Day – 6 Voyage to Aussie

Nothing is impossible, tidak ada yang tidak mungkin.

0
1249

Nothing is impossible, tidak ada yang tidak mungkin. Kita punya kesempatan yang sama atau bahkan lebih, karena kita punya Allah…” (Dr. Teuku Aulia, Ketua Pengembangan Ashabul Kahfi, Dosen Senior Newcastle University)

Yup, apa yang dikatakan Dr. Teuku Aulia adalah benar adanya. Jika bukan karena nashrullah dan idznullah, kami tidak akan sampai di titik ini. Maasya Allah walhamdulillah.

Hari terus berlalu, LKMA tinggal menghitung waktu. Rasa nyaman telah menyergap kami. Motivasi dan pengalaman sudah banyak di dapat. Namun, kami tidaklah melupakan orang-orang tersayang di seberang sana. Hari ini, kami membelikan “something spesial” untuk yang tersayang di seberang sana. Semoga ayah bunda tetap dalam keadaan sehat dan lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.

Tak banyak tempat yang dapat kami kunjungi hari ini, namun ada banyak hal bermakna yang dapat kami petik pelajarannya.

Hari ini, sebagian besar waktu kami habiskan di Willey Park. Bekerja dalam kelompok, berbincang dengan penduduk lokal, menyusun potongan-potongan puzzle analisis SWOT kami. Inilah saatnya untuk kami unjuk gigi, menguji kemampuan bahasa Inggris dan kedalaman analisis kami.

Di penghujung hari, kami habiskan dengan meneguk tetesan ilmu dari Ustaz Chalidin Yaqob, Dr. Teuku Aulia, dan lainnya.

“…Kalau kita hidup dengan berdakwah, maka Allah akan memberikan kemudahan dalam segala hal. Insya Allah.” Salah satu motivasi Ustadz Chalidin untuk kami. Dilengkapi dengan presentasi dan tampilan khas LKMA.

Hmmm… Sesuatu berbau enak seperti sate menyergap hidung kami. Ya, di tengah acara, saudara muslim lainnya tengah sibuk menyiapkan steak dan makanan lainnya untuk kami. Menguji tingkat fokus kami pada acara. Mereka berdatangan, menyemangati, dan bahkan berlomba memberikan “sambutan” terbaik untuk delegasi. Disini, di tempat minoritas ini, ukhuwah itu sangat terasa. Maasya Allah tabarakallah.

Puas meneguk ilmu dan memberikan tampilan terbaik, kami dibariskan. Satu per satu kami diberikan makanan. Pulangnya, kami masih disuguhkan dengan makan malam dan buah. Maasya Allah. Lalu, nikmat Allah yang mana lagi yang kami dustakan?

Inilah cacatan kami hari ini. Rasa ukhuwah itu, semakin hari semakin kuat. Karena sejatinya, kita memang saudara, bukan? 😊