TARHIB RAMADAN 1443 H IBS Insantama; Sambut Ramadan, Raih Predikat Taqwa

0
153

TARHIB RAMADAN 1443 H IBS Insantama; Sambut Ramadan, Raih Predikat Taqwa

oleh: Annisa Syakuurah Amar dan Mila Sari

Malam pukul 20.00 WIB tanggal 31 Maret 2022, tibalah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu Tarhib Ramadan. Acara ini diselenggarakan oleh Insantama Boarding School (IBS) Insantama sebagai penyambutan bulan suci Ramadan yang sebentar lagi akan datang. Spesialnya, tarhib kali ini diisi dengan penampilan-penampilan dari para pemenang lomba yang telah selesai terlaksana sebelumnya. Lomba tersebut terdiri dari tahfiz, tilawah, puisi, dan pidato.

Acara dibuka dengan meriah oleh Ariq dan Daffa sebagai Master of Ceremony (MC). Sambutan dari Ustaz Rahmat Kurnia, menjadi awal dari acara ini, dengan antusias penonton menyimak apa yang beliau sampaikan.

Malam ini, lantunan ayat suci Al-Qur’an terus menggema di Masjid Pendidikan Insantama. Para juara tahfiz dan tilawah maju ke atas panggung, melantunkan ayat-ayatNya dengan sangat merdu. Merekalah Mustanir dari kelas X, Zaki kelas XI, dan Abyan kelas VII sebagai juara tilawah, juga Zilal dari kelas XI, Azzam VIII, dan Moga kelas XII.

Masyaallah Tabarakallah… semoga penampilan mereka dapat memberikan semangat baru untuk membaca maupun menghafal Al-Qur’an untuk para hadirin.

Setelah ayat Al-Qur’an, penyampaian pidato dan puisi pun tak kalah indahnya. Suara-suara yang menggelegar membuat merinding para hadirin. Sedang pidato disampaikan secara berantai oleh Ghifari, Rafsya, dan Hafiz Rasyid. Semangat membara bagai api, mereka menyuarakan pidato bertemakan “Ramadan”.

“Sebanyak apapun alasan kalian, tetap tidak boleh meninggalkan puasa Ramadan.”
–Ghifari, kelas X

“Dibulan Ramadan ini kita mendapatkan golden change, di mana kita dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.”
–Rafsya, kelas X

“There are many blessings that Allah has prepared in the month of Ramadhan. Like is necessary to warm up, meaning that before the holy month arrives, we need to get used to fasting Monday-Thursday ”
–Hafiz Rasyid, kelas X

Lalu puisi yang juga digaungkan secara berantai hingga yang menggetarkan hati para penonton, dibacakan oleh Ryanandra, Nabhan, dan Ikram. Puisi tersebut berjudul “Ramadan.”

Penampilan-penampilan dari para peraih juara telah usai. Giliran Buya Muhibuddin yang menyampaikan tausiyahnya. Beliau menyampaikan bahwa ambilah kesempatan di bulan Ramadan ini untuk senantiasa melakukan amal-amal yang baik, dan jangan sia-siakan bulan Ramadan ini dengan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Pukul 21.00 WIB sebelum penutupan, ada ice breaking sejenak yang dipandu oleh kedua MC kece kita. Seluruh hadirin menjawab tebak-tebakan dengan tidak sabaran yang menunjukkan antusias mereka. Ikhwan dan akhwat sama-sama tidak mau kalah menjawab permainannya.

Tidak terasa, tibalah di penghujung acara. Gus Choi menyampaikan sedikit terkait Ramadan sebelum membaca doa bersama. Semua membaca doa, memohon kepada sang pemilik Ramadan dengan khidmat.

Acara pun ditutup oleh MC. Semua keluar dari masjid dengan berbaris rapih untuk bersalaman dengan para muadib dan muadibah. Saling meminta maaf, sebelum Ramadan tiba. Semoga Ramadan kali ini lebih baik dari Ramadan-ramadan sebelumnya dan derajat taqwa dapat kita raih.[]