor, tak sengaja motor berputar melewati jalanan yang dipenuhi anak-anak ikhwan. Dan ananda pun langsung spontan merespons, “Bunda.. Jangan lewat sini. Ada ikhwan, putar balik.”

Bahasa ananda pun menjadi lebih halus, karena setiap hari ananda dididik dengan didikan yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah. Ketika suatu hari sepulang sekolah ananda memeluk saya begitu erat sambil menangis. Meminta maaf karena ucapan yang pernah diucapkan ke saya.

Dan yang membuat saya lebih terharu ketika ananda mengatakan, “Bunda tolong bantu ingatkan ana untuk bisa lebih santun dalam berbicara ketika ana khilaf.” Masya Allah, anak seusia itu sudah memiliki kesadaran yang begitu mulia akan tutur katanya, dan itu berarti ananda memiliki hati yang lembut ketika mau menerima saran dan kritikan.

Tak hanya itu, sikap ananda pun luar biasa berubah sampai-sampai saya terkadang bingung harus menjelaskannya, pernah suatu hari saya keluar pintu rumah (tapi masih batas wilayah khusus rumah), saya keluar mengenakan jilbab dan khimar tanpa kaos kaki, seketika ananda menegur saya, “Bunda itu kakinya kelihatan.” Saya seketika mematung, masya Allah lagi-lagi perubahan ananda membuat saya sungguh mengucapkan syukur kepada Allah.

Sikap ananda mengingatkan saya akan tujuan saya menyekolahkannya di SMPIT Insantama, yakni menjadi salah satu penerus pejuang Islam kaffah. Jadi saya harus siap menerima kritikan ketika ditegur oleh anak sendiri (itu yang ada di pikiran saya sambil tersenyum), alhamdulillah.

Berjalan waktu, hari demi hari, bulan demi bulan, sampailah kepada hal yang tak terduga lainnya, ananda mendapatkan predikat Siswa Bintang, semuanya atas segala jerih payah ananda. Sampai impiannya untuk menjadi pengurus OSIS itu pun ia raih dengan gembira atas pertolongan Allah dan segala upayanya. Insantama membuat ananda berhasil meraih apa yang di inginkannya dengan usahanya sendiri.

Masya Allah, banyak hal yang tak terduga semenjak Ananda sekolah di SMPIT Insantama. Sampai saat ini Ananda sudah terbiasa membantu saya dalam pekerjaan rumah. Mulai dari pertanyaan yang dilontarkan Ananda setiap hari, “Apa yang bisa ana bantu, Bunda…?” Sampai ananda menjadikan pekerjaan itu adalah rutinitas baginya, bahkan ananda sering kali membantu pekerjaan rumah tanpa sepengetahuan saya.

Saya sangat bersyukur tak terhingga kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kemudahan bagi kami untuk menyekolahkan anak kami ke SMPIT Insantama Bogor. Tak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru yang telah susah payah mendidik anak kami dengan penuh lelah dan letih tak terhingga, demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi. Agar ia memiliki kemandirian, kedisiplinan, kepemimpinan dan tsaqafah Islam yang sempurna bagi dirinya, keluarga, dan negara.[]

PESAN CINTA dari Allah Swt:
1. Dahulukan adab sebelum ilmu, biar dia layak melekat padamu, karena hak ilmu adalah untuk diamalkan.
2. Ada doa kedua orang tua dalam setiap hembusan nafasmu, pun birrul walidain adalah syariat Allah, maka jadilah engkau generasi yang kelak dibanggakan karena ketaatanmu kepada Allah.

#SMPITInsantama
#SekolahCalonPemimpin