Satu Insantama: Berbakti kepada Orang Tua adalah Ciri Khas Orang Beriman
Penulis : Cut Putri Cory
“Allah memerintahkan berbakti kepada kedua orang tua setelah tauhid. Tidak cukup sekali Allah menyampaikannya kepada kita, berulang-ulang. Sehingga orang beriman itu punya ciri khas yaitu berbakti kepada kedua orang tua,” ujar Buya Muhibudin pada agenda Satu Insantama SMPIT INSANTAMA, Jum’at (30/7/2021), yang diadakan via zoom meeting.
Buya lalu menjelaskan kisah Ibnu Mas’ud saat dia bertanya kepada Rasulullah tentang amal apa yang paling dicintai Allah, di antaranya adalah shalat tepat waktu, lalu berbakti kepada kedua orang tua, dan yang ketiga adalah jihad. Lalu Buya katakan “Bayangkan, jihad fi sabilillah berada di bawah birrul walidayn. Jihad itu ibadah yang level tertinggi, jaminannya syurga. Tapi ternyata kedudukan di hadapan Allah, jihad ini di bawah birrul walidayn.”
“Kita itu tidak mungkin bisa membalas kebaikan orang tua. Kalau antum gendong ibu antum ke mana-mana, ini tetap tidak bisa membalas kebaikan orang tua kita. Tidak bisa, tidak akan mampu seorang anak membalas kebaikan orang tuanya,” lanjut Buya. Menurutnya, meski begitu, orang tua kita tidak butuh balasan anaknya, dia hanya ingin antum menjadi shalih.
Buya mengutip hadits Rasulullah tentang kebaikan meninggalkan anak yang shalih ketika kedua orang tua sudah menghadap Allah. “Saat kedua orang tua antum sudah tidak ada nanti, maka yang paling dirasakan adalah keshalihan antum. Kelak saat kita semua menjadi orang tua, maka kita semua punya kewajiban untuk mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang shalih. Kedua orang tua antum menitipkan pendidikan antum di Insantama, ini agar antum semua menjadi orang-orang yang shalih,” katanya.
Dalam tausiyahnya, Buya pun mengutip hadits, “Orang tua merupakan pintu tengah dari pintu-pintu syurga. Antum tinggal masuk, dengan jalan berbuat baik kepada mereka. Jangan sekali-kali membuat mereka tidak ridha, Rasulullah katakan bahwa ridhanya Allah itu ada pada ridha orang tua. Murka Allah ada pada murka orang tua.”
Majelis ini terasa penuh hikmah saat seluruh siswa SMPIT Insantama begitu antusias bertanya berbagai pertanyaan terkait relasi orang tua dan anak. Buya menasihati dan memotivasi mereka untuk tetap konsisten berbakti dan terus berupaya menjadi generasi yang shalih bagi kedua orang tua.
Memang begitulah seharusnya, orang tua adalah muara kasih sayang dan pengabdian. Bagaimanapun kondisi keduanya, itulah harta yang paling berharga bagi kita. Keberadaannya harus menjadi momen demi momen bakti dan pengabdian yang indah dan ikhlas. Agar kelak saat mereka tak lagi ada, kita tetap melanjutkan meski dengan cara yang berbeda.
Berakhir agenda Jum’at berkah ini yang dipandu oleh Pak Nur Fajarudin dan para siswa yang berbagi peran dalam setiap sesinya. Rasanya tak ada yang diharapkan dari forum ini kecuali terbentuknya siswa yang ikhlas dan istiqamah dalam bakti kepada kedua orang tuanya. Insya Allah.[]