Terbangnya balon-balon yang diikat rapi dalam 2 bagian warna hitam dan cokelat serta iringan takbir dari para guru dan siswa itu mengiringi pelaksanaan kegiatan apel pagi pembukaan Pekan Ta’aruf II (PT II). Apel pagi yang dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Januari 2024 itu bertempat di lapangan depan sekolah diikuti oleh seluruh guru dan siswa SDIT Insantama. Apel pagi itu sendiri menghadirkan alur yang diharapkan peserta apel, terutama para siswa, dapat memahami dan mempraktikkan dalam keseharian pada proses pembelajaran khususnya di semester 2 sekarang ini.
“Pelaksanaan kegiatan PT II ini adalah untuk menyambut para siswa masuk sekolah pada awal semester 2, setelah mereka libur alih semester beberapa minggu yang lalu,” jelas Pak Arif yang bernama lengkap Muhammad Arif Slamet Raharjo, selaku PJ PT II, saat ditanyakan apa tujuan kegiatan PT II ini. Sebagaimana diketahui, para siswa sudah diliburkan sejak tangal 14 Desember 2023 dan waktu libur yang cukup lama ini perlu direfresh berkaitan dengan program-program sekolah.
“Yuk, Cintai Lingkungan Belajar: Budayakan Kalima dan Adab Seorang Muslim di Sekolah Para Juara” adalah tema yang diangkat panitia PT II kali ini. Tema kegiatan PT II ini lebih ingin menyadarkan kepada para siswa terkait pentingnya K5 di sekolah mereka. Pak Arif memberikan penekanan terkait hal tersebut, “Tema yang kita pilih adalah untuk mengingatkan kembali pentingnya mengamalkan program khas Insantama terkait K5 (Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan, dan Kesehatan), juga adab islami kepada guru dan lingkungan sekolah para juara”.
Apel pagi pembukaan PT II itu sendiri disetting dengan kesan nuansa yang terasa nonformal. Seperti biasanya, apel pagi itu menghadirkan suasana penuh kehangatan. Diawali dengan pembacaan ayat-ayat Quran, menghadirkan barisan manajemen sekaligus mempersilakan kepala sekolah membuka agenda PT II, drama dengan tema kebersihan, dan kemudian ditutup dengan pembacaan doa.
Yang tentu membuat peserta apel berubah menjadi ‘ramai’ adalah hadirnya drama kebersihan. Di drama tersebut dihadirkan beberapa guru yang memerankan tokoh virus, nyamuk, makhluk antikebersihan, serta siswa dan juga gurunya. Digambarkan dalam drama itu suasana sedang dalam proses pembelajaran yang kemudian tidak berjalan kondusif karena hadirnya virus, nyamuk, dan makhluk antikebersihan yang mengganggu jalannya proses pembelajaran. Setelah berlangsung cukup lama, hadirlah sang pahlawan kebersihan yang menggunakan alat kebersihannya untuk mengusir para kuman dan alhamdulillah pembelajaran bisa berjalan kembali dengan lebih baik.
Panitia PT II melalui drama dengan tema kebersihan di pagi itu memang mempunyai misi untuk memberikan kesadaran kepada semua siswa bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Bahwa dengan suasana lingkungan kelas sebagai tempat belajar yang bersih tentu proses pembelajaran akan berjalan dengan lebih nyaman dan juga kondusif. Dengan itu insya Allah ilmu yang disampaikan bapak/ibu guru akan dengan mudah terserap. Tidak hanya suasana kelas, lingkungan sekolah yang secara umum sebagai tempat belajar pun penting untuk dijaga kebersihan dan kenyamanannya.
“Adanya kegiatan PT II dengan mengambil tema inti program K5 dan adab seorang muslim, diharapkan para siswa akan mengamalkannya sehingga membuat lingkungan belajar jadi nyaman sehingga sangat mendukung jalannya proses aktivitas pembelajaran.” Begitulah harapan Pak Arif di akhir wawancara berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan PT II ini. Insya Allah dapat tercapai, aamiin… [NH. Tono].