Reportase Pelaksanaan Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban SIT Insantama 1443 H

0
275

Reportase Pelaksanaan Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban SIT Insantama 1443 H

QURBAN DI INSANTAMA: QURBAN UNTUK PENDIDIKAN

Penulis: Nono Hartono

“Alhamdulillah SIT Insantama tetap dapat melaksanakan syi’ar-syi’ar Allah berupa pemotongan hewan qurban. Tidak hanya sekedar pemotongan hewan qurban, insya Allah di dalamnya tetap ada unsur pendidikannya. Karena sebagai sebuah lembaga pendidikan, SIT Insantama akan selalu mengusung nilai pendidikan di setiap kegiatannya”.

Hal itu disampaikan Ir. M Adhi Maretnas Harapan, selaku Direktur Pelaksana Yayasan Insantama Cendekia, pada acara sambutan pembukaan kegiatan Pemotongan Hewan Qurban di SIT Insantama. Acara yang tepat dimulai pukul 06.40 itu diiringi dengan lantunan gema takbir yang terus berkumandang. “Pelaksanaan qurban tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah. Namun, SIT Insantama tetap melaksanakannya. Tahun ini ada 5 ekor sapi dan 17 ekor domba yang akan disembelih. Pequrban berasal dari Yayasan Insatama Cendekia beserta 16 orang guru dan staf yang mendapatkan keberkahan ‘diqurbankan’ oleh yayasan, serta titipan orangtua siswa tentunya. Kita doakan semoga Allah terima qurbannya dan menjadi barakah bagi warga sekitar dan juga panitia,” lanjut Pak Adi Maretnas Harapan.

Acara pembukaan prosesi awal penyembelihan hewan qurban ditutup dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh Ust. Choirul Anas, dari IBS Insantama. Di akhir doa, beliau berharap semoga Allah Swt. memberikan keberkahan dan rahmatNya sehingga pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di lingkungan SIT Insantama ini dapat berlangsung secara aman dan lancar serta amalan para pequrban diterima Allah Swt.

Kegiatan pemotongan hewan qurban ini dilaksanakan pada hari Senin, 11 Juli 2022 bertepatan dengan tanggal 12 Dzulhijjah 1443 H (hari ke-2 Tasyriq) di area pelataran farming Insantama. Satu demi satu hewan qurban, yang terdiri dari sapi dan domba, dieksekusi oleh para penjagal. Tidak sedikit hewan qurban yang melakukan perlawanan saat hendak disembelih. Alhamdulillah, dengan kesigapan para panitia yang dibantu khusus oleh tenaga professional dari Abah Farm, menjadikan prosesi pemotongan hewan qurban berjalan aman, lancar, dan penuh hidmat.

Secara kuantitas, jumlah pequrban di SIT Insantama tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. “Pelaksanaan qurban bertepatan dengan liburan sekolah, sehingga banyak anak atau orangtua yang berqurban di lingkungan rumah masing-masing,” penjelasan Pak Cahyadi, yang didapuk sebagai ketua panitia pusat pelaksanaan kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban SIT Insantama, saat dimintai konfirmasi terkait menurunnya jumlah hewan qurban di Insantama. Semoga tahun depan jumlah pequrban akan mengalami kenaikan.

‘Yuk Qurban di Insantama, Qurban untuk Pendidikan’, adalah tagline yang digunakan panitia untuk qurban tahun ini. Untuk mendukung tagline tersebut, panitia juga mempersembahkan siaran streaming Youtube yang bisa disaksikan oleh para guru, siswa, dan juga orangtua dari rumah. Acara yang dimulai pukul 08.15 itu, dipandu oleh MC Pak Chandra Gumelar dan Pak Alex Munawar. Pada salah satu tayangannya, disiarkan prosesi pemotongan hewan qurban oleh Pak Sabturi yang memberikan edukasi bagi para pemirsa.

Pada tayangan ini (yang merupakan siaran tunda), Pak Sabturi memberikan penjelasan terkait ciri-ciri hewan qurban yang baik dan juga cara penyembelihan yang benar, diantaranya harus dimulai dengan menyebut asma Allah, harus menggunakan pisau yang tajam, posisi kepala hewan menghadap kiblat, dan juga harus memotong bagian saluran pernafasan, saluran pencernaan serta saluran pembuluh darahnya. Hewan qurban juga harus diperlakukan dengan baik agar merasa nyaman dan tidak stres saat disembelih. Juga disampaikan prosesi pengulitan, penyisitan, dan pencacahan daging qurban. Nilai-nilai edukasi ini diharapkan dapat diserap oleh para stakeholder SIT Insantama, khususnya bagi para siswanya. Pak Sabturi juga memberikan penjelasan berkaitan dengan anatomi bagian tubuh dalam, khususnya hewan domba.

