Reportase Khas
Leadership And Management Training 4 (LMT 4) – Goes To Pare 2019
Kelas IX SMPIT Insantama
“Bizartium Goes to Pare”
3 – 5 Januari 2019

Senin, 7 Januari 2019
Day #4

Pemimpin Itu Tak Boleh Menyerah!

a big black bug bit a big black dog on his big black nose

Terbayang bagaimana harus membaca kalimat tadi tanpa salah dalam 2-3 detik?
😆

Yap, hari ini asrama lebih ramai dari biasanya dengan adanya ceplas-ceplos ananda berlatih pelafalan (pronounciation). Nama pelajarannya: Tongue Twister. Sesuai namanya, di pelajaran ini lidah kita memang sengaja dibelit-belit.
😁

Tujuannya keren, agar Ananda mampu melafalkan dengan benar kata-kata yang nyaris sama pengucapannya, padahal berbeda.

***

Hari senin ini, sebagaimana biasanya, pukul 3 pagi aktivitas sudah dimulai. Walau lelah masih terasa dari jalan kaki kemarin, ananda tetap berusaha melaksanakan tahajjud sebelum waktu shubuh tiba. Oiya, hari ini termasuk hari penuh belajar bahasa Inggris. Artinya tidak ada agenda keluar jauh dari camp. Sejak pagi hingga malam nanti, latihan demi latihan akan diberikan guna memantapkan keahlian berbahasa yg sudah dimiliki.

Pukul 5 pagi ialah waktu mengekspresikan diri dalam program YouSpeak. Agenda mantap membuang malu, dimana di sini dilatih keberanian ananda untuk bercerita dengan bahasa Inggris di depan teman-temannya. Diadakan di pagi hari, di luar asrama, saat udaranya masih sejuk. Mantap pokoknya..

Di YouSpeak, ananda diminta menceritakan ulang video inspiratif yang diputar kemarin malam. Yang penting berani dulu, itu intinya. Salah bisa diperbaiki. Jangan takut!

***

Berlanjut ke makan pagi, ada telur, tempe goreng dan capcay. Telurnya unik, ada keju di atasnya. Tak lupa buah juga disediakan. Insya Allah, pengaturan gizi sudahh tercukupi berkat bapak kita tercinta Mr. Light Cahyadi dan Client Consumption Team.. Bahkan ananda pun diajari untuk memulai dengan makan buah dulu baru karbohidrat…
👏

Agenda pagi hingga siang, ada Fast Grammar Point (FGP) dan Speaking for Grammar (SFG). Di sesi FGP, ananda fokus mendapatkan pelajaran seputar grammar dan aturan-aturannya. Bagaimana berbahasa Inggris sesuai aturan tata bahasa yang tepat. Sedangkan SFG ialah sesi merapikan pelafalan kita atas beberapa kata sulit yang ada dalam bahasa Inggris.

Nah, di SFG itulah Tongue Twister diadakan. Ananda terlihat antusias mencoba melafalkan beberapa kalimat yang sudah disiapkan sedemikian rupa. Saking penasarannya mereka, bahkan hingga tulisan ini dibuat (pukul 19.15), masih ada saja siswa yang bergumam: a big black bug.. a big black bug..
Tongue Twister memang membuat asrama jauh lebih ‘meriah’ hari ini.
🤣

***

Menjelang siang hari, basecamp didatangi oleh 3 orang warga. 1 orang ibu dan 2 orang bapak-bapak. Mereka bertanya di mana pembinanya? Akhirnya mereka diterima oleh kak Nasrul yang keren itu. (Bukan hanya anandanya yang keren, tapi juga pendampingnya… Hehehe). Meski sudah keren, ternyata Kak Nasrul deg-degan juga, khawatir mereka marah karena satu dan lain hal! Tapi ah lega, ternyata mereka datang bukan untuk marah-marah, tetapi malah mengangkat dua jempolnya.

Wah kok bisa? Begini ceritanya…
Bu Basuki namanya. Beliau tinggal persis di sebelah asrama kami. Beliau tidak habis pikir, mengapa anak-anak bisa sehening ini, padahal 140 orang total delegasinya. Disambut oleh bapak yang satunya: Iya, ini yang paling tertib di sini sepanjang hidup saya. Sampai sempat terceplos dari lidah beliau memastikan: Sekolahnya semi militer kan mas?

Kalau semi-militer sih bukan Pak.. tapi kalau letak sekolahnya di belakang markas militer, itu iya.. Hehehe
😁

***

Anyway, hari ini memang intensitas pembelajaran bahasa Inggris ditingkatkan. Pembenahan dari panitia dan guru pendamping juga terus dilakukan. Setiap hari, saat ananda tidur siang, seluruh tim mengadakan rapat evaluasi. Speaking sudah, grammar sudah. Melengkapinya, sore hari ananda dilatih aspek writing-nya. Writing for Grammar (WFG) nama sesinya.

Kami pun fokus memberikan prioritas untuk beberapa ananda yang memerlukan bantuan lebih dalam pembelajaran. Tim pendamping membantu lewat pendekatan kultum berbagi inspirasi tiap bada magrib hingga isya. Beberapa ananda kali ini mendapat giliran kultum berbahasa inggris, dan tantangan tersebut berhasil ditaklukkan. Alhamdulillah. Ternyata bisa juga mengeluarkan kata-kata meski masih patah-patah. Tak apa yang penting sudah memulai…

Evaluasi bersama anandas setiap hari, UNBK Train dan sejumlah pendekatan individual saat makan bersama, sholat jamaah dll juga kami lakukan.

Semua yang kami bisa lakukan untuk memajukan ananda, kami akan terus coba lakukan. Kami sangat terharu dengan motto yang selalu diteriakkan ananda di setiap akhir pembelajaran:

If they can do it, why not us?
Little high. little low. high low. 💪

(kalau mereka bisa melakukannya, mengapa kita tidak?
ada yang tinggi, ada yang rendah, semua pasti sama bisa)

Tentu mereka bisa menaklukkan tantangan bahasa Inggris ini.. atas usaha yang pantang menyerah, atas do’a dari segala pihak.. biidznillah.. binashrillah..
Menaklukkan bahasa Inggris? kami bisa!

Alhamdulillah… Ape Tenan… Allahu Akbar… Yo !!!

Reported by Nasrul