Kalian Masa Depan Kami Semua

-

Yuk Sekolah Di Rumah !
14 Hari Kedua Bersama Ummi dan Abi
Suplemen Pendamping

Membersamai Anandas Para Juara dan Calon Pemimpin

Hari Kedelapan belas,

  1. Memahamkan Kembali bahwa doa dan cita-cita tertinggi Orangtua dan Guru serta harapan Umat  adalah Anandas Menjadi Anak Sholih dan Sholihah Pemimpin Umat di Masa Depan.

Sepucuk Surat Dari Umat
Teruntuk Ananda Siswa-siswi Insantama,
Kalian Masa Depan Kami Semua

Ibu Hj. Leily Gusmardi
Ketua Majlis Taklim Raudhatul Ilmi, Sydney, Australia

Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarokaatuh…

Ketika ibu mendengar kata Insantama, diri ini terasa dibawa ke lorong waktu beberapa tahun silam. Masih melekat di memori ibu saat rombongan milenial yg mempunyai sebongkah mimpi besar, dengan gagahnya mendarat di tanah ini, Sydney. Hati ini rasanya meleleh melihat delegasi LKMA 2014 yg dari pancaran wajahnya terlihat jiwa kepemimpinannya, hormat kepada orang tua, tertib, disiplin, taat  kepada pembina, dan sangat menjaga ibadahnya. Entah, kalimat seperti apa yg tepat untuk menuangkan perasaan ibu dan orang-orang di sini yg tak terdefinisikan saat itu. Masya Allah, Mahabesar Allah menciptakan generasi muda seperti Ananda ini.

Anak-anakku,
Bagaimana kabar kalian saat ini? Ibu kangen mendengar jawaban kalian yg saat itu sangat lugas, tegas dan semangat, Alhamdulillah… Luar Biasa… Allahu Akbar… Yess. Jawaban yg bersemangat. Semoga kalian tetap semangat dan istiqomah di jalan Allah. Aamiin..

Anak-anakku,
Semenjak kakak kelas kalian dari SMA menginjakkan kakinya di Sydney, hingga saat ini ibu bangga dengan anak-anak Insantama. Kalian itu muda, tetapi berbeda dengan anak muda lainnya. Muda tapi memiliki impian tinggi, bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk umat. Dimana di saat anak muda pada umumnya hanya mementingkan kesenangan dirinya, sedangkan kalian di sekolah yg bertagline Sekolah Calon Pemimpin, ditempa dan dibina untuk melakukan perubahan di tengah kondisi dunia yg rusak ini.

Anak-anakku,
Saat ini dunia digoncangkan oleh makhluk kecil, tentara yg diutus oleh Allah untuk misi tertentu, wallahu alam. Coronavirus adalah ujian yg Allah turunkan untuk manusia. Sekarang pembinaan kalian tak lagi di sekolah, melainkan harus dibimbing oleh Ummi dan Abi di rumah, yg tentunya tak kalah sayangnya kepada kalian. Pesan ibu sederhana, jadikan rumah agar satu frekuensi dengan pembinaan yg kalian dapatkan dari sekolah. Jika kurang kondusif, warnailah rumah kalian dengan warna indah yg telah kalian dapatkan di sekolah. Jika sudah satu frekuensi dengan yg selama ini kalian dapatkan di sekolah, tingkatkanlah sehingga semakin membuat kalian menjadi Imamul Muttaqin.

ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA AYUN, WAJALNA LILMUTTAQINA IMAMAA. (Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yg bertakwa). (QS. Al Furqon:74)

Anak-anakku,
Sebagai calon pemimpin, jangan merasa kalah dengan ujian coronavirus ini. Tetap semangat belajar dan memperbaiki kepribadian kalian. Rutin ibadah mahdlohnya dijaga, biah sholihah tadarrus, sholat tahajjud, sholat dhuha dan shaum sunnahnya  istiqomah sehingga Allah semakin ridho dan Ummi Abi semakin sayang kalian karena Allah. Teruslah berkarya dengan segala macam keterbatasan. Kondisi terbatas ini tak akan menjadikan kerdil cita-cita seseorang.

Jangan patah semangat ketika beberapa kegiatan di sekolah tidak kalian dapatkan karena kondisi seperti ini. Allah menempatkan sesuatu di hidup kita karena sebuah alasan. Dan jika kalian kehilangan sesuatu itu, maka insyaAllah karena sebuah alasan yg lebih baik, tidak ada satupun kejadian sekalipun itu menyakitkan yg tidak ada hikmahnya. Semoga kalian, ibu, dan orang-orang di sini dapat menangkap pesan cinta dari Yg Mahacinta atas kejadian ini. Kalian sekolah di Insantama ditempa untuk menjadi calon pemimpin umat, maka tunjukkan benih-benih kepemimpinanmu di rumah, ya Nak. Benar sekali yg sering disampaikan bahwa kalian memang benar-benar dinanti oleh Umat ini. Kalian masa depan kami semua.

Kami semua keluarga besar Muslim di sini mencintai kalian karena Allah.

Dari kami yg merindukan kalian,

Ibu Hj. Leily Gusmardi
Ketua Majlis Taklim Raudhatul Ilmi, Sydney, Australia

Note.
Beliau adalah salah satu sosok penting dari keluarga besar Muslim di Sydney yg membantu memfasilitasi  kegiatan LKMA 2014 SMAIT Insantama selama di sana. Sebagian anggota delegasi akhwat juga diinapkan di rumah Beliau. Atas prakarsa sejumlah pihak, termasuk Beliau, keluarga besar Muslim Sydney memperlakukan anandas delegasi LKMA 2014 dengan sangat luar biasa, dari menyiapkan tempat menginap gratis berupa homestay di rumah-rumah terpilih, transportasi setiap hari bahkan dapur umum untuk makan setiap hari. Anandas dan kami semua diperlakukan sudah seperti keluarga sendiri. Masya Allah. Ukhuwah Islamiyyah begitu terasa. Sangat berkesan.

Bahkan tidak berhenti sampai di situ, sebulan kemudian, Beliau mengirim putrinya beserta sekitar 11 remaja Muslim Sydney untuk mengikuti Sanlat selama seminggu di kampus Insantama. Sanlat ini dibuat khusus untuk memenuhi permintaan beliau dan keluarga besar muslim Sydney sebagai respon dan apresiasi terhadap kehadiran delegasi LKMA di sana. Kepanitiaan dilakukan sendiri oleh OSIS SMAIT Insantama alumni LKMA 2014.

Kehadiran anandas di bumi kangguru memang mengundang kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Mereka ingin remaja Muslim di Sydney bisa mencicipi pendidikan ala Insantama yg telah membuat anandas tampil sangat membahagiakan selama di Sydney. Remaja mandiri dengan karakter  Islam yg kuat.

Surat ini dibuat Beliau dalam kondisi sedang berjuang menghadapi sakit kanker. Karena kecintaan yg dalam pada anandas, setiap kali mendengar kata Insantama, Beliau membuatkan surat khusus ini. Masya Allah. Mari kita doakan Beliau agar mendapat kesembuhan sehingga sehat seperti sedia kala kembali bersama umat. Kesembuhan yg penuh dengan keberkahan. Al Fatihah untuk Beliau. Aamiin Allahumma aamiin.

 

Pesan Cinta dari Allah Swt :

  1. Kita mesti paham bagaimana sikap dan respon timbal balik dari Anandas agar pendidikan di sekolah dan di rumah bisa serasi sejalan satu frekuensi.
  2. Anandas mesti paham bahwa mereka benar-benar sangat diharapkan oleh umat.