Jum’at pagi 11 Agustus 2023, lapangan tengah Insantama yang disulap menjadi dapur dadakan, penuh dengan siswa kelas 3 Insantama. Peralatan dan bahan masakan yang sudah diatur per kelompok, nampak tersusun di wadah-wadah besar. Anak-anak sigap bekerjasama untuk mengeksekusi semua bahan makanan menjadi kudapan nikmat. Ekpressi cooking adalah kegiatan yang wajib diikuti seluruh siswa kelas 2 di semester ini. Melatih life skill sesuai usia mereka.
Tema kearifan lokal mewarnai menu yang dimasak pagi itu, bajigur lengkap dengan kudapannya Pisang dan Jagung Rebus. Anak-anak antusias mengaduk air, gula, santan, jahe dan daun pandan yang sedang diproses menjadi Bajigur. Mereka juga terlihat sibuk mengupas dan memotong jagung. “Wah, ternyata gampang ya, coba dari tadi,” Celoteh ringan seorang anak ketika berhasil memotong jagung dengan cara dipukul pisaunya menggunakan talenan. Semua wajib berkontribusi dalam menyiapkan kudapan sederhana namun nikmat, mulai dari ananda yang tak suka ikut memasak sampai yang senang bantuin bunda-nya di dapur.
Hal yang menarik dari Ekspresi cooking ini, ananda diajak mencicipi makanan sehat tanpa dipaksa.
“Ibu, ini enak banget… Ana mau tambah lagi,”
“Ana mau bawa pulang….” Ramai anak-anak berebutan mencicipi masakan hasil kerja keras mereka. Tak terlihat lelah ataupun bosan, meski terlibat penuh semua poses memasak. Ananda terlihat gembira dalam belajar dan menikmati setiap proses tanpa mengeluh, meski lumayan membuat lelah. Mengutip nasihat ulama besar umat ini, Imam Syafi’i “Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan. ” Maka ikhlaskan anak-anak kita lelah dalam belajar, belajar Tsaqofah Islam, belajar Ilmu Kehidupan, untuk bekal di kemudian hari.[]
