Mengkaji Warisan Rasulullah Saw ‘tuk Wujudkan Pemimpin Ansharullah

0
326

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

“Aku telah meninggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya: Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya” (HR. Malik)

Manusia, makhluk sempurna yang Allah ciptakan lengkap beserta petunjuknya. Akan berakhir mulia apabila mengikutinya dan berujung nestapa apabila meninggalkannya. Petunjuk tersebut yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi-Nya (hadits) yang menjadi sumber hukum dalam kehidupan di dunia.

Mengkaji hadits pada era kontemporer telah menemukan berbagai jalan kemudahan, seperti hadirnya digitalisasi hadits yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, tersebar luasnya para pakar hadits, dan menjamurnya institusi-institusi yang fokus pada pengkajian hadits. Maka untuk menyambut perkembangan besar ini dan untuk menambah kecakapan serta pemahaman santri IBS Insantama terkait keilmuan hadits, telah diselenggarakan Training Ilmu Hadits pada Ahad 9 Oktober 2022 berlokasi di Aula Naufal Syauqi. Training ini diikuti secara langsung oleh santriwan-santriwati IBS Insantama angkatan kelas VIII dan XI. Acara dimulai pukul 08.00 yang dipandu oleh Ananda Qolbu Ghifari, selaku MC. Selain itu untuk menambah keberkahan pada agenda ini ada pembacaan tilawah dan sari tilawah yang dibawakan oleh Ananda Abyan dan Ananda Rafan.

Hal yang istimewa pada training kali ini yakni langsung dipandu oleh pakarnya, Ustadz Iskandar Hasibuan, S.Th.I.,Lc. Beliau merupakan salah satu tokoh yang concern pada pembahasan ilmu hadits karena beliau aktif dalam perkembangan keilmuan bidang Tafsir Al-Qur’an, Hadits Nabawiy, Fiqh Madzhab dan perbandingan, Ilmu waris, Bahasa Arab, dll. Dalam Training beliau menjabarkan bahwa hadits yakni segala hal baik, perbuatan, perkataan, diam, dan ketetapan yang disandarkan kepada Rasulullah Saw. Walaupun demikian segala hal yang disampaikan oleh Rasul merupakan tuntunan dari wahyu yang diwahyukan sebagaimana Firman Allah Swt:
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS.An Najm : 3-4)

Selain menjelaskan tentang definisi hadits, kedudukan hadits, sejarah penulisan hadits, macam dan pembagiannya, proses penyusunan hadits, beliau juga menjelaskan tentang digitalisasi hadits serta cara mengaksesnya. Para peserta begitu bersemangat mengetahui akses hadits kini semudah scroll sosial media.

Seusai pemaparan materi, begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta salah satunya yakni dari Ananda Jilan Nisrina kelas XI, ia bertanya tentang “Bagaimana cara mengindetifikasi hadits palsu ustadz?” dengan mantap ustadz Iskandar menjawab, “Ada 3 cara mudah untuk identifikasi sebuah hadits palsu, yakni mempelajari kitab hadits dhaif, mengurutkan perawinya dan memastikan takhrijul haditsnya”

Antusiasme peserta dalam menyimak materi diungkapkan oleh ananda Putri Hanin Tsabitah, kelas XI-4, ananda mengungkapkan bahwa, “Akhirnya menemukan banyak insight baru tentang keilmuan hadits. Walaupun terdapat banyak istilah baru dengan pembahasan yang cukup rumit serta kompleks, Alhamdulillah berkat pemateri yang mumpuni ana bisa memahami dan ternyata belajar hadits cukup menarik dan menyenangkan.” Tepat pukul 11.00 agenda ini diakhiri dengan pembagian doorprize bagi peserta dan doa penutup.

Besar harapannya semoga anandas yang mengikuti training dapat memahami urgensitas kedudukan hadits dan kewajiban mempelajarinya. Jika dikatakan setiap masa akan ada penjaga Islam, maka semoga Anandas Pemimpin Ansharullah yang ahli hadits adalah salah satu penjaganya. Aamiin.[]