Bicycle

0
119

Apa momen paling menarik dalam kegiatan LMT-4? Jawabannya adalah bersepeda. Ya, bersepeda bersama-sama menuju tempat belajar di luar camp adalah momen paling ditunggu.

Pada LMT-4 kali ini, sejak kemarin setiap pagi (13, 14, 15 Januari 2023) sesudah shalat shubuh, anandas baik ikhwan maupun akhwat sudah ditunggu oleh sepedanya masing-masing.

Maka bergeraklah anandas dalam rombongan panjang. Menyusuri jalanan desa. Aroma pagi masih terasa. Segar udara dan kicau burung menghibur selama perjalanan. Terngiang suara serak Louis Amstrong mendendangkan lagu Wonderful World.

I see trees of green
Red roses too
I see them bloom
For me and you
And I think to myself
What a wonderful world

Namun, tidak selamanya bersepeda adalah hal yang penuh suasana romantis di atas. Bersepeda dapat menjelma horor. Menjelma sebuah aral yang melintang menghalangi jalan. Bersepeda adalah tantangan tersendiri, terutama bagi beberapa anandas yang tidak bisa bersepeda.

Maka kegiatan belajar speaking di pagi hari terkadang diselingi belajar bersepeda. Kegiatan belajar speaking di pagi hari terkadang diselingi tragedi-tragedi kecil. Ada anandas yang saking tegangnya bersepeda sampai-sampai tak bisa belok dan pagar warga menjadi sasaran srudukan sepeda. Ada bersepeda dengan kaku bak marka jalan. Tak bisa belok sampai-sampai nyaris menabrak tukang rumput. Ada pula anandas yang langsung traumatik ketika melihat sepeda, terbayang ketika kecil pernah dikejar induk soang ketika belajar bersepeda.

Maka belajar bersepeda juga menjadi resolusi selain belajar bahasa Inggris dan melatih jiwa kepemimpinan. Bersepeda tak ubahnya rantai gajah yang harus dipotong.

Ada satu insiden pagi ini. Seorang ananda ikhwan tidak sengaja menabrakkan sepedanya ke mobil warga yang sedang parkir. Ananda mengaku masih kaku dan panik ketika bersepeda. Akibatnya lampu sein mobil tersebut pecah berantakan.

Maka diutuslah pak Dodong dan ust. Sanudin untuk menemui dan bernegosiasi dengan warga terkait insiden ini. Lalu hadirlah pertolongan Allah SWT, karena tanpa basa-basi panjang, warga pemilik mobil ternyata telah memaafkan dan mengikhlaskan insiden tersebut serta tak meminta serupiahpun ganti rugi.

Apa hikmah yang bisa diambil? Kembali kepada pelajaran yang diberikan kepada anandas semua. Bahwa setiap kegiatan apapun itu harus dalam koridor ketaatan kepada Allah SWT. Agar kita semua mendapatkan izin dan pertolonganNya, baik dalam hal besar yang telah kita rencanakan maupun dalam hal-hal kecil yang tak kita duga.[]