Tentang Menikmati Proses dan Doa yang Dititipkan pada Sebuah Nama
(Catatan Penetapan Nama Angkatan Ke-10 SMAIT Insantama)
Penulis : Uun Sundari*
Nama yang baik adalah harapan bagi pemiliknya. Sebagaimana doa untuk kebaikan, maka penting memberi nama terbaik, entah pada anak keturunan, objek, organisasi atau kelompok.
Ibnul Qayyim menjelaskan pentingnya nama , beliau berkata,
“Sesungguhnya pemberian nama pada hakikatnya berfungsi untuk menunjukkan definisi/identitas penyandang nama (yang diberi nama), karena jika ia didapati tanpa diketahui (tanpa nama), maka ia tidak bisa dikenali.” [Tuhfatul Maudud hal. 61, Dar Kutub Al-‘Ilmiyyah].
Siapapun kita pasti berharap hasil terbaik dari setiap usaha yang dilakukan.
Maka nama akan memberikan spirit atau motivasi orang untuk berharap sesuai dengan namanya.
Lebih dari itu, nama yang baik itu indah akan menyenangkan dan mudah dikenang. Kebalikannya, nama yang kurang pantas mengundang pertanyaan, mengkhawatirkan, dan terkesan aneh. Maka pilihlah nama yang baik bahkan indah.
Sudah menjadi tradisi setiap angkatan di Insantama selalu memiliki nama angkatan. Sebagai ciri khas anandas Insantama tiap tahunnya. Untuk menentukan nama Angkatan telah dibuatkan SOP (Standard Operating Procedure) nya, agar proses berjalan lebih terarah dan meraih hasil yang optimal. Yaitu dengan menggunakan pemahaman yang benar dan penyamaan persepsi tentang suatu makna, yang berhubungan dengan penamaan tersebut. Diksi penamaan tak boleh ambigu dipersepsikan. Juga tak mengandung hadharah (pemahaman yang muncul dari aqidah) yang tak sesuai dengan Islam. Serta kuat dengan karakter Islam.
Penentuan nama angkatan tak semudah membalikkan telapak tangan, perlu proses perjuangan meski hanya satu kata.
Penentuan nama tidak diperoleh dengan voting (pengambilan suara terbanyak), tetapi melalui kesepakatan dan kesepahaman. Tak heran kadangkala dibumbui diskusi yang cukup hangat. Namun, ketika perselisihan tak bisa dihindari maka akan dikembalikan kepada tuntunan illahi, sebagaimana firman Allah SWT:
”Jika kalian berselisih tentang suatu perkara, kembalikanlah perselisihan itu kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul-Nya (As-Sunnah).”
(TQS an-Nisa [4]: 59).
Hal yang selalu dilekatkan dalam proses pencarian nama Angkatan adalah tetap melekatkan karakter Islam saat berdiskusi. Kondisi untuk mampu mengendalikan diri, bersikap lapang, dapat memberi dan menerima masukan dengan hati yang terbuka. Bahasa yang santun, tenang dan mudah dipahami. Pelatihan tentang diskusi atau debat selalu diajarkan oleh Insantama yang sudah menjadi program kegiatan siswa.
Tim BK (Bimbingan Konseling) Insantama senantiasa ikut melengkapi proses anandas, dengan memberikan materi dalam bimbingan klasikal tentang karakter dalam berdiskusi. Diiringi dengan contoh secara langsung dalam bentuk penayangan beberapa video bagaimana suatu diskusi atau debat yang baik.
Rasulullah Saw sebagai suri tauladan yang terbaik bagi manusia, memiliki kepribadian dan kemuliaan yang agung. Cerdas dalam menyampaikan kebenaran, meski bertentangan dengan kebiasaan atau hawa nafsu, maka perlu jadi contoh.
“Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit.”
Lebih lanjut, semoga anandas mendapat pelajaran dari kegiatan di Insantama, bukan sekedar urusan nama angkatan. Tetapi ketika berada di masyarakat kelak, menjadi pemimpin masa depan mampu menyampaikan kebenaran Islam.
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (TQS:An-Nahl: 125).
Alhamdulillah ‘ala kulli hal, akhirnya setelah melalui proses yang tidak singkat dalam pembelajaran menetapkan nama angkatan, dipilih dan ditetapkan nama AZIMUTH secara resmi sebagai nama angkatan ke-10 SMAIT Insantama. Kata yang bermakna arah, juga menjadi salah satu metode yang umum digunakan dalam menetapkan dan patokan dasar arah kompas ini diharapkan dapat menjadi do’a terbaik dan karakteristik angkatan yang diharapkan. Angkatan yang aktif dalam amar makruf nahiy munkar, membawa pengaruh yang baik bagi umat, terarah dengan tujuan yang jelas, serta memiliki jiwa kepemimpinan, berprinsip Islam dan menjadi penawar atas kondisi umat saat ini.
“Ana berharap bahwa nama angkatan ini tidak hanya sekadar nama, tapi juga filosofi dan karakteristik nama ini dapat kita realisasikan di kehidupan nyata kita”, tutur M. Akmal Maulana, selaku ketua angkatan 10 SMAIT Insantama.
Barakallahu fiik ….
*Uun Sundari dan Tim BK SMAIT Insantama