Parentama SDIT Insantama 2022, dengan Offline Makin Terasa Joss Gandos

0
642

Parentama SDIT Insantama 2022, dengan Offline Makin Terasa Joss Gandos

Penulis: Eko Agung Cahyono

“Sangat banyak mendapat insight baru, selain mempersiapkan anak kamipun sebagai orang tua disiapkan juga dengan berbagai macam materi. Haturnuhun…”, Orang tua Ananda Radmilo Alfarabi, calon siswa baru.

Benar, hampir selama dua tahun sebagian besar kegiatan sekolah dilaksanakan secara online. Tak terkecuali Parenting Insantama (Parentama). Dan pada 28-29 Mei 2022 ini sekolah kembali menyelenggarakan secara ‘normal’ dengan tatap muka langsung.

Tiada kata yang patut terucap selain, Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin…

Parentama dipersembahkan bagi setiap orang tua yang putra-putrinya berstatus diterima pada proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Insantama. Kali ini Parentama diselenggarakan untuk orang tua calon siswa SDIT Insantama pada Tahun Ajaran 2022/2023.

Parentama merupakan simpul kerja sama antara sekolah dan keluarga (orang tua). Disinilah dibangun komitmen awal sekaligus momen pengingat bagi orang tua yang baru bergabung maupun yang telah bergabung sebelumnya, karena putra-putrinya masih menjadi siswa aktif dan menyekolahkan lagi anak-anak mereka.

Lebih dari dua ratus peserta hadir memadati Aula Muhammad Naufal Syauqi, Kampus SIT Insantama. Peserta nampak bersemangat penuh gairah menghadiri kegiatan ini. Bagaimana tidak, tidak lama pintu aula dibuka dan selesai dirapikan oleh panitia, para orang tua sudah hadir. Terlebih pada hari pertama, hujan turun cukup deras mengguyur Kota Bogor, ternyata tidak menyurutkan orang tua datang di awal waktu.

Tahun ini Parentama mengambil tema “Mempersiapkan Generasi Tangguh Para Juara, Sinergi Orang Tua dan Sekolah Bangkit Pasca Pandemi”. Berharap agar sekolah bersama orang mulai berbenah kembali untuk menyongsong proses pendidikan yang selama dua tahun berjalan tidak normal.

Lantunan Ayat Suci dan terjemahannya selalu mengawali kegiatan sebelum para pemateri memaparkan inspirasi dan ilmunya. Dilantunkan oleh para siswa SDIT Insantama yang begitu fasih membaca setiap huruf Al-Qur’an. Lantunan yang mengingatkan setiap yang hadir akan pentingnya amanah pendidikan anak.

Segala hal terkait Insantama dipaparkan oleh para pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya. Mulai dari tataran konsep hingga teknis penyelenggaraan sekolah. Adalah Ir. H. Muhammad Ismail Yusanto, Ketua Yayasan Insantama Cendekia, memaparkan materi Keinsantamaan di sesi pertama. Kemudian langsung dilanjutkan dengan Metode Tilawah Evaluasi Sederhana (TES), sesi kedua.

“Di era milenial ini, kita sebagai orang tua harus pintar-pintar dalam memilih sekolah terbaik untuk anak. Sekolah bukan hanya harus unggul tapi juga bermutu. Tentu bukan hanya unggul dan bermutu dalam ilmu kehidupan juga harus unggul dan bermutu dalam agama. Mumpung usia anak kita masih belia maka orang tua harus menyediakan sekolah yang dapat mendidik anak bukan hanya hebat dalam ilmu dunia namun juga perlahan-lahan membentuk kepribadian dan akhlak yang sesuai dengan Islam agar dapat menjadi anak yang shalih/shalihah…”, demikian cuplikan kata pembuka Ketua Yayasan.

Setelah sesi bersama Ustadz Ismail berakhir, peserta langsung menikmati dua menu materi selanjutnya, ‘Mewujudkan Keluarga Samara dan Sinergi Keluarga-Sekolah dalam Mendidik Anak’. Dua tema ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana SIT Insantama, Ir. Muhammad Adhi Maretnas Harapan.

Pada kesempatan ini Ustadz Adhi mengingatkan orang tua akan tujuan mulia membangun keluarga dan betapa berharganya pendidikan bagi anak, “ … sebelum jauh membahas bagaimana mendidik anak maka yang perlu dibenahi dari mulai saat kita membina rumah tangga. Tentu kita berharap bahwa rumah tangga kita menghasilkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Namun kita harus memahami bagaimana mewujudkan hal itu. Tujuan menikah bukan semata-mata karena hasrat semata, tapi juga harus didukung oleh dorongan keimanan. Jadikan visi rumah tangga kita dengan visi se-dunia se-surga bersama…” Cetus Ustadz Adhi di hadapan orang tua.

Cuaca mendung disertai hujan tidak mempengaruhi fokus dan konsentrasi peserta dalam mengikuti keseluruhan rangkaian materi di hari pertama. Pun demikian juga dengan gairah peserta di hari kedua. Terlebih pada ujung acara panitia akan mengumumkan pembagian kelas dan guru wali kelas untuk calon siswa baru, membuat para orang tua tetap bertahan hingga akhir sesi.

Ditambah aksi duet MC dan Energizer, Ari Susanto dan Diki Arta, yang begitu pemurah membagi-bagikan doorprize kepada para peserta disertai beberapa game, makin memanaskan suasana di dalam aula.

Materi di hari kedua lebih banyak mengajak para audien membahas proses pendidikan anak yang lebih praktis. Empat menu materi disajikan di hari kedua ini: Komunikasi Efektif dan Teknik Pendekatan Penyelesaian Masalah Anak(Direktur Pelaksana), Pembinaan Kesiswaan (Muhammad Karebet Widjajakusuma, MA, Direktur Kesiswaan), Mengoptimalkan Teknologi IT sebagai Fasilitas Belajar (Ir. Muhammad Arif Yunus, Direktur IT) dan Operasional SDIT Insantama (Adi Fadjar Nugroho, M.Pd, Kepala Sekolah).

Berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kepada pembicara pada berbagai sesi menjadikan suasana semakin seru. Tak hanya pertanyaan, namun juga usulan spontan, seperti bagaimana jika selanjutnya Insantama masih mempertahankan pembelajaran jarak jauhnya (PJJ alias online), yang mungkin secara biaya lebih efisien, tidak semahal offline… dan seterusnya.

Pada tahun ini, calon siswa baru SDIT Insantama berjumlah 160 anak, yang terdiri dari 155 calon siswa kelas I dan 5 siswa pindahan. Kehadiran orang tua mereka pada Parentama tahun ini telah menembus 90%. Insya Allah ini pertanda positif bagi kesungguhan orang tua siswa untuk bersinergi bersama sekolah dalam memberikan pendidikan terbaik bagi sang buah hati ‘Para Juara’.

Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,

أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك

“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”
(Tuhfah al Maudud hal. 123).[]