Cinta kepada Allah

-

Ringkasan Khutbah Jum’at
Masjid Pendidikan Insantama

Cinta adalah kata yang mudah diucapkan oleh siapapun. Sebagaimana cintanya anak kepada orang tuanya, cintanya kakak kepada adik, pun sebaliknya. Bahkan kita juga mungkin sudah pernah mengatakan kata itu sebelum ini.

Namun cinta yang akan dibahas disini adalah cinta manusia kepada Penciptanya. Setiap orang bisa saja berkata Ya Allah aku cinta pada-Mu…. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah cinta kita itu diterima oleh Allah?

Maka tolok ukur cinta yang mendapatkan perkenan Allah SWT adalah sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Dalam ayat ini, cinta kita akan diterima oleh Allah jika kita rela mengikuti Nabi Mulia Muhammad SAW. Mengikuti Nabi berarti mengikuti sunnahnya, mengikuti syariatnya dan sistem kehidupan yang beliau bawa.

Agar kita bisa mengikuti bagaimana sistem kehidupan yang sudah diperintahkan dan contohkan oleh NAbi maka kita perlu untuk mempelajari dan mengkaji sistem yang telah diwariskan tersebut. Dipahami, dan selanjutnya diikuti.

Maka setelah itu barulah kita akan mendapatkan yuhbibkumullah, yaghfirlakum dzunubakum…

Maka tidak ada kenikmatan yang tertinggi selain mendapatkan cinta dan ampunan Nya.

Dan cinta kepada Allah itu akan membawa kebahgian dunia dan akhirat.

14 Februari 2020
K.H. Umar Shiddiq