Sambut Tahun Ajaran Baru: Siap Menghadapi Tantangan Menjadi Peluang dengan Formula 3I + 1A

0
238

Sambut Tahun Ajaran Baru: Siap Menghadapi Tantangan Menjadi Peluang dengan Formula 3I + 1A

Penulis: Irfah Zaidah

Hiruk pikuk raker guru tiap unit (SDIT, SMPIT, SMAIT Insantama) sambut tahun ajaran baru 2022-2023 memang mulai mereda di pekan kedua bulan Juli ini. Namun, itu bukan akhir dari kesibukan para guru. Hanya merupakan peralihan wujud kesibukan belaka, dari raker yang berisi kesibukan mengevaluasi diri, menyajikan rekomendasi dan merancang persiapan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) serta merancang fungsi-fungsi pendukung lainnya beralih pada kesibukan mempersiapkan momen penyambutan para peserta didik baik yang lama maupun yang baru.

Semua peserta didik harus disambut dengan suka cita dan ceria, para guru pun mengerahkan segenap potensi terbaiknya dalam merancang momen penyambutan siswa demi menimbulkan kesan se-positif mungkin bagi setiap peserta didik. Awal yang baik diharapkan akan berperan penting bagi perjalanan proses belajar peserta didik ke depannya dengan penuh semangat, optimis, nyaman dan bahagia.

Mana mungkin peserta didik dapat menjalani proses belajarnya dengan penuh semangat, optimis, nyaman dan bahagia bila guru-gurunya tak semangat, pesimis, tak nyaman dan tak bahagia. Nasihat dari Dirdik SIT Insantama Ustadz M. Rahmat Kurnia (momen Ikrar Kebulatan Tekat Guru Insantama, pekan pertama bulan Juli), sangat tepat untuk di- refresh jelang penyambutan peserta didik dan pelaksanaan KBM.

“Siap semangat muda ?” tanya Ustadz Rahmat kepada para guru dengan gesture yang enerjik. “Semangaaaaaaat…” sahut para guru yang hadir di area bawah Sky bridge dari 3 unit (SD, SMP, SMA) tak kalah lantang dan enerjik.

Ustadz Rahmat mengingatkan tentang hadits Rasulullah Muhammad Saw, yang manthuq dan mafhumnya berisi perintah memuliakan guru. Profesi guru itu bukan sembarang profesi. Wabil khusus guru Insantama, harus yakin mampu mencetak generasi pemimpin ansharullah. Oleh karena itu, guru harus bangga dan bahagia dengan perannya sebagai pendidik generasi. Namun, tak cukup sekadar bangga dan bahagia. Guru pun harus aware akan adanya tantangan di depan. Jadikan tantangan menjadi peluang, yang dalam analisis SWOT harus mainkan strategi secara tepat; kenali dan gali secara optimal potensi sehingga menjadi kekuatan (S/Strength), eksekusilah S pada timing yang tepat sehingga perpaduan keduanya menjadi peluang (O/Opportunity).

Formula 3I + 1A adalah bekal yang harus dimiliki para guru agar mampu mewujudkan tantangan menjadi peluang:

I pertama: Iman
Para guru Insantama harus menjadikan iman/tauhidullah/meraih ridha Allah sebagai landasan aktifitasnya sebagai guru. Sehingga ilmu bermanfaat yang tertoreh berbuah pahala yang terus mengalir bagi para guru.

I kedua: Ilmu
Iman tiada berguna bila tanpa ilmu, guru harus tingkatkan literasi dengan cara giat membaca buku dan giat tilawah sekaligus mempelajari Al- Qur’an.

I ketiga: Iradah
Ilmu harus dipelajari dengan iradah/kehendak/effort/motivasi yang kuat, dikaji dengan serius sehingga berbuah amal.

Action: Amal nyata
Hendaknya 3I tersebut di atas tidak terhenti sebatas teori tetapi lil ‘amal.

No Action is Hoax !

Semoga bi’idznillah formula 3I+1A yang telah dipaparkan oleh Ustadz Rahmat tersebut di atas mampu diwujudkan dengan sebaik-baiknya oleh para guru SIT Insantama dalam berkiprah sebagai pencetak generasi calon pemimpin ansharullah. Aamiin.[]