LMT-1 Hari Ke-3:
Terkoneksi dengan Langit
Penulis: Irfah Zaidah
“Dalam merancang Mimpi Besar siswa SMPIT INSANTAMA, harus dipastikan terkoneksi dengan “langit”, pak Solikan dan pak Dodong selaku MC membuka acara LMT-1 hari ke-3, Sabtu 14/08/21 jam 08.00 WIB yang masih dilaksanakan secara daring.
Ada yang berbeda, jika 2 hari kemarin berturut-turut materi LMT-1 disampaikan oleh pak Ageng Budiansyah maka pada hari ini, oleh pak Ahmad Subadri.
“Seorang pemimpin itu dimulai dengan mampu memimpin diri sendiri dan pastinya dia memiliki cita-cita. Kesuksesan bisa terwujud, diawali dengan adanya cita-cita atau bisa dikatakan sebagai “mimpi”. Tapi tentunya mimpi ini bukan sekedar mimpi biasa, lebih tepatnya disebut “azzam” atau tekat yang kuat” demikian papar pak Badri mengawali penjelasan.
“Cita-cita harus diperkuat dan ditunjang dengan penguasaan pelajaran-pelajaran yang antum dapatkan dari belajar, melalui proses yang bersungguh-sungguh, harus pula disertai sikap tawakkal”, beliau melanjutkan.
Menurut pak Badri, jika para peserta ingin mewujudkan diri menjadi pemimpin sejati yang sukses itu harus menghindari 3M: Menyalahkan orang lain, Membandingkan diri dengan orang lain yang di luar kapasitas diri, Membanggakan diri sendiri. Hal ini disampaikan karena seiring dengan kredo SMPIT INSANTAMA, Sekolah Calon Pemimpin.
Agar Mimpi Besar para siswa bisa terarah, fokus dan tidak terbelokkan oleh berbagai macam godaan, maka guru membimbing siswa menentukan Visi dan Misi yang jelas.
“Perubahan di masa depan adalah suatu hal yang niscaya, maka antum harus membekali diri sebaik mungkin. Optimislah dalam meraih Mimpi Besar, oleh karena itu penuhi syarat-syaratnya Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Timely Basis, Keyakinan, Keberanian, juga Kehandalan” kemudian beliau pun menguraikan satu per satu.
“Mimpi Besar, jangan sekedar rancangan, tetapi harus direalisasikan. Maka buatlah PETA JALAN HIDUP dengan menentukan fase-fase waktu yang disertai target-targetnya”, tutup pak Badri.
“Nah, semua yang telah antum dapatkan selama 3 hari ini adalah ilmu-ilmu yang berguna, harus dipraktikkan.” duo MC pun melanjutkan acara menuju ke sesi workshop berupa pembuatan karya Dreamboard Rancangan Mimpi Besar. Semua siswa masuk ke kelas masing-masing via breakout room, pada jam 10.37 WIB dibimbing oleh wali kelas serta guru pendamping. Siswa kelas 7 merancang dan mempresentasikan, sedangkan kelas 8 dan 9 pemantapan Mimpi Besar dan juga mempresentasikannya.
Acara ditutup dengan do’a oleh duo MC, tepat pada jam 12.00 WIB. Alhamdulillah, semoga bimbingan dengan para guru mampu mencetak Pemimpin Sejati Ansharullah, bukan pemimpin sekuler. Aamiin….
“If you fail to plan, you plan to fail”. (Gagal merencanakan sesuatu, -maka sesungguhnya kita sedang- merencanakan kegagalan).[]