Takwa kepada Allah SWT Merupakan Pembuktian Cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW
Penulis : Mila Sari
Alhamdulillah, malam ini (Kamis/12 Rabiul Awal), dilaksanakan kajian Kamis malam bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. Pada kesempatan kali ini, kajian Kamis malam diisi langsung oleh Buya Muhibuddin, S.HI selaku Mudir ‘am IBS (Islamic Boarding School) Insantama. Kajian ini diikuti oleh seluruh santri boarding, mulai dari kelas VII hingga kelas XII via zoom meeting. Acara berlangsung satu jam, dari pukul 19 30 WIB hingga 20 30 WIB.
Dalam penjelasannya, beliau menyebutkan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan wujud cinta kaum muslimin kepada beliau SAW, namun hal itu harus diiringi dengan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT. Adapun ekspresi cinta, tidak harus dengan memperingati, tapi setidaknya dilakukan dengan tiga hal berikut ini:
1. Perbanyak shalawat kepada Nabi SAW.
Buya Muhibuddin menjelaskan bahwa, perintah shalawat kepada Nabi SAW setara dengan panggilan jihad dan puasa di bulan Ramadhan. Shalawat ini tidak hanya bagi kaum muslimin saja tapi para malaikat pun bershalawat kepada baginda Nabi SAW..
Tidak sah keimanan kita bila kita tidak mempersaksikan (baca;bersyahadat) bahwa Muhammad itu utusan Allah SWT dan itu yang merupakan hal yang utama dalam berakidah. Tanpa syahadat, iman dan Islam kita tidak akan sah. Allah SWT sudah menentukan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan juga sebagai nabi yang terbaik, dan kita tentunya juga sebagai “Khayru Ummah” umat yang terbaik bila kita meniti jalan yang telah beliau tempuh, yaitu Islam.
Sejatinya shalawat yang kita baca itu bukan untuk Rasul SAW tapi bagi kita, karena fadhilahnya sebagai penolong bagi kita di akhirat kelak dengan syafa’at Rasul SAW. Ketika kita bershalawat sekali saja, maka kita akan mendapatkan kebaikan sebanyak 10 kali lipat. Shalawat itu bukti cinta dan bukti ketaatan seorang hamba.
2. I’tida dan Ittiba’
I’tida itu adalah meneladani, bahwa Rasul SAW itu adalah teladan yang utama bagi mereka yang berharap kepada Ridha Allah SWT dan beriman kepada hari akhir. Sedangkan Ittiba’ adalah mengikuti. Salah satu bukti cinta adalah dengan mengikuti apa yang telah Rasul SAW ajarkan kepada kita sebagai umatnya. Tujuannya agar Allah SWT menerima seluruh amal baik kita.
3. Mencintai orang-orang yang dicintai oleh Nabi SAW.
Orang-orang yang dicintai oleh Nabi SAW yang utama tentu para sahabatnya, para pengemban dakwah sebagai penerus dalam dakwah dan perjuangan Rasul SAW, para ulama sebagai pewaris para Nabi SAW, para penghafal Alqur’an, para Da’i, para pengajar ilmu dan orang-orang yang mengikuti jejak juang beliau SAW sampai akhir zaman.
Di penghujung acara, tidak lupa beliau mendo’akan para santri dan kita semua agar kita diakui oleh Nabi SAW sebagai umatnya dan beroleh syafaat dari beliau SAW. Beliau juga kembali memahamkan bahwa makna cinta itu adalah taat. Mencintai Allah SWT dan Rasul SAW berarti menaati keduanya dengan sebenar-benar ketaatan. Adapun syarat untuk mendapatkan cinta Allah SWT maka harus mengikuti setiap apa yang dibawa oleh Nabi SAW.
Tidak sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai Rasul SAW di atas segala makhluk (Al-hadits). Dalam pembuktian cinta seorang hamba, setiap hamba harus menjadikan hawa nafsu tunduk terhadap syari’at Islam dan tidak dikatakan beriman salah seorang di antara kita sebelum kita mencintai saudara kita seaqidah sama seperti mencintai diri kita sendiri.
Seperti biasa, setelah pemaparan materi selalu dibuka sesi tanya jawab agar para santri semakin paham tentang kajian yang beliau sampaikan. pertanyaan tidak hanya datang dari santri ikhwan tapi juga dari santri akhwat. Semoga dengan momentum Maulid Nabi SAW ini, kecintaan kita kepada beliau SAW semakin sempurna dengan mengikuti apa yang telah beliau bawa.
Wallahu ‘alam bishawab