Pada tayangan berikutnya, panitia juga menghadirkan Ustadz Sunardi yang memberikan tausyi’ah. Pada kesempatan ini, Ustadz Sunardi menyampaikan hikmah pelaksanaan penyembelihan qurban 1443 H SIT Insantama. Hal penting yang beliau sampaikan bahwa berqurban memang disyaratkan bagi yang mampu yang diharapkan dapat menolong orang-orang yang tidak mampu agar dapat menikmati daging yang boleh jadi mereka tidak setiap saat mengonsumsi daging. Ustadz Sunardi juga menyoroti bagaimana kita bisa mengambil contoh ketaatan yang diteladankan oleh Nabi Ibrahim a.s dan juga Nabi Ismail a.s. puteranya di mana keduanya bisa sabar atas ujian Allah Swt. serta juga bisa ikhlas atas perintah Allah Swt.

Pada kegiatan pelaksanaan qurban SIT Insantama ini, panitia mendapatkan kunjungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor. Kunjungan yang diwakili oleh Drh. Ina (dokter hewan) dan Bu Nina (dari unsur paramedis) itu untuk melakukan uji kelayakan daging qurban dan organ dalamnya sehingga daging qurban bisa dipastikan benar-benar layak untuk dikonsumsi masyarakat penerima daging qurban. “Pemeriksaan jerohan, utamanya hati, tidak kami temukan cacing hati (cacing hepatica), pun organ-organ lainnya juga normal. Prosesi pencacahannya juga berjalan sesuai dengan SOP di mana tubuh hewan digantung agar darah dapat mengalir secara sempurna,” jelas Ibu Drh. Ina saat diminta hasil temuannya. Beliau menambahkan bahwa panitia SIT Insantama juga sudah tepat saat memisahkan daging dan jerohan saat pengemasannya dan juga bijaksana saat menggunakan kemasan plastik putih (plastik bening), bukan plastik hitam yang diindikasikan berpeluang menyebabkan karsinogenik.

Pada akhir kunjungan, mereka menyarankan untuk membeli hewan qurban yang sudah mendapatkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan). Tahun ini, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sedang menjadi sorotan dan mewabah. Padahal Indonesia oleh WHO sudah dinyatakan bebas PMK pada tahun 1990. Penyakit ini tidak sampai menular pada manusia, hanya penyebarannya cepat untuk menularkan ke hewan lainnya. Secara ekonomi, akan merugikan para peternak walaupun tingkat kematian hewan yang terkena PMK ini relatif kecil.

Prosesi pendistribusian daging qurban SIT Insantama tahun ini sama dengan tahun kemarin. Daging qurban yang sudah dikemas kemudian didistribusikan langsung ke 3 RT (RT 01, 02, dan 03) yang ada di wilayah RW 08 Kelurahan Gunung Batu sekitar Insantama. Masing-masing ketua RT akan membagikan daging qurban kepada para warganya. Hal ini merupakam salah satu strategi untuk menghindari kerumunan sebagaimana yang diterapkan panitia kepada warga yang berhak mendapatkan daging hewan qurban. “Strategi pendistribusian daging qurban ini juga untuk menghindari terjadinya penumpukan massa di area SIT Insantama,” papar Pak Cahyadi memberikan penjelasan terkait strategi pendistribusian daging qurban pada tahun ini.

Alhamdulillah, pelaksanaan kegiatan qurban SIT Insantama secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ketangguhan panitia menjadi kunci sukses peklaksanaannya. Semoga Allah Swt. memberikan pahala dan juga keberkahan bagi semua panitia yang terlibat. Yang tidak kalah pentingnya, nilai tagline Yuk Qurban di Insantama, Qurban untuk Pendidikan, tetap bisa terserap oleh para stakeholder SIT Insantama dan secara distribusi, semoga daging kurban bisa menjadi barakah bagi yang berqurban dan juga bagi yang menerimanya.[]